Kunjungan ke Desa Wisata Meningkat di Masa Libur Lebaran 2022

Desa wisata menjadi salah satu alternatif yang dipilih pemudik dan wisatawan ketika menghabiskan waktu libur Lebaran 2022.

oleh Putu Elmira diperbarui 17 Mei 2022, 21:14 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 21:14 WIB
Masjid Baitussalam, Cikakak Kecamatan Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Masjid Baitussalam, Desa Wisata Cikakak Kecamatan Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Masa libur Lebaran 2022 tak hanya digunakan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman dan bertemu sanak saudara. Momen ini juga dimanfaatkan untuk mengunjungi deretan destinasi menarik, seperti desa wisata.

Tingginya minat untuk mengeksplorasi desa wisata ditunjukkan dengan peningkatan jumlah wisatawan. Tren jalan-jalan ke desa wisata di waktu libur Lebaran merupakan salah satu buah manis dari upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi yang sarat akan kearifan lokal.

"Selama liburan Lebaran dan untuk memperlancar mudik, saya diberi tugas oleh Menko PMK untuk ikut terlibat dalam pengaturan manajemen mudik," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Selasa (17/5/2022).

Sandiaga melanjutkan, pengaturan ini merujuk kepada pihaknya yang memberi pilihan destinasi wisata bagi para pemudik. Menariknya, pemudik banyak yang menjatuhkan pilihan berwisata ke desa wisata yang ada di sekitar jalur mudik.

"Dari laporan yang kami terima dari pengelola desa wisata, misalnya di Borobudur, destinasi super prioritas kita, ada 100 persen kenaikan okupansi dari homestay desa wisata di sekitar Borobudur," lanjut Sandiaga.

Ia menjelaskan, peningkatan juga terjadi di Desa Wisata Tegalmulyo di Kabupaten Klaten, yakni sejumlah 5 ribu orang tercatat berkunjung ke desa tersebut. Sementara itu, sebanyak 500 wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Kerapu di Kabupaten Situbondo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingginya Animo

Desa Wisata Kalibiru
Para pengunjung dimanjakan keindahan dari atas bukit di Desa Kalibiru, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Liputan6.com/Yanuar H)

Sandiaga menyambung, "Jumlah wisatawan naik 700 orang di Desa Wisata Kali Biru, Kabupaten Kulonprogo. Meningkatnya penjualan paket wisata dengan jumlah wisatawan sebanyak 1.357 orang di Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman."

Sebanyak 1.700 orang juga berkunjung ke Desa Wisata Cikakak di Kabupaten Banyuman. Kemudian, 6.320 orang berkunjung ke Desa Wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci.

"Kami juga sedang menunggu laporan dari Desa Wisata Sangiran di Kabupaten Sragen dan Desa Wisata Sumberbulu di Kabupaten Karanganyar," terang Menparekraf.

Melihat potensi tersebut, pihaknya dengan bangga mempromosikan 50 besar desa wisata dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 melalui media sosial. Sandiaga juga mengingatkan para pengelola wisata agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

"Sertifikasi CHSE diusahakan, sertifikasi desa wisata berkelanjutan diupayakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia dimenangkan, dan implementasi program pendampingan pengelolaan sampah. Karena biasanya, jika banyak pengunjung, sampahnya juga banyak. Oleh karena itu, harus kita kelola dengan lebih baik," jelasnya.

Desa Wisata Cikakak

Rwanda Bojana, ritual budaya dan wisata yang dikembangkan untuk melindungi monyet liar di sekitar Desa Cikakak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Rwanda Bojana, ritual budaya dan wisata yang dikembangkan untuk melindungi monyet liar di sekitar Desa Cikakak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, Minggu, 23 Januari 2022, Desa Wisata Cikakak menyimpan kekayaan budaya yang masih terpelihara hingga kini. Desa ini juga memiliki sederet tempat bersejarah atau situs budaya.

Beberapa di antaranya adalah Masjid Saka Tunggal Watu Tumpeng, Batu Asahan besar, Makam Wangsahita, Makam Jajar Papat, hingga Makam Eyang Karyadi. Selain itu, ada pula sederet objek wisata seperti Taman Kera yang jumlahnya banyak dan hidup bebas di alam liar.

