Liputan6.com, Jakarta - Lagi, Sharon Stone memberi sesuatu untuk dibicarakan para pengikut akun Instagram-nya. Perempuan 64 tahun ini kedapatan mengunggah foto telanjang dada, berpose sederhana dengan bikini hijau dan handuk yang serasi menutupi bahunya, baru-baru ini.
"Bersyukur (memiliki tubuh) tidak sempurna di hari yang sempurna,” Stone dengan senang hati memberi keterangan pada unggahan yang dimaksud. Para penggemar menyukai foto tersebut, bahkan menarik sejumlah rekan Hollywood-nya untuk berkomentar, seperti dirangkum New York Post, Selasa (26/7/2022).
"Legenda!" Lisa Rinna, berkomentar. Sementara, komedian Whitney Cummings menyebutnya sebagai "ikon," aktris Joely Fisher hanya mengatakan, "Haute." "Dan seperti seorang dewi, ia menertawakan manusia,” model dan sesama aktivis kepositifan selama menua, Paulina Porizkova, menimpali.
Advertisement
Pengguna lain memuji karena Stone tetap memamerkan tubuhnya dengan bertelanjang dada di usia yang tidak lagi muda. "Merangkul tubuh kita yang menua itu sulit. Terima kasih telah menunjukkan pada kami bahwa kami cantik tidak peduli usia kami atau apa yang telah dilakukan kehidupan pada tubuh kami. Kami tetap cantik dan luar biasa," tulis salah satu warganet.
"Saya tidak melihat satu pun ketidaksempurnaan, Ratu!" penggemar lain menimpali.
Stone telah berterus terang di media sosial tentang kesuburannya bulan lalu. Ia bercerita mengalami sembilan kali keguguran selama bertahun-tahun. Kejadian nahas ini akibat penyakit autoimun dan endometriosis. Sharon Stone membuka kisahnya dalam sebuah acara dukungan untuk "Dancing With the Stars” Peta Murgatroyd yang bulan lalu mengungkap ia mengalami tiga kali keguguran.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan Hal Kecil
Sharon Stone, yang merupakan ibu dari tiga putra, mengomentari unggahan tentang Murgatroyd. "Kami sebagai perempuan tidak memiliki forum untuk membahas sedalam-dalamnya kehilangan ini," kata peraih penghargaan Emmy itu.
"Saya kehilangan sembilan anak karena keguguran," lanjut Stone. "Ini bukan hal kecil, baik secara fisik maupun emosional, namun kami dibuat untuk merasa bahwa itu adalah sesuatu yang harus ditanggung sendiri dan diam-diam dengan semacam perasaan gagal. Alih-alih menerima belas kasih dan empati, serta penyembuhan yang sangat kita butuhkan."
Ia menyimpulkan, "Kesehatan dan kesejahteraan wanita yang diserahkan pada perawatan ideologi pria telah menjadi lemah, tidak tahu apa-apa, dan dengan keras menindas dalam upaya."
Figur kenamaan lainnya yang juga pernah secara terbuka mengungkap pedih pengalaman keguguran adalah Meghan Markle. Melansir Hello Magazine, Duchess of Sussex menyampaikan kehilangan calon anak keduanya dalam surat terbuka di New York Times, 2020 lalu.
"Pagi itu di bulan Juli (2020) yang dimulai seperti hari biasa lainnya. Membuat sarapan, memberi makan anjing, minum vitamin, menemukan kaus kaki yang hilang, mengambil krayon yang berguling di bawah meja, dan mengikat rambut saya sebelum menggendong putra saya dari tempat tidurnya," tulis Meghan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Curhat Meghan Markle
Perempuan berusia 40 tahun ini melanjutkan, ia merasakan keram setelah mengganti popok Archie, anak pertamanya. Meghan terjatuh ke lantai dengan sang putra yang ada di pelukannya.
Istri Pangeran Harry itu menyambung, "Menyenandungkan lagu pengantar tidur agar kami berdua tetap tenang, nada ceria sangat kontras dengan perasaan saya bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Saya tahu, saat saya menggendong anak pertama saya, saya kehilangan anak kedua saya."
Meghan menambahkan, beberapa jam kemudian, ia terbaring di rumah sakit dengan memegang tangan suaminya. "Saya merasakan kelembapan telapak tangannya dan mencium buku jarinya, basah karena kedua air mata kami. Menatap dinding putih dingin, mata saya berkaca-kaca. Saya mencoba membayangkan bagaimana kami akan pulih," tulis Meghan.
Ditambahkan Meghan, ia teringat momen setahun sebelumnya saat ia dan Harry merampungkan tur panjang di Afrika Selatan. "Saya kelelahan. Saya sedang menyusui bayi laki-laki kami dan saya berusaha tetap menunjukkan wajah pemberani di mata publik," ungkapnya.
Percakapan Tetap Tabu
"'Apakah Anda baik-baik saja?' seorang jurnalis bertanya pada saya. Saya menjawabnya dengan jujur, tidak tahu apa yang saya katakan akan beresonansi dengan begitu banyak: ibu baru dan (berusia) lebih tua, dengan caranya sendiri, menderita secara diam-diam," jelas Meghan Markle.
Ia menyambung, "Duduk di ranjang rumah sakit, menyaksikan hati suami saya hancur saat da mencoba memegang kepala saya, saya menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mulai sembuh adalah dengan bertanya, 'Anda baik-baik saja?'"
Tulisan yang berisi curahan hati Meghan itu berjudul The Losses We Share. Ia merefleksikan pentingnya menjangkau orang lain, terlepas dari banyaknya perbedaan.
"Kehilangan seorang anak berarti membawa kesedihan yang hampir tidak tertahankan, dialami banyak orang, tapi dibicarakan sedikit orang. Dalam kepedihan karena kehilangan, saya dan suami menemukan bahwa di kamar yang terdiri dari 100 wanita, 10 hingga 20 di antaranya mengalami keguguran," tulisnya.
"Namun, terlepas dari kesamaan rasa sakit yang mengejutkan ini, percakapan tetap tabu, penuh dengan rasa malu (tidak beralasan), dan melanggengkan siklus berkabung sendirian," Meghan mengutarakan.
Advertisement