Liputan6.com, Jakarta - Ratu Elizabeth II mendesak Pangeran William untuk berhenti terbang dengan helikopter bersama istri dan ketiga anaknya. Sang ratu tak hanya mengkhawatirkan keselamatan keluarga itu, tetapi ia mengkhawatirkan suksesi di masa mendatang jika kecelakaan menimpa mereka.Â
Aturan tak tertulis sempat membuat anggota kerajaan senior berhenti terbang bersama. Namun, protokol itu lebih longgar setelah keluarga William berkembang dan membagi waktu mereka antara London dan Norfolk.Â
William adalah pilot yang berpengalaman karena lima tahun bekerja sebagai pilot SAR. Ia juga pernah menerbangkan ambulans udara. Namun, sumber yang dekat dengan Ratu menyatakan, "Yang mulia telah mengatakan kepada teman dekat dan abdi dalemnya bahwa dia ingin William berhenti menerbangkan helikopternya sendiri, terutama dalam cuaca buruk, karena helikopter bukanlah alat transportasi yang teraman."
Advertisement
Baca Juga
Sumber itu juga menyatakan Ratu Elizabeth II sangat khawatir meski meyakini bahwa William adalah pilot yang punya kemampuan. Ia berpikir hal itu tidak sepadan dengan nyama kelima cucu dan cicitnya bila terbang bersamaan. Bila sesuatu terjadi, hal itu bisa menimbulkan krisis konstitusional.
"Dia berpikir masa depan akan cerah di tangan mereka setelah Charles, tetapi bila sesuatu terjadi padanya dan keluarganya, ia tak mampu memikirkannya," ujar sumber itu, dikutip laman The Sun, Senin (20/12/2021).
Sebuah rekaman foto yang diambil lewat ponsel pada Mei 2021 menunjukkan bahwa William berjalan bergandengan dengan anak-anak dan istrinya menuju helikopter di Istana Kensington. Mereka sering terbang bersama menggunakan moda transportasi yang diawali tim dan pilot.
Namun, William juga diketahui sering menerbangkan helikopter saat terbang bersama keluarganya. Alarm kewaspadaan kembali berbunyi setelah ada insiden yang melibatkan anggota kerajaan, yakni helikopter milik Ratu Sikorsky S-76 mengalami kerusakan pada September 2021, dan sebuah penerbangan dengan pesawat juga terpaksa dibatalkan karena cuaca buruk.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Garis Tahta
Sang Ratu meyakini kerajaan akan aman bila berada di tangan William dan Kate setelah melihat kerja keras mereka beberapa tahun terakhir. William kini berada di urutan kedua dalam garis tahta kerajaan di belakang sang ayah, Pangeran Charles. Di posisi ke-3 adalah putranya, Pangeran George yang kini berusia 8 tahun.
Bila ada perubahan mendadak, Pangeran Harry dan Meghan berkesempatan lebih besar menduduki tahta kerajaan. Padahal, pasangan itu sudah menyatakan mundur dari tugas kerajaan untuk hidup di California. Hal itu jelas akan menyebabkan masalah konstitusi yang luar biasa bila sampai terjadi.
Di belakang Harry dan kedua anaknya, Pangeran Andrew berada di garis tahta ke-9. Namun, citranya memburuk seiring dugaan keterlibatannya dalam kasus pelecehan seksual yang korban-korbannya adalah para remaja perempuan.
Â
Â
Â
Advertisement
Pengalaman Pertama
Secara teknis, William semestinya tidak pernah dalam penerbangan yang sama dengan ayahnya maupun anak-anaknya. Namun pada 2014, setelah kelahiran George pada tahun sebelumnya, William dan Kate meminta izin Ratu untuk terbang bersama dalam lawatan kerajaan ke Australia.
Pejabat istana mengatakan saat itu, "Walau tidak ada aturan resmi tentang ini dan pewaris kerajaan pernah bepergian bersama di masa lalu, ini sesuatu yang harus diputuskan Ratu."
Protokol menjadi semakin longgar setelah kelahiran Charlotte dan Louis. Di sisi lain, Kate dan William disebut berencana mencari rumah di Windsor agar lebih dekat dengan Ratu dan sekolah anak-anaknya, sehingga mereka juga tak perlu terbang dengan helikopter.
Pewaris Tahta Kerajaan Inggris
Advertisement