Kera-kera ini jinak dan tidak membahayakan pengunjung. Itu pula yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari dalam negeri hingga mancanegara.

Desa Wisata Cikakak juga menjadi objek wisata religi, yakni masjid kuno peninggalan zaman dahulu yang memiliki satu tiang penyangga hingga dinamai Masjid Saka Tunggal. Dikutip dari Regional Liputan6.com, selain banyak kera atau monyet ekor panjang yang sering kali turun ke perkampungan, termasuk halaman sekitar Masjid Saka Tunggal, yang membuat masyarakat secara rutin menggelar Festival Rewanda Bojana, festival ini mereka memberi makanan untuk kawanan monyet tersebut.

Desa Wisata Cikakak juga memiliki paket-paket wisata, salah satunya kerajinan bunga plastik dengan harga mulai Rp100 ribu. Kerajinan ini diproduksi oleh anggota UMKM yang mendukung amenitas pariwisata desa ini.

Ada pula kerajinan kepala monyet Azacraft dengan harga mulai Rp50 ribu. Kerajinan tersebut memanfaatkan kelapa yang tak layak konsumsi untuk dijadikan kerajinan oleh kelompok wanita tani Mugi Rahayu sebagai cinderamata khas Cikakak.

Lalu, paket Ngempani Kethek dengan harga mulai Rp85 ribu. Paket wisata ini menawarkan pengalaman memberi makan kera yang berumur muda atau tua di sekitar objek wisata Masjid Saka Tunggal.

Berlanjut dengan paket wisata Saka Tunggal dengan harga mulai Rp85 ribu. Paket wisata keliling Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera didampingi oleh pemandu yang memberikan edukasi tentang sejarah Masjid Saka Tunggal.

Desa Wisata Pentingsari

Volcano Tour
Wisata Gunung Merapi masih menjadi pilihan banyak wisatawan untuk menghabiskan waktu libur panjang akhir pekan kemarin. Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Desa Wisata Pentingsari dapat menjadi salah satu destinasi yang menarik dikunjungi. Desa ini terletak di kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dikutip dari Jejarang Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, desa wisata ini berjarak 12,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Jarak tempuh ke desa ini sekitar 22,5 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Desa Wisata Pentingsari menawarkan sederet kegiatan wisata berupa pembelajaran dan interaksi dengan alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, wirausaha, kehidupan sosial budaya, dan aneka seni tradisi. Desa ini juga menghadirkan kearifan lokal yang mengakar kuat di masyarakat dengan suasana khas pedesaan.

Pada 2014, desa wisata ini mampu memberdayakan lebih dari 70 persen masyarakatnya dengan ragam usaha, seperti homestay berjumlah 55 atau 140 kamar, atraksi seni dan budaya 25 orang, pemandu wisata lokal 30 orang, kuliner lokal 60 orang, serta industri rumahan 20 orang. Desa ini juga menyulap lahan kas desa yang terlantar menjadi area camping dan outbound.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Kuning menjadi area petualangan menarik lainnya. Ada juga kelompok peternak dan Lava Tour Merapi di sekitar kawasan lereng Gunung Merapi.

Dikutip dari laman Indonesia Travel Kemenparekraf, Desa Wisata Pentingsari juga menghadirkan atraksi permainan dan kegiatan outbound. Wisatawan dapat memilih fun game, team building, atau rutinitas di sawah ala warga lokal yang masih tradisional, yaitu membajak sawah dan menanam padi.

ngin yang lebih menantang dari ketinggian? Wisatawan dapat mencoba flying fox. Outbond di desa ini juga dilengkapi fasilitas short trip naik mobil jeep dengan biaya Rp400 ribu per tiga orang penumpang untuk sekali perjalanan.

Aktivitas menarik lainnya adalah menikmati keindahan Gunung Merapi dengan Lava Tour dalam perjalanan berdurasi sekitar 30 menit dari Desa Wisata Pentingsari. Perjalanan menempuh trek cukup terjal dengan mobil jeep.

Pemandangan matahari terbit dari Gunung Merapi dapat jadi tujuan terbaik. Selain itu, wisatawan juga dapat jalan-jalan keliling desa dan sekitarnya dengan campervan.

 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya