Demi 1,4 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara, Kemenparekraf Bakal Gelar 100 Pameran Wisata di 2023

Kemenparekraf mendorong gelaran Gebyar Wisata Nusantara Expo 2023 untuk meningkatkan pergerakan kunjungan wisatawan nusantara agar capai target 1,4 miliar di 2023.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Mar 2023, 18:03 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 18:03 WIB
Berburu Tiket Wisata di Garuda Indonesia Travel Fair
Nasabah betransaksi pembeliaan tiket dengan kartu Co-brand BNI Garuda dalam pameran perjalanan wisata GATF Hybrid 2021, Sabtu (11/12/2021). Garuda Indonesia Travel Fair PT Bank Negara Indonesia memberikan diskon hingga Rp1,75 juta, cicilan 0% hingga 12 bulan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ditargetkan untuk meraih 7,4 juta kunjungan wisatawan asing dan maksimal 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada 2023. Sejumlah strategi dirancang demi mencapai target dimaksud, salah satunya dengan mengintensifkan ajang pameran wisata.

"Agar tercapai 7,4 juta kunjungan wisatawan asing dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara, kami dorong agar terselenggara 100 event kayak gini (pameran wisata) dalam waktu satu tahun ini, yang mempertemukan buyer dan seller," kata Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Dwi Marhen Yono di sela Sosialisasi Gebyar Wisata Nusantara Expo di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Salah satu event yang didorong adalah Gebyar Wisata Nusantara Expo yang pada 2023 menginjak tahun ke-19 penyelenggaraan. Digelar sejak 2003, ajang tersebut akan mendatangkan dinas pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia ke Jakarta. Pemerintah daerah dan para pemangku sektor wisata daerah diharapkan bisa memanfaatkan ajang untuk mempromosikan destinasi wisata di daerahnya.

"Di event ini kami targetkan untuk mendatangkan 10 persen dinas pariwisata. Di Indonesia ini ada 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, target kami ada 60 (dinas) yang hadir, jualan destinasi, event, kuliner, bersama paket wisata bersama stakeholder wisatanya," ia menjelaskan.

Meski potensinya besar, ia mengingatkan agar setiap dinas pariwisata yang ikut serta nanti untuk lebih kreatif mendesain dan menjual paket-paket wisata yang bisa menarik wisatawan lokal. Ia mengakui bahwa banyak wisatawan domestik malas untuk berwisata di dalam negeri.

"Peran bapak ibu (dinas pariwisata) signifikan sehingga kue beredar di masyarakat kalau bisa tidak dimakan negara tetangga. Keluar kantong kanan, masuk kantong kiri kita," Marhen berharap.

Mengutip pesan mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya, harus ada cara luar biasa yang diterapkan untuk memperoleh hasil yang luar biasa. Marhen juga menyebut bahwa kemenangan harus direncanakan agar target pergerakan wisatawan domestik dan kunjungan wisman tercapai.

 


2 Jenis Paket Wisata untuk Wisatawan Nusantara

Demi 1,4 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara, Kemenparekraf Bakal Gelar 100 Pameran Wisata di 2023
Smesco menjadi lokasi penyelenggaraan event Gebyar Wisata Nusantara Expo ke-19 di Jakarta. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Marhen menjelaskan bahwa Kemenparekraf sudah merancang dua jenis paket wisata untuk wisatawan nusantara. Paket pertama dinamakan Pak Wisnu, singkatan dari Paket Wisata Nusantara, yang menyasar kalangan menengah ke atas. "Ada 100 paket yang sudah dikurasi, bagus, djual ke beberapa platform, seperti Traveloka, Mister Aladin. Ada enam OTA yang kita kerja sama," kata dia.

Jenis kedua disebut beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi). Mereka mengkurasi 100 desa wisata yang masuk menjadi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021--2022 untuk dijual paket-paket wisata hematnya. Target utamanya adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah.

"Kami buat paket wisata menarik sesuai bujet. Yang bujetnya besar dengan Pak Wisnu dan minimalis dengan Beti Dewi. Ada paket Rp99 ribu, bisa nikmati kopi, makan siang, dan tur ala- Hong Kong di desa wisata Glodok Pecinan," ia menjelaskan.

