Liputan6.com, Jakarta - Dengan bermodal keberanian, kesungguhan, persiapan akademis yang matang, dan diiringi dengan ibadah serta doa, pemuda asal Bone, Sulawesi Selatan - Akrim Said berhasil menggapai mimpinya. Ia melanjutkan studi S2 nya di Jepang, dan kini telah lulus dan meraih gelar Master of Science di Kagawa Nutrition University melalui Ajinomoto Scholarship.
Akrim Said merupakan peraih Ajinomoto Scholarship pada tahun ajaran 2019. Saat periode seleksi, pemuda yang akrab dipanggil Akrim ini berhasil mengalahkan puluhan kandidat lainnya dan menjadi pemenang untuk melanjutkan studi S2 di Fakultas Ilmu Gizi – Kagawa Nutrition University. Menurut Akrim, mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship sangat ketat dan menantang, namun juga menjadi kebanggaan tersendiri.
“Ajinomoto Scholarship itu program beasiswa yang keren abis. Walaupun seleksinya ketat, tapi 1000% tim Ajinomoto sangat support dengan awardeenya. Selain dapat tuition fee, living cost, kita juga dapat kesempatan factory visit dan berbagi pengetahuan bersama awardee dari kampus dan bidang studi yang lain,” terang Akrim.
Advertisement
Baca Juga
“Sedikit tips untuk teman-teman yang akan mengikuti Ajinomoto Scholarship mendatang. Pertama dan paling penting, luruskan niat agar tujuan kita belajar ke Jepang itu adalah supaya bisa bermanfaat. Kedua, jika masih mahasiswa, perbanyak aktif di banyak kegiatan, misalnya organisasi, ikut lomba, kegiatan sosial, hingga asisten praktikum.
Ketiga, pelajari Bahasa Jepang sebelum berangkat agar bisa lebih survive dan dapat nilai lebih saat seleksi beasiswa. Keempat dan tak kalah penting, perbanyak amal baik khususnya kepada orang tua, ditambah amal-amalan sunnah, bagi yang Muslim,” lanjutnya.
Dalam kisah suksesnya, Akrim juga menceritakan bagaimana passion nya turut membantu dirinya untuk lulus dengan nilai baik dalam membuat thesis atau tugas akhir nya untuk meraih gelar Master of Science.
“Kebetulan, thesis saya itu membuat edukasi gizi berbasis eletronik (E-book) yang menceritakan tentang bagaimana cara mudah dan cerdas mempraktikkan hidup sehat dengan salah satunya memperhatikan makanan kemasan yang kita makanan, atau bahasa mudahnya cerdas membaca label makanan. Tentunya dari persiapan hingga mengolah hasil penelitian banyak proses yang sudah dilalui.,” ujar Akrim.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masakan Indonesia
“Ada cerita menarik yang ingin saya share juga ketika masih sebagai research student dan master program. Paling berkesan adalah saat sepeda milik kampus sempat ditahan di tempat parkiran umum, sebab saya belum bisa baca tulisan Kanji,” ucapnya.
Selain itu, selama mengambil program master yang berkesan adalah Akrim punya banyak kesempatan untuk bertemu banyak tokoh-tokoh hebat dari Indonesia yang bisa menimba ilmu langsung dari beliau. Kemudian sama seperti international student lainnya, saya juga pernah merasakan homesick dan rindu masakan Indonesia.
“Di saat seperti itu, saya biasanya buka resep dari dapurumami.com. Masakan khas Indonesia yang simpel, lezat, dan pastinya bergizi, bisa mudah saya buat,” lanjutnya.
Pemuda asal Bone ini kemudian menceritakan lebih lanjut perihal rencana-rencananya setelah lulus dan meraih gelar Master of Science dari Kagawa Nutrition University.
“Alhamdulillah, saat ini saya menjadi seorang pengajar di bidang Physical Education & Islamic Study di YUAI Islamic International School Tokyo. Harapannya disamping mengajar, saya ingin membuat beberapa media edukasi gizi yang menyenangkan. Belajar dari panutan-panutannya media edukasi gizi yang ada di Jepang,” tutupnya.
Advertisement