Liputan6.com, Jakarta - Dosen sekaligus pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal tas dari brand mewah Hermes yang kerap dianggap jadi simbol kekayaan para sosialita. Ia menyentil orang-orang yang memakai tas Hermes tapi tidak tahu sejarah di balik brand tersebut.
Banyak orang yang menggunakan tas Hermes langsung dianggap selebriti hanya karena harganya mahal dan bergengsi. Terlepas dari itu, menurut Rocky Gerung, tas Hermes sebenarnya memiliki jejak hak asasi manusia (HAM) seperti menentang rasisme.
Advertisement
Baca Juga
Ia pun menceritakan sejarah tas Hermes yang ada kaitannya dengan artis legendaris Amerika Serikat Grace Kelly yang kemudian menikah dengan Pangeran Monako. "Dulu Hermes itu disebut tasnya Grace Kelly, karena Grace Kelly pakai tas itu buat nutupi kehamilan dia dari paparazzi. Jadi sebetulnya dipakai buat melindungi privasi," ungkap Rocky Gerung, dikutip dari kanal Youtube Eka Gallery, Minggu, 12 Februari 2023.
Pria berusia 64 tahun ini menilai sekarang banyak orang yang tak paham antara apa yang menjadi konsumsi dengan pengetahuannya. Dosen filsafat di Universitas Indonesia itu juga menceritakan bahwa tas Hermes yang dipakai Grace Kelly bahkan pernah dipakai untuk memukul petugas restoran di Amerika Serikat.
Hal itu terjadi karena petugas tersebut bersikap rasis kepada teman Grace Kelly yang berkulit hitam. Sebagai artis yang populer pada tahun 1950-an, di era tersebut, Hermes memang sudah menjadi brand fesyen yang besar.
"Jadi kalau kita di sini, ada ibu-ibu yang nggak mau gendong anaknya dan dikasih ke baby sitter karena lagi pegang tas Hermes,Ā itu kan dangkal banget, mewah tapi dangkal karena mereka nggak tahu makna dibalik tas Hermes itu," tutur Rocky.
Ā
Toko Baju Zirah
Produk asal Prancis itu telah ada sejak tahun 1837. Awalnya hanya sebagai toko baju zirah di Paris untuk melayani kebutuhan para bangsawan Eropa dengan menyediakan sadel, tali kekang, dan perlengkapan berkuda berbahan kulit lainnya. Menurut situs Martin Roll, pada awal abad ke-20, putra Thierry, Charles-Ćmile HermĆØs, memindahkan toko perusahaan ke 24 Rue Du Faubourg Saint-Honore di Paris.
Toko tersebut bertahan hingga hari ini dan merupakan kantor pusat global perusahaan. Secara bertahap, penawaran produk perusahaan berkembang dari generasi ke generasi. Antara tahun 1880 dan 1900, Hermes mulai menjual pelana dan memperkenalkan produknya di toko retail.
Pada 1900, Hermes baru mulai menjual tas "Haut Ć Courroies", yang dimaksudkan agar orang yang berkuda dapat membawa pelana mereka di dalamnya. Pada 1918, HermĆØs memperkenalkan jaket golf kulit pertama dengan ritsleting yang dibuat untuk Pangeran Wales saat itu.
Pada 1920-an, aksesori dan pakaian baru diperkenalkan sebagai produk Hermes. Pada 1922, tas kulit pertama dimasukan ke katalog. Pada tahun 1930-an, HermĆØs memperkenalkan produk yang kini telah memasuki sejarah mode sebagai ikon ā kulit Sac Ć dĆ©pĆŖches yang kini berganti nama menjadi āKelly Bagā.
Advertisement
Tas Paling Mahal
Sebelum ramai dikenakan oleh Grace Kelly, Hermes telah masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Brand itu pertama kali diperkenalkan di department store Neiman Marcus di New York. Saat ini, merek tersebut mengoperasikan 311 toko secara global di seluruh AS, Rusia, dan Asia serta memiliki lebih dari 15.000 karyawan.
Demi terlihat mewah dan elegan banyak miliarder yang tak sungkan-sungkan menggelontorkan uangnya hanya untuk membeli tas. Buktinya, tas paling mahal di dunia yang dijual Hermes seharga 2 juta dolar AS atau setara Rp23,5 miliar tetap laku di pasaran.
Namun apa yang sebenarnya membuat harga-harga tas keluaran Hermes begitu meroket? Melansir kanal Bisnis Liputan6.com, tas paling mahal seharga Rp23,5 miliar itu adalah Chaine d'ancre. Perancang tas tersebut adalah Pierre Hardy. Ia adalah orang yang memberikan tampilan unik di tas super mahal tersebut.
Bagian luar tas dihiasi emas putih dan taburan 1.160 berlian yang beratnya mencapai 33,94 karat. Bukan hanya itu, penyebab mahalnya tas unik tersebut, tapi juga lama produksinya yang menelan waktu hingga dua tahun. Tak heran, desain tas serupa hanya diproduksi sebanyak tiga kali, membuatnya semakin mahal dan langka.
Status Sosial
Selain itu, tas Kelly Bag yang dijual dengan harga serupa juga dihiasi emas dan 11.303 butiran berlian seberat 86,24 karat. Hanya orang kaya dan terkenal yang bisa membeli tas super mahal tersebut. Bahkan warna luarnya juga cocok untuk mewakili kehidupan super glamor orang-orang yang memerlukan status sosial yang tinggi.
Tas paling mahal di dunia lainnya yang diproduksi Hermes adalah Rouge H Porosus Crocodile. Dari namanya, Anda pasti sudah menebak kenapa harganya begitu melejit. Tas seharga 1,9 juta dolar AS atau sekitar Rp22,3 miliar itu diproduksi menggunakan kulit buaya asli. Buaya merupakan hewan buas yang bisa menggigit Anda kapan saja dan mendapatkan kulitnya tentu harus dibayar dengan harga mahal. Tas berwarna merah menyala itu juga dihiasi emas dan berlian.
Meski zaman terus berkembang, para pelanggan yang datang membeli produk Hermes tetap berasal dari kalangan menengah ke atas. Bahkan tas yang diproduksi Hermes banyak digunakan para selebritis papan atas di Hollywood maupun sosialita di banyak negara.
Ā
Advertisement