Sementara, paket dengan bujet besar dirancang dengan menerapkan teori Paradox Marketing. Teori itu diterapkan dengan membuat paket wisata eksklusif. Salah satunya paket mandikan gajah yang dibuat oleh Ridwan Tulus. Menurut Marhen, ketika dibatasi, orang justru semakin tertarik untuk mencoba.

"Kedua adalah ketika dibatasi, pelayanan kita, servis kita bisa maksimal. Kita mampunya layani 10 orang, ya buat 10 saja. Dibandingkan terima banyak-banyak untuk mengejar untung, yang positif itu malah akan jadi negative campaign untuk kita semua," kata Marhen.


Gebyar Wisata Nusantara Expo Pindah Tempat

Demi 1,4 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara, Kemenparekraf Bakal Gelar 100 Pameran Wisata di 2023
Sosialisasi persiapan Gebyar Wisata Nusantara Expo, salah satu pameran wisata yang akan digelar 8--11 Juni 2023. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara, Gebyar Wisata Nusantara Expo 2023 akan digelar di Gedung Smesco, Jakarta, pada 8--11 Juni 2023. Acara itu mengalami perubahan dari sebelumnya akan digelar di JCC Jakarta pada pertengahan Mei 2023. 

Perubahan tersebut, kata Bebi Widyastuti dari Wahyu Promo Citra selaku penyelenggara, disebabkan JCC akan direnovasi besar-besaran untuk menyambut gelaran KTT ASEAN 2023 pada September 2023. Menurut informasi, renovasi akan berlangsung dari Mei--Agustus 2023.

"Akibat renovasi itu, aada 64 event yang cancel," kata Bebi.

Perpindahan lokasi itu membuat tantangan tersendiri lantaran lokasinya tidak sestrategis JCC. Akses menuju Smesco akan terkendala aturan ganjil genap. Meski begitu, Bebi meyakinkan pihaknya akan menggencarkan promosi lewat berbagai chanel, termasuk mengundang komunitas expatriat. 

"Ada sekitar lima komunitas expat, dan mereka cukup antusias karena tertarik dengan potensi wisata. Pramuwisata kita juga undang khusus. Ibu Persit dan Dharma Wanita yang suka traveling, jalan-jalan, juga kita undang," kata Bebi.

Acara juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Salah satunya menggelar talkshow bertema wisata yang menyasar kalangan milenial. Puncaknya adalah table top yang mempertemukan antara seller dari daerah dan buyer dari Jakarta. Untuk itu, Bebi meminta agar para dinas pariwisata dan timnya menyiapkan informasi tentang wisata sedetail mungkin, khususnya terkait akomodasi, transportasi, dan rekomendasi destinasi wisata yang patut dikunjungi dalam durasi tertentu.

 


Target Belanja Wisata Turis Domestik

Wisata Alam di Magetan yang Populer
Ilustrasi Hutan Pinus / Sumber: Pixabay

Optimisme terlihat di sektor pariwisata meski resesi ekonomi global membayangi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan menaikkan target pergerakan wisatawan dalam negeri hingga 1,4 miliar kali pada 2023, meningkat dua kali lipat dari angka kunjungan wisatawan nusantara pada 2022 sebesar 700 juta orang.

"Target kami itu mereka membuang uang Rp1 juta per orang. Ketika ada Rp1 juta yang dikeluarkan untuk berwisata, harapan kami ada Rp1.400 triliun berputar di Indonesia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Marhen saat berkunjung ke SCTV Tower, Senayan, Senin, 17 Oktober 2022.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya menyiapkan beragam terobosan untuk menarik minat masyarakat agar mau berwisata di Indonesia aja. Langkah pertama adalah memperbanyak waktu libur.

"Alhamdulillah kemarin sudah ada 14 libur bersama yang sudah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Menpan RB. Itu menjadi poin orang untuk liburan di Indonesia saja," kata Marhen.

Selanjutnya, Kemenparekraf menghadirkan program promosi pariwisata Beli Kreatif Desa Wisata (BetiDewi). Caranya adalah dengan mempersiapkan 100 desa wisata yang layak 'dijual' melalui travel agent, termasuk online travel agent (OTA), sebagai pilihan menu orang-orang yang berwisata di dalam negeri.

 

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya