Liputan6.com, Jakarta - Publik dihebohkan dengan penemuan mayat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 27 April 2023. Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan di bawah lantai dasar lift.
Dikutip dari Regional Liputan6.com, Head of Corporate Communication Bandara Kualanamu, Dedi Al Subur menyebut penemuan mayat ini diawali dari laporan Petugas Avsec Bandara yang mencium bau menyengat di sekitar lift. Temuan bau menyengat itu seketika dilaporkan ke petugas teknisi.
Baca Juga
Ketika dicek sekitar pukul 16.00 WIB, ditemukan jasad berjenis kelamin perempuan berada di bawah lantai dasar lift. Atas penemuan mayat itu, Petugas Bandara melaporkan ke Polsek Bandara, dilanjutkan lanjut melaporkan ke Polres Deli Serdang serta berkoordinasi dengan Tim Inafis Polda Sumut.
Advertisement
Hasil pemeriksaan sementara setelah Tim Inafis Polda Sumut tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan dilakukan evakuasi. Diketahui mayat perempuan tersebut bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan.
"Adapun penyebab kematian korban masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian," ungkap Dedi.
Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dari CCTV, sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga terjatuh dari lift. Kemungkinan karena ketidaktahuan saat berada di dalam lift.
"Lalu panik, sehingga terjatuh. Pun demikian, masih dilakukan penyelidikan," terangnya.
Petugas keamanan Bandar Udara Kualanamu mengevakuasi mayat perempuan yag ditemukan di bawah lift. Proses evakuasi berlangsung cukup lama, yaitu memakan waktu hampir 5 jam, sejak pukul 16.00 WIB sampai 21.30 WIB.
Lokasi di Bekas Areal Perkebunan
Sementara, dikutip dari laman resmi PT Angkasa Pura II, Minggu (30/4/2023), Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah sebuah Bandar Udara Internasional yang melayani Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Bandara ini terletak di Kabupaten Deli Serdang, 26 km arah timur dari pusat kota Medan.
Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli Serdang, Sumatra Utara. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari MP3EI, untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun.
Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya. Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan.
Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak 1992. Dalam kunjungan kerja ke Medan oleh Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
Advertisement
Persiapan Sejak 1997
Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5 September 2005.
Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatra Utara Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan permukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai.
Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara. Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan.
Pada 1 Juli 2006, baru 1.650 hektare lahan yang telah tidak bermasalah, sementara lahan yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.
Proses Pembangunan
Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70 persen selesai dan direncanakan selesai 100 persen pada akhir 2012 yang termasuk jalan raya non-tol, jalur kereta api, dan jalan raya tol yang akan dibangun setelahnya.
Pada awal 2013, perkembangannya telah mencapai 95 persen. Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka pada 25 Juli 2013.
Pada 27 Maret 2014, bandara ini diresmikan operasionalnya oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian pembangunan beberapa bandara di Pulau Sumatra.
Tahap I bandara dapat menampung 8,1 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun, sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.
Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektare dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektare dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektare. Bandara Internasional Kualanamu memiliki panjang landas pacu 3,75 km yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 777 dan mempunyai 8 garbarata. Bandara ini juga adalah bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Surabaya, Jakarta, dan Batam.
Advertisement