Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup halal belakangan ini semakin disukai masyarakat Indonesia. Gaya hidup ini mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan, serta membuat kondisi jasmani dan rohani individu semakin terjaga.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup halal didasari bahwa perilaku ini punya banyak manfaat bagi kehidupan. Saat mengonsumsi makanan halal, tubuh dinilai mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan cukup.
Bukan itu saja, halal kini juga menjadi tren perdagangan global. Hal tersebut dikatakan oleh Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center, Jetti Rosila Hadi, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia bertema 'Gaya Hidup Halal Fondasi Indonesia Sehat dan Kuat', beberapa hari lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Produk halal yang sebelumnya dilihat hanya sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, tapi kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan dan menjadi tren perdagangan global," terang Jetti.
Ia melanjutkan, bahwa untuk mendapatkan lisensi halal, maka produsen harus memerhatikan beragam hal. Jetti mengungkapkan, pihaknya berharap agar produk yang dikonsumsi tak hanya legal, namun juga baik.
"Tren gaya hidup halal sangat memperhatikan standar kelayakan, kebersihan, dan efek fungsionalnya bagi manusia. Seorang muslim yang menerapkan gaya hidup halal dalam kesehariannya membutuhkan barang konsumsi dan barang guna yang halal dan thoyyib atau baik," jelasnya.
"Dengan adanya lembaga yang mengatur proses sertifikasi halal, dalam hal ini BPJPH, mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk halal," lanjutnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membawa Keberkahan dan Manfaat
Menurut Jetti, kalau dilihat dari segi bisnis, satu mata rantai yang dikonsumsi pelaku gaya hidup halal menunjukkan besarnya peluang ekonomi yang dapat dioptimalkan. Apalagi saat ini konsumen produk halal bukan hanya masyarakat muslim, tapi orang-orang yang memprioritaskan jaminan bersih, aman, dan sehat dari produk yang bersertifikat halal.
"Gaya hidup halal kini menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas hidup. Makanan dan minuman yang halal diyakini bukan hanya bersih dan sehat tetapi juga membawa keberkahan yang mendatangkan manfaat besar bagi kualitas hidup," tutur Jetti.
"Dengan mengonsumsi produk halal, tubuh kita akan mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan cukup, pikiran pun tenteram. Itu karena kita paham bahwa yang dikonsumsi merupakan produk yang aman dan berkualitas," tambahnya.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Aqil Irham juga ikut memberikan masukan. Untuk menjamin kehalalan produk, menurut Agil perlu dilakukan sertifikasi dan standarisasi.
"Penilaian halal tidaknya produk dan jasa dilihat dari semua prosesnya, mulai dari hulu ke hilir. Pemerintah melalui BPJPH berperan sebagai regulator yang memberikan jaminan kepada konsumen maupun produsen agar aktivitas yang menghubungkan keduanya berjalan dengan baik," ucapnya.
Advertisement
Industri Halal
"Saat ini halal sudah menjadi perbincangan publik. Aspek halal mulai meluas ke dunia pendidikan, sekolah vokasi, dan prodi perguruan tinggi juga sudah membahas tentang industri halal," sambung Agil.
Diimplementasikannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) mendorong awareness halal tak hanya di kalangan konsumen tapi juga para produsen di industri halal Indonesia. Gaya hidup halal juga memiliki daya tarik dan potensi besar dalam aspek bisnis.
Sertifikasi halal kini juga menjadi fenomena perdagangan dunia. Kehadiran sertifikasi halal memberikan pengesahan bahwa sebuah produk aman, higienis, dan layak konsumsi. Kepastian seperti ini yang membuat konsumen semakin percaya.
"Tantangan saat ini adalah memperluas edukasi dan mengatasi kendala-kendala teknis yang ditemui saat proses sertifikasi. Pemerintah maupun dunia usaha harus bisa mengupayakan agar masyarakat dengan mudah mengakses produk dan jasa yang halal," tutup Agil.
Ekosistem Halal
Di kesempatan yang sama, Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia Prima Sehanputri menjelaskan bahwa jaminan halal bagi konsumen jadi prioritas Danone Indonesia. Sebagai perusahaan yang menyediakan produk hidrasi dan nutrisi, Danone Indonesia berupaya menyediakan kehidupan yang sehat sebagai fondasi dari kesehatan jangka panjang dengan mengikuti standar mutu halal, keamanan pangan, dan lingkungan.
"Selama ini, unit produksi kami telah menjalankan proses produk halal (PPH). Kami juga memastikan bahwa penggunaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi telah memiliki sertifikat halal," ujar Prima.
Perusahaan juga telah mencantumkan label halal pada kemasan produk-produk mereka. Pihaknya juga mendukung pemerintah mewujudkan ekosistem halal dengan mendorong adopsi gaya hidup halal di masyarakat.
Prima menambahkan, keluarga merupakan lingkungan terdekat yang bisa memengaruhi terbentuknya gaya hidup. Di lingkungan keluarga, orangtua menjadi pengambil keputusan dalam memilih produk-produk halal yang akan dikonsumsi keluarga.
Untuk itu, di bulan Ramadan in, keluarga Indonesia diharapkan dapat mulai menerapkan gaya hidup yang baik, seperti gaya hidup halal. Dalam memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi keluarga, orangtua tidak perlu khawatir karena ada beragam produk yang telah teruji kehalalan dan keamanannya dengan adanya sertifikat halal dari BPJPH.
Advertisement