Liputan6.com, Jakarta - Kendati judulnya pekan mode, sudah jadi rahasia umum bahwa penyelenggaraannya tidak hanya soal fesyen, namun juga tren riasan untuk melengkapi penampilan. Paradenya pun tidak mengecualikan gelaran Milan Fashion Week 2022.
Pandemi yang panjang mendorong salah satu pekan mode bergengsi ini disebut sebagai ajang berpesta dalam hal riasan. Tren yang diusung pun sangat sarat akan nostalgia.
Yang paling populer adalah nuansa akhir 90-an, khususnya tampak pada presentasi runway Blumarine dan Versace, serta Dolce & Gabbana. Dari sekian banyak, berikut beberapa catatan tren riasan dari panggung Milan Fashion Week 2022 yang dirangkum Vogue, Rabu (29/9/2021).
Advertisement
Rambut Lurus
Tidak ada yang merepresentasi tren riasan akhir 90-an lebih dari rambut lurus. Dulunya ini identik dengan tampilan Paris Hilton, Beyonce, Jennifer Lopez, bahkan Jennifer Aniston setelah ia melampaui Rachel, karakternya di serial laris Friends.
Sempat dianggap ketinggalan zaman, mengingat lebih banyak perempuan memperlihatkan tekstur alami rambut mereka, gaya ini justru kembali berjaya di panggung Milan Fashion Week. Lily Donaldson dengan rambut pirang panjangnya untuk acara kejutan Fendace, contohnya.
Dua Lipa di Versace, yang membuat debut landasan pacunya mengenakan ekstensi XXL, juga tidak keluar dari lampu sorot. Gaya ini dinilai sebagai upaya minimal untuk tampil menawan di lantai dansa.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lip Gloss
Blumarine juga bernostalgia dengan tren riasan akhir 90-an dengan bibir berkilau dari pemakaian lip gloss. Di tempat lain, dan mundur sedikit lebih jauh, Peter Philips merujuk karya ilustrator mode Antonio Lopez dengan serangkaian bibir berpernis merah untuk Studio 54 dalam pertunjukan Fendi.
Gaya Rambut Middle Part
Tren riasan nostalgia lainnya yang muncul di Milan Fashion Week musim ini adalah gaya rambut middle part. Berbeda dari rambut lurus, riasan ini disebut dapat memperbarui tampilan apa pun. Gaya disko ala Fendi, misalnya, dengan rambut ditarik jadi sanggul ketat, tetap dingin dan presisi seperti di pertunjukan Prada, atau kilau menawan dalam pertunjukan Dolce & Gabbana.
Headscarf
Versace menampilkan kombinasi headscarf PVC dan sutra untuk mendominasi runway. Blumarine juga mengadopsi gaya serupa dalam material denim. Aksesori kepala ini bahkan muncul di Giorgio Armani, memperlihatkan headscarf bermotif menutupi seluruh rambut.
Advertisement
Glitter Rambut
Demam riasan Y2K mencapai puncaknya di pertunjukan Blumarine dengan headscarf, lip gloss, dan body glitter. Tapi, ada satu tren lain yang dipamerkan: glitter rambut. Sangat berakar pada nostalgia Y2K, gaya ini jadi reprsentasi tampilan pesta yang menyenangkan.
Eyeshadow Hijau
Efek Bottega memiliki kekuatan penuh di Versace yang memberi nuansa dramatis dan berani. Menjelajahi riasan mata berwarna hijau juga jadi ide Giorgio Armani. Jika ingin tampil menonjol, eyeshadow hijau tentu bisa jadi pertimbangan menarik.
Dengan berakhirnya pekan mode di New York dan London, pesta meriah berlanjut di Milan, dan sekarang Paris. Seperti yang diharapkan, ini merupakan penyelenggaraan perdana sejak awal pandemi. Beberapa rumah mode sudah ada yang kembali ke panggung fisik, namun tidak sedikit juga yang masih tampil melalui format digital.
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement