Makna Pose Tangan Menyilang yang Jadi Simbol Hari Perempuan Internasional 2022

Tema #BreakTheBias di Hari Perempuan Internasional 2022 dipilih karena ingin memperjuangkan dan menyuarakan kesetaraan perempuan di seluruh dunia.

oleh Henry diperbarui 08 Mar 2022, 09:15 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 07:02 WIB
Women's Day, Ribuan Kaum Hawa Turun ke Jalanan Kota di Turki
Seorang wanita bernyanyi dan menari saat berkumpul untuk memperingati Women's Day atau Hari Perempuan Internasional di Ankara, Turki, Kamis (8/3). (ADEM ALTAN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya, International Women’s Day atau IWD diperingati pada tanggal 8 Maret. Di Indonesia, IWD sering juga disebut sebagai Hari Perempuan Internasional atau Hari Perempuan Sedunia.

IWD adalah hari di mana perempuan diakui atas prestasi-prestasinya tanpa memandang etnis, linguistik, budaya, ekonomi, maupun politik. Tiap tahun, IWD mengusung tema yang berbeda-beda.

Pada 2021, IWD memilih tema #ChoosetoChallenge untuk mengajak perempuan untuk menyadari tanggung jawabnya atas aksi yang dilakukan dan apa saja yang dipikirkan. Melalui tema ini, perempuan juga diharapkan bisa menantang berbagai isu yang masih saja menyudutkan perempuan.

Dilansir dari situs resmi International Women’s Day, pada tahun ini tema yang dipilih adalah #BreakTheBias. Tema #BreakTheBias dipilih karena ingin memperjuangkan dan menyuarakan kesetaraan perempuan di seluruh dunia.

Disadari atau tidak, bias membuat perempuan sulit untuk berkembang. Hal itu membuat International Women’s Day ingin mengajak perempuan di seluruh dunia untuk mematahkan semua bias yang ada di sekitar kita, seperti di komunitas, tempat kerja, sekolah, maupun perguruan tinggi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Stereotip dan Diskriminasi

Makna Pose Tangan Menyilang yang Jadi Simbol Internasional Womens Day 2022
Makna Pose Tangan Menyilang yang Jadi Simbol Internasional Womens Day 2022, Break The Bias. Ilustrasi: @leaninorg . foto: Instagram @internationalwomensday_global

Dengan begitu, kesetaraan terhadap perempuan dapat tercapai, sehingga dunia menjadi lebih beragam, adil, dan inklusif.  Selain itu, dunia juga bebas dari bias, stereotip, maupun diskriminasi.

Tema kampanye IWD tahun ini bisa diikuti dengan membagikan aksi mengunggah foto individu atau kelompok sambil menyilangkan tangan di dada.

Aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap kampanye International Women’s Day 2022 #BreakTheBias. Lalu, apa makna dari pose tangan menyilang tersebut?  

Solidaritas

Women's Day, Ribuan Kaum Hawa Turun ke Jalanan Kota di Turki
Wanita memegang spanduk bertuliskan "pemberontakan di jalan" saat memperingati Women's Day atau Hari Perempuan Internasional di Jalan Istiklal, Istanbul, Turki, Kamis (8/3). (OZAN KOSE/AFP)

Pose silang tangan ini dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dan komitmen untuk menghindari bias, menghancurkan beragam stereotip, melawan ketidaksetaraan, dan menolak diskriminasi. Jadi, Anda bisa ikut merayakan IWD atau Hari Perempuan Internasional 2022 dengan mengunggah foto Anda sambil menyilangkan tangan di media sosial.

Peristiwa yang diperingati setiap tanggal 8 Maret ini tentu tidak terjadi begitu saja. Adapun sejarah Hari Perempuan Internasional telah dimulai sejak awal tahun 1900an.

Sejarah

Hari Perempuan Intermssional
Sejumlah perempuan menunjukkan poster tentang menolak tindakan kekerasan terhadap perempuan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/3/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Dilansir dari laman BBC, Hari Perempuan Internasional tumbuh dari gerakan buruh menjadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu bermula pada 1908, saat 15 ribu perempuan berbaris melalui New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika yang mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya. Ide membuat hari internasional datang dari seorang perempuan bernama Clara Zetkin.

Ia menyarankan gagasan itu pada 1910 di Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen. Ada 100 perempuan dari 17 negara, dan mereka menyetujui sarannya.Peringatan ini pertama kali dirayakan pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.

Namun perayaannya baru diresmikan PBB pada 1975. Peringatan 100 tahun dirayakan pada 2011, jadi tahun ini secara teknis perayaan Hari Perempuan Internasional ke-111.

Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu
Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya