Liputan6.com, Jakarta - Tapin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang beribu kota di Rantau, bagian dari kecamatan Tapin Utara. Luas wilayahnya mencapai 2.174,95 km persegi dan jumlah penduduk sebanyak 189.277 jiwa (2020), dengan kepadatan penduduk 87 jiwa/km persegi.
Wilayah Kabupaten Tapin meliputi lansekap daerah aliran Sungai Tapin. Sungai Tapin mempunyai empat cabang yaitu Sungai Muning, Sungai Tatakan, Sungai Halat, dan Sungai Gadung.
Wilayah administratif Kabupaten Tapin mencakup 12 kecamatan. Umumnya tiap-tiap kecamatan di Tapin memiliki luas wilayah yang hampir merata, kecuali kecamatan Tapin Utara yang memiliki luas wilayah relatif kecil dari kecamatan lainnya. Kecamatan terluas adalah Candi Laras Utara dengan luas wilayah 730,48 km persegi atau sebesar 27,04 persen dari keseluruhan luas Kabupaten Tapin.
Advertisement
Baca Juga
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Tapin. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Tapin yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Kain Sasirangan
Sasirangan adalah kain tradisional khas Kalimantan Selatan. Sasirangan berasal dari kata Bahasa Banjar, yaitu sirang yang berarti menjelujur. Motifnya dibuat dengan jahitan dengan teknik jelujur.
Awalnya, kain sasirangan diyakini dapat mengobati penyakit dan mengusir roh jahat sehingga pembuatannya dibatasi. Saat ini, produksi kain sasirangan sudah diperluas dalam berbagai kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan penampilan. Secara umum, pembuatannya masih menggunakan cara tradisional.
Motif kain Sasirangan khas Kabupaten Tapin dibuat para perajin kain Sasirangan di Desa Timbaan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin. Yang paling rumit bagi mereka adalah proses merajut motif Naga karena perlu ketelitian dalam membuat jelujur benang agar menghasilkan gambar Naga. Motif khas asal Tapin ini sedang dalam proses untuk mendapatkan hak cipta.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Gua Batu Hapu
Gua Batu Hapu terletak di dekat Pasar Binuang, tepatnya di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Tapin, Kalimantan Selatan. Objek wisata alam ini memiliki mulut gua yang besar dan dua bibir gua yang terhubung dengan tangga beton.
Di dalam mulut gua, terdapat stalagmit dan stalaktit yang terbentuk secara alami. Suasana di dalam gua gelap gulita karena tidak ada penerangan, meskipun kabel dan sakelar listriknya sudah terpasang lama.
Menurut legenda yang menjadi mitos masyarakat setempat, gua ini dulunya terbentuk dari pecahan kapal milik Angui yang durhaka kepada ibunya, Nini Kudampa. Ia tidak mau mengakui ibunya setelah sukses merantau dan menikahi putri raja dan ibunya pun mengeluarkan kutukan kepadanya. Legenda tersebut mirip dengan cerita rakyat Malin Kudang dari Sumatera Barat.
Advertisement
3. Bendungan Tapin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tapin pada 18 Desember 2021. Anggaran untuk membangun bendungan yang ada di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini hampir menyentuh angka Rp1 triliun. Pembangunan Bendungan Tapin dimulai sejak 2015 dan selesai pada 2020.
Banyak manfaat yang didapat dari adanya bentungan ini. Pertama adalah memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi. Kedua mampu mereduksi banjir.
Bendungan ini juga menjadi penyedia air baku sekaligus sumber air untuk pembangkit listrik. Keberadaan bendungan ini menjadikan Kabupaten Tapin menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling kecil terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel, beberapa waktu lalu.
Bendungan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kalsel. Tak heran kalau muncul banyak homestay dan tempat penginapan lainnya di kawasan bendungan ini.
4. Kerajinan Khas Tapin
Selain Kain Sasirangan, masyarakat Tapin memiliki banyak kerajinan khas lainnya. Yang menjadi produk unggulannya antara lain, tikar hasil olahan dari purun, rotan, enceng gondok, kopian jangang, dan hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya. Nama purun makin populer setelah Menparekraf Sandiaga Uno mempromosikannya sebagai produk sedotan ramah lingkungan saat berpidato di Markas Besar PBB, beberapa waktu lalu.
Hasil kerajinan masyarakat Tapin sudah sering mengikuti berbagai pameran kerajinan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Inacraft yang merupakan pameran kriya terbesar di Asia Tenggara. Tak heran kalau hasil kerajinan mereka dikenal oleh masyarakat luas bahkan hingga mancanegara.
Banyak wisatawan asing yang memesan barang kerajinan mereka. Bahkan dalam sebuah pameran di Jakarta beberapa waktu lalu, seorang pria asal Korea Selatan menyatakan niatnya bekerja sama dengan perajin asal Tapin. Kalau Anda berkunjung ke Tapin, Anda bisa menyambangi Galeri Tamasa di kawasan Rantau Baru yang menjual segudang jenis hasil kerajinan khas Tapin.
Advertisement
5. Wisata Tapin
Ada beragam pilihan destinasi wisata seru dan menarik di Tapin yang bisa Anda kunjungi, mulai dari wisata alam hingga wisata sejarah. Ada Perbukitan Lereng Meratus yang menjanjikan ketenangan dan cocok dikunjungi oleh Anda yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota maupun kesibukan pekerjaan.
Jajaran bukit-bukit hijau Perbukitan Lereng Meratus sangat mengagumkan. Berada di sini Anda hanya akan merasakan kesejukan yang sulit kamu dapatkan di tempat lain.
Selain itu ada Air Terjun Mandin yang bentuknya menyerupai perosotan dengan air yang mengalir deras ke dasar sungai di bawahnya. Dikelilingi oleh pepohonan lebat membuat udara di sini sangat sejuk. Suasananya juga damai dengan suguhan pemandangan yang eksotik.
Ada pula Tugu Sirang Pitu Tapin yang menjadi ikon Kabupaten Tapin. Banyak orang yang ingin berfoto di tempat ini, maka Anda harus bersabar untuk bergantian demi mendapatkan angle foto yang bagus. Di Tugu ini pula biasanya diadakan berbagai macam acara maupun kegiatan, seperti kuliner, pentas seni, modeling, dan acara-acara besar lain yang berhubungan dengan budaya Kabupaten Tapin.
6. Kuliner Khas Tapin
Kabupaten Tapin tak hanya memiliki banyak tempat wisata yang seru tapi juga ragam kuliner khas lezat yang menggugah selera. Salah satunya adalah Rimpi yang kalau diperhatikan dengan seksama mirip pisang goreng. Tak heran jika banyak orang menamai camilan ini dengan rimpi goreng.
Padahal, proses pembuatan rimpi sedikit lebih sulit dibandingkan pisang goreng. Untuk membuat rimpi, pisang harus dijemur terlebih dahulu selama kurang lebih empat hari hingga kering. Selain pisang, Anda juga membutuhkan bahan-bahan lain seperti tepung terigu, air, gula, dan garam.
Lalu, ada Iwak Pakasam atau Iwak Basamu yang bahan dasarnya dari ikan haruan atau ikan gabus, ikan pepuyu, ikan mangki, dan ikan sepat. Kuliner khas lainnya ada Patin Baubar, Ipau Basumap, dan Es Kacang Merah.
Advertisement