Liputan6.com, Jakarta - Menyusul Desa Tetebatu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Village Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) 2021. "Saat ini kami masih proses melengkapi persyaratan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono, lapor Antara, Kamis (26/8/2021).
Harry menjelaskan, wilayah Nglanggeran memiliki berbagai keunikan, di antaranya Gunung Api Purba, embung, dan Kampung Pitu, kawasan yang hanya dihuni tujuh kepala keluarga. Belum lagi berbicara tentang perkebunan pengelolaan cokelat dari hulu sampai hilir oleh warga sekitar.
Advertisement
Sebelum ini, Desa Nglanggeran telah meraih sederet penghargaan, baik nasional maupun internasional, termasuk titel desa wisata berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama 12 desa wisata lain. Penerapan standar berkelanjutan berfokus kepada tiga aspek, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi.Â
Desa Wisata Nglanggeran juga merupakan salah satu situs dalam Gunung Sewu Global Geopark, cagar alam geologi, dan warisan geologi. Selain wisata edukasi, desa ini juga memiliki wisata petualangan, seperti trekking dan panjat tebing.
"Desa Wisata Nglanggeran merupakan desa terlengkap sebagai desa wisata, mulai dari sumber daya alam, budaya ada ikonik kampung pitu, serta budaya lain. Kegiatan masyarakat peternakan, pertanian, itu bisa jadi nilai ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Harry.
Harry berharap Desa Wisata Nglanggeran mampu jadi terbaik, dan yang paling utama, sanggup mengangkat potensi lokal, juga meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. "Apapun hasilnya nanti, semoga hasilnya terbaik bagi semua," ucapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kandidat Lain
Kandidat lain yang mewakili Indonesia dalam perlombaan internasional itu adalah Desa Tetebatu di Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, NTB. Berdasarkan keterangan pada Liputan6.com, bulan lalu, Penggagas dan Ketua Asosiasi Desa Wisata NTB Ahyak Aminudin mengatakan, kawasan Tetebatu pantas jadi wakil Indonesia dalam kompetisi pariwisata skala internasional tersebut.
Selain alamnya yang indah, Tetebatu menyimpan banyak sejarah. "Tetebatu dikenal pertama kali masyarakat dunia berkat salah seorang wisatawan asal Belanda tahun 1965. Bangunan tempat tinggalnya di Tetebatu jadi tonggak berdirinya puluhan homestay di sekitar desa penyangga," urainya.
"Pondok Soejono jadi motivasi pertama masyarakat desa mengembangkan Tetebatu jadi desa wisata. Tetebatu juga jadi pusat akomodasi wisatawan asing yang singgah di Lombok Timur. Kini bisa kita lihat kemajuan Tetebatu yang jadi motivator berdirinya puluhan desa wisata di sekitarnya," jelas Ahyak.
Advertisement
Best Tourism Village UNWTO
Mengutip laman UNWTO, Best Tourism Village UNWTO 2021 merupakan "pencarian contoh terbaik dari desa-desa yang memanfaatkan kekuatan pariwisata untuk memberi kesempatan dan melindungi komunitas, tradisi, dan warisan lokal mereka." Identifikasinya mengambil pendekatan inovatif dan transformatif untuk pariwisata yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dengan visi menjadikan pariwisata sebagai kekuatan positif untuk transformasi, pembangunan desa, dan kesejahteraan masyarakat, kompetisi ini bertujuan memaksimalkan kontribusi sektor pariwisata dalam mengurangi ketidaksetaraan regional dan memerangi depopulasi pedesaan.
Hal ini juga bermaksud memajukan peran pariwisata dalam menilai dan menjaga desa-desa wisata dengan lanskap, sistem pengetahuan, keanekaragaman hayati dan budaya, nilai-nilai dan kegiatan lokal, termasuk keahlian memasak.
Negara anggota UNWTO dapat mengajukan hingga tiga desa untuk dinilai oleh komite. Desa-desa terpilih akan diumumkan pada Oktober 2021, pada sesi ke-24 Majelis Umum UNWTO di Marrakesh, Maroko.
Infografis 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement