Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda menemukan kantong kecil di lapisan dalam celana dalam? Apakah Anda penasaran fungsi dari kantong kecil itu?
Ternyata, kantong kecil itu bukan untuk menyelipkan sesuatu, tetapi sebagai penjaga higienitas. Meski tidak semua celana dalam sekarang memilikinya, tetapi masih banyak celana dalam yang mempertahankan keberadaannya.
Advertisement
Melansir The Sun, Senin, 29 November 2021, lapisan di atas kantong kecil itu biasanya berbahan kain yang bisa bernapas dan menyerap kelembapan, seperti katun. Kain itu berfungsi menjaga vagina tetap kering dan bisa bernapas.Â
Advertisement
Baca Juga
Kain pelapis di bagian bawah itu juga berfungsi mencegah gesekan. Dengan begitu, bisa mengurangi risiko infeksi. Pasalnya, material sintetis tidak melindungi kulit dari gesekan, keringat, dan bakteri.Â
Dikutip dari laman Healthline, sejauh ini jenis bahan terbaik untuk celana dalam adalah katun. "Vulva adalah area yang sangat sensitif dan halus, mirip dengan bibir di wajah Anda. Anda ingin memperlakukannya dengan lembut," jelas dr. Alyse Kelly-Jones, seorang dokter obgyn bersertifikat.
Sementara, material seperti nilon atau spandeks tidak memungkinkan kulit dan area tersebut bernapas dengan leluasa. Malah, bahan tersebut memerangkap panas dan lembap. Alhasil, kondisi itu membuat jamur berkembang dengan mudah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Memilih Celana Dalam
Selain menentukan bahan, ukuran celana dalam yang tepat juga akan membantu mendukung kesehatan vagina Anda. Dilansir dari Wikihow, langkah pertama adalah dengan mengukur pinggang dan pinggul Anda.
Gunakan meteran untuk mengukur pinggang dan bagian pinggul terlebar Anda agar bisa menentukan celana dalam paling nyaman. Anda bisa mencari tahu ukuran pinggang dengan menekuk tubuh ke samping. Sebuah lipatan akan terbentuk di pinggang untuk membantu Anda mengidentifikasinya.Â
Selanjutnya, konsultasikan ukuran Anda kepada penjual. Anda juga disarankan untuk mengukur ulang pinggang dan pinggul agar pemilihan ukuran bisa tepat. Pasalnya, ukuran Anda bisa berubah-ubah dalam waktu berbeda.
Advertisement
Sering Diganti
Selain memilih celana yang tepat, Anda juga harus memastikan kebersihan celana dalam yang dipakai. Bila perlu, Anda menggantinya lebih dari sekali.
Beberapa dokter menyebut menggunakan celana dalam yang sama dua hari berturut-turut bisa dilakukan bila tidak terlalu banyak keringat atau cairan yang keluar. Indikasi celana dalam wajib diganti bila Anda sudah tak nyaman.
"Banyak pasien saya yang terganggu dengan kelembapan dan menggunakan pantyliner sepanjang waktu. Itu bukan perilaku tersehat karena penggunaannya justru bisa menyebabkan lecet dan iritasi. Menggunakan celana dalam berbahan katun bisa menyelesaikan masalah ini," imbuh Kelly-Jones.
6 Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement