Para Kru Syuting Pakai Tas Mewah, Cinta Laura Pilih Tenteng Tas dari Botol Plastik Daur Ulang

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini Cinta Laura dikenal berbeda dari kebanyakan selebritas yang berlomba-lomba mengenakan barang branded berharga fantastis. Cinta Laura justru baru saja memamerkan tas sederhana yang ia kenakan saat syuting sebuah acara di akun TikTok miliknya @cintakiehl.

Dalam video tersebut, Cinta berniat membandingkan tas miliknya, dengan para kru yang ternyata beberapa di antaranya memakai tas branded dari merek terkenal. "Sekarang aku ada di lokasi syuting dan mau banding-bandingin tas. Tas orang yang ikut syuting hari ini," ucap Cinta dalam unggahannya pada 27 Juni 2023.

Awalnya, ia memperlihatkan sebuah tas merchandise grup K-Pop BLACKPINK milik fashion stylist Balo dari tim Astecat. "So you can see di sini kita ada fansnya BLACKPINK, so this is like a fun, BLACKPINK bag," ujarnya.

Setelah itu, di sebelahnya ada sebuah ransel hitam dari brand Balenciaga yang disebut Cinta merupakan milik dari MUA terkenal, Bubah Alfian. "Di sini, uuu look that bag, branded ya say. This belongs to Bubah Alfian," kata wanita berusia 29 tahun ini.

Selain itu, ada tas dari rumah mode Prancis Goyard milik Fashion Stylist Vanni Astecat. Tentu saja deretan tersebut memiliki harga yang mahal. Terakhir, Cinta Laura pun menunjukkan tas miliknya, berukuran kecil dan simpel berwarna abu-abu.

Sambil tertawa, ia pun menjelaskan kelebihan tas tersebut, salah satunya dibuat dari bahan daur ulang. "And then thats me. Tas aku adalah plasticpay jadi tas ini terbuat dari botol plastik daur ulang and its practical dan cukup untuk syuting aku hari ini," terangnya.

Konten membandingkan tas ala Cinta Laura ini pun langsung menarik perhatian banyak warganet. Tak sedikit yang memuji pilihannya. Sejumlah warganet bahkan mengatakan jika Cinta tetap terlihat mewah meski memakai tas sederhana..

"Kalo personal udah mahal, biar kata pake bahan karung goni juga bakalan keliatan mahal," komentar seorang warganet.

"Cinta kamu itu artis pake tas yang murah ajah org ga percaya, lain lagi klo gue pake branded dikira beli pasar malem," komentar warganet lainnya.

"Terserah km cinta. Gak ada yg liat barang2mu . Liat perestasimu aja😁,” timpal warganet lainnya.

"Kerennnn tas nya muat banyak, buat bekel makanan jg muat, warnanya netral, trus dr daur ulang...," sahut warganet lainnya.

Cinta yang memilih gaya hidup sederhana ini memang jarang membeli barang-barang dengan harga setinggi langit. Saat menjadi bintang tamu program Kick Andy belum lama ini, Cinta Laura ditanya, apa yang membuatnya memiliki mindset untuk hidup tanpa bermewah-mewahan. Pertama, karena dia merasa percaya diri dengan dirinya sendiri di luar hal material.

"Jadi aku tahu bahwa aku dengan cara berpikir aku, dan kepribadian aku, itu cukup. Kalau ada orang di luar sana yang tidak nyaman dengan aku karena merasa hidup aku kurang glamor atau kurang memenuhi standar mereka, itu bukan masalah aku," jelas artis lulusan Columbia University, AS ini dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, 7 Januari 2023.

"Buat aku itu adalah indikasi jelas bahwa memang kita tidak cocok ada dalam hidup satu sama lain," sambungnya.  Didikan kedua orangtua juga memberi pengaruh besar pada pola pikirnya.

Sejak kecil, Cinta selalu diajari untuk bersyukur dengan hidupnya yang lebih beruntung dari sebagian orang di luar.  "Misalnya lihat pengemis di luar kaca mobil, mamaku sering ngomong 'Tuh, Cinta, look how blessed you are, buat orang itu 5 ribu rupiah bisa untuk makan seharian, kamu dengan gaya hidup kamu bisa enggak survive dengan uang 5 ribu atau 10 ribu?" ungkapnya.

Sang ayah juga mendidik Cinta untuk berpikir ulang setiap kali hendak membeli barang mahal. Dia selalu diberi pembanding untuk mengukur apakah layak menghabiskan sejumlah uang untuk membeli sesuatu.

"Sama seperti papa aku misal aku beli laptop harga 10 juta, papaku juga akan bilang, 'Bayangin kamu bisa ngegaji berapa orang? Atau bisa beli apa dengan 10 juta?' Jadi selalu ada perbandingan," tuturnya.

Didikan seperti ini membuat artis berusia 29 tahun itu tak terbiasa membeli barang-barang mewah. "Enggak tahu kenapa tumbuh pikiran di mana aku merasa bersalah kalau membeli sesuatu yang mahal," paparnya.

"Bukan berarti aku tidak memiliki barang mahal. Kadang kalau aku merasa sudah bekerja sangat keras, dan berhak membeli sesuatu yang memberi kebahagiaan aku akan lakuin itu," imbuhnya. Namun ini tidak menjadi kebiasaan atau rutinitas. Dia lebih suka memanfaatkan uangnya untuk hal yang dianggap lebih bernilai.

"Bukan yang aku lakukan setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan. Aku enggak suka menghamburkan uang, aku memilih uang yang aku hasilkan untuk kegiatan sosial dan diperuntukkan untuk bisnis aku yang semakin besar dampaknya," tutupnya.