Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani kehidupan, seorang muslim memerlukan rencana yang akan membantu proses pengambilan suatu keputusan yang paling baik dan paling sesuai dengan tujuan utama.
Rencana yang disusun oleh seorang muslim bisa tentang pendidikan, karier, bahkan ibadah. Contoh rencana yang berkaitan dengan ibadah adalah terkait pernikahan.
Ada kalanya, realita yang terjadi tidak sesuai dengan rencana. Karenanya, diperlukan rencana lain jika rencana awal tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Advertisement
Baca Juga
Top 3 Islami: Respons Terbaik saat Ada Orang Miskin Meminta-minta, Bilangan Rakaat Sholat Tarawih Terbaik? Simak Gus Baha - Ustadz Syafiq
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Amalan yang Membuat Manusia Disambut Semua Malaikat di Pintu Surga
Adakah Perbedaan Keutamaan Sholat Tarawih 8 dan 20 Rakaat? Ini Kata Buya Yahya
Tidak mengapa jika rencana dengan realita tidak sesuai. Paling tidak, kita sudah berusaha memiliki arah ke depan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan rencana tersebut.
Terkait dengan rencana, pendakwah Ustadz Syafiq Riza Basalamah pernah mengingatkan agar muslim tidak membocorkan life plan-nya kepada orang lain. Ustadz Syafiq malah menyarankan agar muslim merahasiakan rencananya. Mengapa demikian?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Alasan Rencana Sebaiknya Disembunyikan
Ustadz Syafiq Riza Basalamah mengatakan, rencana seseorang sebaiknya tidak digembar-gemborkan kepada publik secara terang-terangan, misalnya dibagikan di media sosial. Sebab, tidak semua orang senang mengetahui rencana kita.
“Kalau kita punya urusan jamaah, usahakan gak cerita ke mana-mana. Ada yang hasad, ada yang gak suka,” kata Ustadz Syafiq dikutip dari YouTube Ayo Hijrah, Kamis (13/3/2/2025).
Alih-alih blak-blakan tentang rencana, lebih baik berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan rencana tersebut secara diam-diam, sambil beristikharah dan bertawakal kepada Allah SWT.
“Sudah, engkau bertekad, beristikharah, tawakal. Nabi SAW (berpesan), kalian itu berusahalah menyelesaikan urusan-urusan kalian dengan cara menyembunyikannya. Mau punya usaha, nggak usah rame-rame. Nanti kalau sudah selesai biar orang melihat hasilnya,” tutur Ustadz Syafiq.
“Tapi banyak di antara kita kan ngomong dulu ke sana ke mari. Aku mau buka usaha ini. Aku mau bikin ini. Sudah diam. Engkau sudah bertekad, sudah bermusyawarah dengan orang-orang yang ahlinya, serahkan sama Allah SWT. Kewajiban kita apa? Berusaha,” tambahnya mengingatkan.
Advertisement
Doa untuk Orang yang Menaruh Dengki kepada Kita
Sebagai ikhtiar jalur langit, muslim dapat mengamalkan doa yang dibaca oleh orang-orang saleh untuk orang yang menaruh dengki kepada kita. Mengutip NU Online, berikut doanya.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِحَاسِدِيْنَا فَإِنَّهُمْ لِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الضَّيْقِ لَا يَحْتَمِلُوْنَ رُؤْيَةَ النِّعَمِ الَّتِي عَلَيْنَا دُوْنَهُمْ، وَلَوِ اتَّسَعَتْ نُفُوْسُهُمْ لَمْ يَقَعُوْا فِي حَسَدِنَا
Allâḥummaghfir li hâsidînâ, fa innahum li mâ ‘indahum minadl dlaiqi lâ yaḫtamilûna ru’yatan ni‘amil latî ‘alainâ dûnahum. Wa law ittasa’at nufûsuhum lam yaq‘û fî hasadinâ.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah para pendengki kami karena mereka dalam kesempitan hatinya tidak kuat melihat nikmat-nikmat yang dianugerahkan pada kami, bukan pada mereka. Andai berhati lapang, mereka tentu takkan iri dengki kepada kami.” (Imam Abdul Wahab As-Sya’rani, Tanbihul Mughtarrin, [Semarang, Thaha Putra: tanpa tahun], halaman 37).
Wallahu a’lam.
