Liputan6.com, Jakarta - Empat turis dilaporkan hilang di perairan Malaysia ketika sedang menjalani pelatihan menyelam pada Rabu siang, 6 April 2022. Says melaporkan, Jumat, 8 April 2022, bahwa mereka hilang saat berada di bawah air.
Direktur Maritim Johor Laksamana Maritim Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan bahwa keempat penyelam sebenarnya telah muncul dari penyelaman mereka sekitar pukul 12.45, waktu setempat. Tapi, mereka hanyut karena arus yang kuat.
Berdasarkan unggahan di akun Facebook Kristine Grodem, seorang warga negara Norwegia yang diyakini sebagai instruktur selam, baru-baru ini, ia mencoba berteriak, bersiul, dan melambai untuk mendapatkan perhatian operator kapal mereka. Namun, para penyelam telah hanyut terlalu jauh sebelum terpisah satu sama lain, menurut CNA.
Advertisement
Baca Juga
Nakhoda kapal mengajukan laporan hilang ketika menyadari para penyelam tidak muncul kembali dari tempat menyelam mereka. Pukul 14.45, waktu setempat, di hari yang sama, perahu dari penjaga pantai, polisi, dan departemen perikanan berangkat untuk mencari turis yang hilang.
Pulau Tokong Sanggol, pulau tempat kelompok itu hilang, berjarak sekitar sembilan mil laut (16,6 km) dari Tanjung Leman di Mersing. Pihak berwenang percaya masih ada "peluang yang sangat bagus" untuk menemukan penyelam dalam keadaan hidup karena mereka telah muncul dari penyelaman awal.
Komandan polisi Mersing, Supt Cyril Edward Nuing, mengatakan bahwa ini berarti para penyelam masih membawa rompi selam dan peralatan lain. "Jadi, dengan peralatan yang ada pada mereka dan berdasarkan pengalaman menyelam mereka, peluang untuk menemukan mereka hidup sekarang sangat besar."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penemuan 1 Penyelam
Di antara keempat turis, Grodem jadi satu yang sudah berhasil diselamatkan pada Kamis, 7 April 2022. Ia ditemukan sekitar pukul 08.15 oleh sebuah kapal kargo yang sedang melakukan perjalanan dari Indonesia ke Thailand.
Tidak jelas bagaimana kondisi korban, tapi foto-foto menunjukkan ia tampak lelah dan berjalan dengan petugas penyelamat ke pesawat Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), yang menerbangkannya ke Stadion Mersing sebelum dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.
Operasi, yang mencakup 107 mil laut (198km), dimulai pukul 14.45, 6 April 2022, sempat dihentikan pada 19.30, Kamis, 7 April 2022, karena visibilitas yang buruk. Nurul Hizam mengatakan, pencarian dilakukan di bawah cuaca buruk, dengan kecepatan angin antara 10km/jam dan 20km/jam dan gelombang antara 0,5m dan satu meter, lapor Bernama.
90 penyelamat, 18 kapal, dan dua helikopter dikerahkan untuk operasi SAR yang dipimpin MMEA. Juga, melibatkan departemen perikanan, polisi, pemadam kebakaran, penjaga pantai, serta kantor distrik Mersing. Sultan Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar juga meminjamkan dua kapal selam untuk membantu pencarian.
Advertisement
Kabar Terbaru
Yang terbaru, The Star melaporkan, operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan tiga penyelam yang hilang di perairan Pulau Tokong Sanggol itu dihentikan pada Jumat malam, 8 April 2022. Nurul Hizam mengatakan, operasi itu dihentikan pada pukul 18.00, waktu setempat, karena tidak ada informasi baru dari aset air dan udara.
"Operasi akan dilanjutkan Sabtu pagi (9 April 2022) pukul 07.00 dengan fokus di wilayah selatan sekitar perairan Tanjung Pengelih," ia mengatakan. "Operasi SAR kami hari ini berhasil mencakup 1.075 mil laut (1.990 km)."
Nurul Hizam menambahkan, "Pada pukul 6 sore (8 April 2022), tidak ada informasi baru tentang penampakan, bahkan dari pesawat terakhir yang kami kerahkan pada pukul 1 siang."
"Kami akan mengerahkan SAR darat di sepanjang pantai jika para korban hanyut ke darat," tutupnya. Operasi SAR sekarang sedang berlangsung untuk menyelamatkan pria Inggris Adrian Peter, 46; putranya Nathan Renze, 14, yang merupakan warga negara Belanda; dan wanita Prancis Alexia Alexandra, 18 tahun.
Penangguhan Kegiatan Menyelam
Sultan Johor telah menyerukan agar semua kegiatan menyelam di Mersing dihentikan sementara, menyusul hilangnya empat penyelam asing di lepas pantai Mersing. Sultan Ibrahim mengeluarkan surat keputusan ini setelah insiden tersebut terjadi di lepas pantai Pulau Tokong Sanggul, dekat Pulau Sibu, Rabu, 6 April 2022.
"Saya ingin semua kegiatan menyelam di perairan Mersing dihentikan sementara sampai kita tahu pasti apa yang terjadi pada penyelam yang malang itu. Kami tidak dapat membiarkan penyelaman berlanjut jika langkah-langkah keamanan terganggu," ia mengatakan.
Ia menyebut, "Peraturan menyelam juga harus ditinjau secara keseluruhan sebelum kegiatan ini diizinkan untuk dilanjutkan." Sultan Ibrahim menambahkan bahwa ulasan harus dipublikasikan setelah selesai untuk mengembalikan kepercayaan publik dan wisatawan.
Sementara Nurul Hizam menyebut, "Kami akan memberi tahu mereka (kedubes). Kepada keluarga yang terkena musibah, kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan mereka, dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan mereka sesegera mungkin"
Advertisement