Mengajak Generasi Muda Peduli Gambut di Momentum Hari Pahlawan

Lahan gambut merupakan penyimpan karbon yang sangat besar, sesuatu yang dibutuhkan untuk melawan krisis iklim.

oleh Komarudin diperbarui 18 Nov 2021, 02:20 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 22:02 WIB
Sumber penghidupan masyarakat di sekitar lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. (Foto: Agus Dianto/Peneliti Muda Gambut, Kalimantan Barat)
Sumber penghidupan masyarakat di sekitar lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. (Foto: Agus Dianto/Peneliti Muda Gambut, Kalimantan Barat)

Liputan6.com, Jakarta - Implementasi semangat Hari Pahlawan bisa sangat beragam, dan berada di antaranya adalah gagasan jadi pahlawan lingkungan. Ada banyak yang bisa disoroti dalam konteks ini, tidak terkecuali gambut.

Ekosistemnya dijelaskan terbentuk ribuan tahun lalu lewat biomassa yang terendam di dalam air, sehingga tidak terjadi dekomposisi sempurna. Hal ini menimbulkan penumpukan bahan organik yang menyimpan cadangan karbon sangat besar, yang mana jadi tambahan alasan untuk peduli pada gambut.

“It’s not only what you say, but it matters how you say it. Komunikasi ini menarik, informasi apa yang ingin disampaikan seorang ayah pada anak, misalnya. Ini sama halnya dengan menggaungkan aksi gambut hanya ke baby boomers, lalu ke generasi Y dan generasi Z. Kalau tidak hati-hati, akan ada gap. Yang coba kami kecilkan adalah gap-nya," ujar Direktur World Agroforestry Centre (ICRAF) Sonya Dewi, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, Sugiwnya Utama dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjelaskan pentingnya peran generasi muda dalam upaya menjaga keberlanjutan lahan gambut."Dalam momentum Hari Pahlawan, Pahlawanku Inspirasiku, saya ingin mengajak masing-masing dari kita berani menjadi pahlawan, menjadi inspirasi untuk semua," katanya.

"Tidak semua harus ikut memadamkan kebakaran, tetapi kita bisa mengambil peran sendiri-sendiri," imbuh Suwignya. Ia menambahkan, seperti pahlawan zaman dulu, mereka mengesampingkan kepentingan pribadi, yang kala itu tujuannya adalah kemerdekaan Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keberpihakan pada Lingkungan

Ilustrasi anak-anak peduli terhadap lingkungan hidup/dok. Unsplash Vitolda
Ilustrasi anak-anak peduli terhadap lingkungan hidup/dok. Unsplash Vitolda

Suwignya juga menegaskan pentingnya membangun keberpihakan pada lingkungan. Generasi muda harus menjadi pemimpin opini, sekaligus pemberi pengaruh dalam hal ini.

"Kalau upaya lingkungan bagus, dukung dan suarakan, begitu juga mereka perlu menyuarakan kerusakan-kerusakan lingkungan," kata Suwignya.

Hal tersebut diungkap dalam temu wicara daring bertajuk "Bincang Gambut: Saatnya Generasi Muda Bersuara tentang Gambut, Perempuan, dan Penghidupan." Acara tersebut dipandu aktor Ramon Y Tungka.

Bincang gambut ini sekaligus jadi acara puncak Pengumuman Pemenang untuk Gambut, Perempuan dan Penghidupan - GPP Vlog Contest 2021 dan peluncuran portal informasi pahlawangambut.id.

"Platform informasi pahlawangambut.id ini memuat empat modul utama yang terdiri dari modul bekerja, bercerita, belajar, dan berbagi. Kami mengundang seluruh hadirin untuk berkunjung ke portal informasi pahlawangambut.id,” kata Andree Ekadinata, koordinator Peat-IMPACTS Pengelolaan Pengetahuan.

Lingkungn yang Sehat

Ilustrasi pohon
Ilustrasi pohon (Gambar oleh Peter H dari Pixabay)

Lembaga penelitian internasional agroforestri, ICRAF, memiliki mimpi melihat dunia yang setara untuk semua. Tempat penghidupan ditopang oleh lingkungan yang sehat dan produktif. "Apakah itu mimpi kita semua? Mudah-mudahan mimpi kita sama," kata Sonya.

Misi ICRAF adalah melihat semakin banyak pohon bermanfaat ganda untuk kehidupan manusia. Selain memahami bahwa banyak sekali keberagaman di planet ini.

"Kami sudah membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat petani di dua Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Sumsel dan 2 KHG di Kalbar, 34 desa di Sumsel, dan 31 di Kalbar, hingga berbagai unsur pemerintah dan non-pemerintah di setiap provinsip guna meningkatkan tata kelola gambut berkelanjutan,” kata koordinator Peat-IMPACTS ICRAF, Feri Johana.

Infografis Jaga Kelestarian Lahan Gambut demi Kehidupan

Infografis Jaga Kelestarian Lahan Gambut demi Kehidupan. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Jaga Kelestarian Lahan Gambut demi Kehidupan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya