Rahasia Awet Muda Pemeran Rosalinda Thalia yang Berusia 50 Tahun

Liputan6.com, Jakarta - Penggemar telenovia Rosalinda pasti sudah tidak asing dengan figur Thalia. Setelah hampir 23 tahun lalu saat program televisi yang juga populer di Indoensia itu pertama kali ditayangkan, pemilik nama lengkap Ariadna Thalía Sodi Miranda ini masih tampil tanpa celah.

Perempuan berdarah Meksiko yang juga berprofesi sebagai penyanyi itu padahal akan berusia 51 tahun pada Agustus mendatang. Bukan sesuatu yang instan tentu untuk meraih tampilan awet mudanya.

Mengutip Hola, Sabtu (15/1/2022), pada 2019 lalu, salah satu perempuan dengan pinggang terkecil di dunia ini beralih ke pelatih fisik, yang menempatkannya di bawah rutinitas latihan ekstrem. Pasalnya, Thalia berniat mengurangi ukuran dan meminimalkan tingkat lemak tubuhnya.

Melalui media sosialnya, ia memamerkan hasil yang menggembirakan di sebelah Jorge Valverde, pelatih dan orang yang bertanggung jawab atas siluet barunya. Ia menunjukkan bahwa pinggangnya yang sudah mini berkurang lingkarnya hampir satu inci dan kehilangan 24,8--2,8 persen lemak tubuh.

Valverde membantu Thalia melatih otot lengannya dan hasil positif lainnya adalah otot betisnya tumbuh. "Thalia sangat disiplin. Kami harus mengubah beberapa hal, tapi kami melakukannya dengan sangat baik,” kata pelatihnya.

Ratu telenovela ini juga berbagi rahasia di balik kulitnya yang cerah dan awet muda, lapor Latin Post. "Ini tentang disiplin, olahraga, dan diet sehat," katanya dalam sebuah wawancara. "Semuanya membosankan!"

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menurut Thalia, selain menjalani gaya hidup sehat, ia juga merawat kulitnya dengan mencuci muka menggunakan produk kecantikan terbaik. Ia rutin mengoleskan masker wajah dengan bahan alami seperti alpukat.

Thalia pun sempat mengungkap bahwa ia memakai masker wajah yang terbuat dari elastin dan kaviar. Juga, menerima perawatan profesional untuk mempertahankan kilaunya.

Dalam sebuah wawancara dengan Billboard, Thalia berkata, "Dalam semua sinetron saya, karakter saya selalu sangat nyata. Mereka mendapat kesempatan untuk berkembang, tapi itu adalah 'karakter Cinderella.' Saya selalu memiliki kontak langsung dengan audiens saya. Mereka tidak melihat saya sebagai sesuatu yang tidak mungkin dicapai."

Terlepas dari kesuksesannya, Thalia juga menghadapi apa yang bisa jadi tantangan terbesarnya. Setelah menghabiskan sebagian besar tahun 1990-an dan awal 2000-an mendominasi tangga lagu musik Latin, pada 2007, saat melahirkan putrinya, Sabrina, penyanyi itu didiagnosa menderita penyakit Lyme.

Dalam memoarnya tahun 2011 Growing Stronger, Thalia menjelaskan bahwa dokter mencoba meyakinkannya bahwa ia menderita depresi pascapersalinan, menulis, "Saya terus merasa seperti ditabrak truk yang menyeret saya sejauh ribuan mil dengan mesin giling yang telah menghancurkan setiap tulang terakhir di tubuh saya. Saya benar-benar berpikir saya sedang sekarat."

Ketika ia menemukan energi untuk meneliti online, Thalia mulai menemui spesialis Lyme, yang membuatnya menjalani "perawatan berat" selama dua tahun. Perawatan itu tampaknya mengurangi beberapa gejala, karena ia bisa kembali merilis album, tur keliling dunia, serta tampil awet muda seperti biasanya.