Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William dilaporkan melarang ketiga anaknya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, memanggil Permaisuri Camilla dengan sebutan 'nenek tiri'. Informasi itu tertuang dalam buku baru berjudul Camilla:Â From Outcast to Queen Consort yang ditulis Angela Levin.
"William menjelaskan bahwa Permaisuri Camilla adalah istri ayahnya, tapi bukan nenek tiri bagi anak-anaknya, dan bahwa Pangeran George, saudara perempuannya Putri Charlotte, dan Pangeran Louis memiliki dua kakek, tetapi hanya satu nenek (yang masih hidup)," tulis Levin, dikutip dari NY Post, Sabtu (8/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Yang dimaksud dua kakek adalah Pangeran Charles dan ayah Kate Middleton, Michael. Sementara, nenek yang dimaksud adalah ibunda Kate, Carole. Nenek anak-anak William dari pihak bapak, yakni Putri Diana, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1997. William sempat beberapa kali mengungkapkan bagaimana ia menceritakan sosok ibunya kepada ketiga anaknya.
Sepeninggal Diana, Charles menikahi Camilla pada 2005. Hubungan asmara keduanya digambarkan sering putus sambung. Mereka bertemu pertama kali pada 1970 di sebuah pertandingan polo dan berpisah ketika Camilla memutuskan menikahi Andrew Parker Bowles.
Dari pernikahan pertama, Camilla Parker Bowles mendapat dua anak, penulis Tom Parker Bowles dan Laura Lopes. Keduanya yang kini masing-masing berusia 47 tahun dan 44 tahun juga memiliki anak masing-masing.
Camilla dan Charles terlibat perselingkuhan pada 1986, menurut buku biografi tentang Charles yang ditulis Sally Bedell Smith. Putri Diana mengetahui hal itu dan menceritakannya lewat buku karya Andrew Morton terbitan 1992, Diana: Her True Story. Akhirnya pada 1994, Charles mengaku perselingkuhan tersebut dan Diana membalasnya dengan mengenakan gaun balas dendam.
Tom Parker Bowles
Dalam prosesi kenegaraan pemakaman Ratu Elizabeth II, dua anak Camilla ikut hadir. Dikutip dari Yahoo!news, Tom Parker Bowles lahir 18 Desember 1974 di London dan dibesarkan di Bolehyde Manor di Allington. Dia adalah anak baptis dan anak tiri Charles.Â
Parker Bowles pernah menempuh pendidikan di Summer Fields School di Oxford. Dalam periode 1997 hingga 2000, Parker Bowles menjalani profesi sebagai humas junior untuk firma hubungan masyarakat Dennis Davidson Associates. Selama kurun waktu itu, ia sempat tertangkap sedang menghirup kokain di festival film Cannes.
Karena kecintaannya kepada dunia kuliner, dia akhirnya belajar memasak dari resep masakan ibunya dan menjadi penulis makanan. Pada 2001, ia menjadi kolumnis makanan Tatler. Dari 2002 hingga saat ini, ia telah menjadi penulis makanan, kritikus dan penyiar.
Tom sempat juga menjadi kritikus restoran The Mail on Sunday dan editor makanan Esquire. Dia juga editor kontributor untuk Condé Nast Traveler (Inggris dan AS), dan Departures (AS), serta kontributor tetap untuk Country Life, Harpers Bazaar, dan Town and Country, serta menjadi kontributor The F Word karya Gordon Ramsay.
Sepanjang 2007 hingga 2010, ia ikut mempresentasikan Market Kitchen di Good Food Channel, bersama Matthew Fort dan Matt Tebbutt, dan mempresentasikan Program Makanan dan Minuman Radio LBC selama setahun. Dia menjadi juri di serial Makanan ITV Food Glorious Food dan serial memasak Australia The Hot Plate di Channel 9. Pada 2014, Parker Bowles dinobatkan sebagai salah satu dari 10 kritikus restoran Inggris yang paling banyak diikuti di Twitter.
Â
Â
Â
Advertisement
Laura Lopes
Laura dibesarkan sebagai Katolik Roma. Ayah dan nenek dari pihak ayah, Dame Ann Parker Bowles, beragama Katolik. Ia dan kakaknya sempat bersekolah di bersekolah di Heywood Preparatory School di Corsham. Dia kemudian menghadiri Eton College dan Worcester College, Oxford.
Pada 2001, Laura berkarier sebagai koresponden otomotif Tatler. Laura juga mengelola The Space Gallery di kawasan Belgravia London pada pertengahan 2000-an dan pada Oktober 2005 menjadi mitra pendiri dan direktur galeri gEleven Fine Art London. Ia menjadi kurator seni untuk galeri yang menampilkan karya dari seniman baru dan mapan.
Pada 6 Mei 2006, ia menikah dengan akuntan Harry Marcus George Lopes. Pernikahan berlangsung di Gereja St Cyriac, sebuah gereja Anglikan abad ke-11 di Lacock, Wiltshire. Laura mengenakan gaun pengantin Anna Valentine, desainer yang dikenal karena merancang gaun ibunya untuk pernikahannya dengan Pangeran Wales pada 2005.
Sekitar 500 tamu menghadiri pernikahannya dan lebih dari 2000 simpatisan berbaris di jalan-jalan setelah upacara. Resepsi diadakan di Ray Mill, dekat rumah ibu mempelai wanita. Laura melahirkan seorang putri, Eliza, pada 16 Januari 2008. Pada 30 Desember 2009, ia melahirkan anak laki-laki kembar fraternal, Gus dan Louis. Eliza adalah pengiring pengantin di pernikahan Pangeran William dan Catherine Middleton pada 29 April 2011.
Potret Pewaris Takhta Terbaru
Sementara itu, istana mengunggah potret keluarga bangsawan Inggris terbaru pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dalam potret yang menampilkan Raja Charles III, Permaisuri Camilla, Pangeran William, dan Kate Middleton, mereka berdiri berdampingan dalam balutan pakaian berkabung serba hitam.
Dikutip dari People, potret mereka diabadikan di Istana Buckingham pada malam sebelum pemakaman Ratu Elizabeth II, Minggu, 18 September 2022. Foto keluarga itu diambil pada malam mereka menjamu para pemimpin dunia yang bepergian ke London untuk pemakaman dalam sebuah pertemuan di Istana Buckingham.
Raja berusia 73 tahun itu secara resmi dinyatakan sebagai raja yang memerintah Inggris pada 10 September 2022. Dalam upacara yang disiarkan televisi, Dewan Aksesi memproklamasikan Raja Charles III di State Apartments of St. James's Palace di London. Momentum itu disaksikan Pangeran William dalam peran resmi pertamanya sebagai Pangeran Wales, serta Permaisuri Camilla.
Proklamasi itu dibacakan pada Dewan Penasihat, yang terdiri dari para menteri Kabinet senior, hakim, dan pemimpin Gereja Inggris di Palace Picture Gallery. "Mahkota Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara semata-mata dan berhak diberikan pada Pangeran Charles Philip Arthur George," tulis juru tulis dewan tersebut.
"Kami sekarang dengan satu suara dan persetujuan dari lidah dan hati memublikasikan dan menyatakan bahwa Pangeran Charles Philip Arthur George kini dengan kematian mendiang penguasa dalam kenangan bahagia menjadi satu-satunya penguasa sah kami, Charles III," pihaknya menyambung.
Advertisement