Liputan6.com, Jakarta - Jepang memiliki beragam vending machine di setiap sudut jalan. Ada banyak yang ditawarkan, bukan hanya makanan dan minuman, tapi juga dapat mencari jodoh di mesin penjual otomatis tersebut. Bagaimana bisa?
Dilansir dari laman Soranews24, Selasa (4/1/2022), serangkaian vending machine di lingkungan Kamata, Tokyo, baru-baru ini sukses mencuri perhatian. Mesin penjual otomatis tersebut berada di tepi jalan dengan loker yang dioperasikan dengan koin.
Deretan vending machine itu awal yang terlihat di depan menawarkan minuman kaleng dengan harga 50 yen atau setara Rp6 ribu. Di belakangnya, terdapat mesin lain yang tidak biasa dan sukses bikin heboh.
Advertisement
Baca Juga
Kotak pajangan produk diisi dengan kaleng, tetapi vending machine tersebut tidak berisi minuman. Sebaliknya, pengunjung dapat membeli produk yang sebagai jalan menuju calon pasangan.
Kaleng merah muda mewakili perempuan yang mencari persahabatan. Sedangkan untuk kaleng krem ​​​​pria, masing-masing dengan usia individu tertulis di atasnya.
Mesin penjual otomatis tidak terlalu vulgar sebagai penyedia koneksi anonim. Hal tersebut dikarenakan inventarisnya ditebar dan dikelola oleh Matching Advisor Press (yang juga menggunakan akronim MAP).
Pengelola itu adalah layanan perjodohan bagi para jomlo yang aktif mencari hubungan serius yang diharapkan akan mengarah pada pernikahan. Dalam bahasa Jepang sendiri dikenal dengan sebutan konkatsu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berapa Tarifnya?
Masing-masing tarif dari jasa perjodohan itu seharga 3 ribu yen atau setara Rp370 ribu. Namun, hal tersebut tidak selalu menjamin Anda berkencan atau memiliki pasangan.
Sebaliknya, yang dibeli adalah voucher untuk wawancara satu jam dan sesi saran dengan penasihat MAP yang namanya juga tertulis di kaleng. Ini seolah-olah untuk melihat apakah Anda cocok untuk lajang dari pembelian itu.
Jika ya, maka MAP akan mengatur kencan makan malam selama tiga jam untuk Anda berdua. Ini ditambah dengan biaya layanan 9.000 yen (Rp1,1 juta) dam biaya makanan dan minuman terkait yang harus Anda bayar.
Namun, beberapa detail yang samar, misalnya, pesan di bagian luar kaleng diutarakan seolah-olah penasihat MAP yang berbicara kepada Anda, seperti "Saya adalah penasihat Ishikawa. Ada seorang perempuan berusia 27 tahun yang ingin menikah. Tidakkah Anda akan bertemu dengannya? Saya akan menasihati Anda."
Namun, plakat di bagian bawah mesin menunjukkan foto seorang perempaun dengan nama yang tercantum (semua nama penasihat di kaleng adalah nama keluarga), bersama dengan "Nomor ponsel saya ada di belakang foto saya. Tolong hubungi saya."
Advertisement
Jika Menikah, Pasangan Harus...
Tidak jelas apakah "wawancara" 3 ribu yen itu adalah sesi konseling dengan penasihat MAP saja, percakapan telepon langsung antara pembeli kaleng dan lajang lainnya, atau semacam pertemuan tiga orang antara pembeli, penasihat, dan orang yang diwakili oleh kaleng. Juga tidak jelas apakah MAP, jika Anda tidak cocok dengan orang dari kaleng, akan membantu Anda menemukan klien lain yang mungkin lebih cocok dengan Anda, atau apakah itu memerlukan biaya tambahan.
Berbicara soal biaya tambahan, papan tanda mesin penjual otomatis perjodohan juga menyebut jika Anda dan orang tersebut akhirnya jatuh cinta dan menikah, Anda akan diminta untuk membayar tambahan 300 ribu yen (Rp37 juta) kepada MAP sebagai "pembayaran penghargaan pernikahan yang berhasil," meskipun bagaimana perusahaan mengonfirmasi pernikahan atau memberlakukannya tidak diketahui.
Mesin dihidupkan dan setiap kaleng ditandai telah terjual. Namun sebuah tanda di dalam etalase kaleng mengatakan bahwa MAP tidak akan mulai beroperasi hingga 1 Maret.