Liputan6.com, Jakarta - Adalah The Resonanz Children's Choir (TRCC), kelompok paduan suara anak asal Indonesia yang sukses mengukir prestasi baru ketika mengikuti kompetisi paduan suara di Leonardo Da Vinci International Choral Festival di kota Firenze, Italia, Jumat, 14 Juli 2023.
Merujuk pada keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (15/7/2023), TRCC berhasil meraih juara umum di kompetisi paduan suara internasional tersebut. Selain, mereka juga meraih juara kategori D (Children's Choir) dengan nilai 94,3 dan juara kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble) dengan nilai 95,5.Â
TRCCÂ pun mendapat penghargaan sebagai paduan suara dengan koreografi terbaik. Kelompok yang terdiri dari 51 penyanyi berusia 8--16 tahun tersebut dilatih tim pelatih, sekaligus konduktor, yakni Luciana Dharmadi Oendoen, Rainier Revireino dan David Hartono Chendra, dengan arahan direktur artistik, Avip Priatna.
Advertisement
Leonardo da Vinci International Choral Festival sendiri merupakan kompetisi paduan suara tahunan berskala internasional yang diselenggarakan di kota Firenze, Italia, yang pada tahun ini masuk edisi ke-5. Acara berlangsung sejak 11 Juli 2023 dan mencapai puncaknya pada 14 Juli 2023.
Kegiatan ini diprakarsai organisasi paduan suara Florence Choral yang kerap menyelenggarakan kompetisi dan festival paduan suara di kota Firenze. TRCC mengikuti dua kategori: kategori D - Children's Choir dan kategori G - Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz and Modern Ensembles, yang mana mereka keluar sebagai juara di masing-masing kategori.Â
Penampilan TRCC
Pada kategori D (Children's choir), TRCC tampil dengan tiga lagu pilihan bebas terikat, yaitu Mejikuhibiniu, sebuah lagu yang diciptakan khusus untuk koor anak-anak karya komposer Indonesia Fero Aldiansya Stefanus, lagu Der Psalm 23 karya komposer Austria Franz Schubert, dan lagu Ihauteri Habanerak karya komposer Spanyol David Azurza.
Pada kategori ini, TRCC dipimpin konduktor Luciana Dharmadi Oendoen. Sementara di kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble), TRCC menampilkan Guapparia, sebuah lagu karya Libero Bovio yang dipopulerkan penyanyi Italia, Mario Merola.
Dijelaskan bahwa lagu tersebut diaransemen secara khusus untuk TRCC oleh Vatara A. Silalahi. Kelompok paduan suara anak ini juga membawakan Steal Away, lagu berjenis Afro-American Spiritual yang diarransemen untuk paduan suara sejenis oleh komposer Amerika Gwyneth Walker.
Lagu tersebut merupakan salah satu dari beberapa lagu yang diiringi piano oleh pianis Daniel Adipradhana. Di kategori ini, TRCC pun menampilkan lagu tradisional Indonesia yang berasal dari Minang berjudul Tak Tong Tong yang diarransemen Fero Aldiansya Stefanus, dan tampil dipimpin konduktor Rainier Revireino.
Advertisement
Maju ke Babak Grand Prix
Setelah berkompetisi di dua kategori tersebut, TRCC terpilih sebagai salah satu peserta yang maju ke babak Grand Prix untuk berkompetisi dengan enam kelompok paduan suara lain. Mereka adala Bitung City Chorale, Cantoria Universidad De Puerto Rico en Arecibo, Chamber Choir of The Academy Music - University of East Sarajevo, Kem B'ix, Mahidol University Choir, dan North Sulawesi GMIM Male Choir.
Di babak grand prix, TRCC menampilkan dua lagu, yaitu Gnothi Safton, lagu berbahasa Yunani karangan komposer Amerika Jim Populis, dan lagu yang merupakan karya orisinal untuk paduan suara anak karya komponis Fero Aldiansya Stefanus, 137 Hip Street.
Menurut Direktur Artistik TRCC, Avip Priatna, "Pencapaian TRCC kali ini adalah sesuatu yang sangat istimewa, mengingat tim TRCC yang kali ini berlomba adalah para anggota yang relatif baru, yang merupakan angkatan yang ketika awal latihan terdampak pandemi COVID-19, sehingga latihan lebih banyak dilakukan secara online."
"(Mereka) saling berkirim video dan tidak bisa mengenal teman sesama timnya secara lebih akrab karena tidak dapat bertemu langsung," imbuhnya.Â
Melanjutkan Tradisi untuk Mengharumkan Nama Indonesia
Lebih lanjut Avip berkata, "Ini adalah pertama kalinya angkatan ini mengikuti kompetisi di luar negeri. Kami semua bersyukur bahwa berkat kerja keras dan semangat luar biasa, dengan segala tantangan yang ada, anak-anak ini tetap dapat memberi hasil yang maksimal."
"Semoga ke depan, angkatan baru ini juga dapat melanjutkan tradisi TRCC, yaitu senantiasa membawa harum nama Indonesia di kancah internasional," harapnya.
TRCC sendiri merupakan kalompok paduan suara yang pernah memenangkan kompetisi paduan suara European Grand Prix for Choral Singing - EGP tahun 2018 (kompetisi paduan suara tertua dan tersulit di dunia). TRCC didirikan Avip Priatna pada 2007.
TRCC merupakan bagian dari The Resonanz Music Studio (TRMS) yang juga menaungi Batavia Madrigal Singers (BMS), yang belum lama ini jadi pemenang 32nd European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022.
TRCC beranggotakan anak-anak usia 5 sampai 17 tahun yang berasal dari beragam agama, suku, dan latar belakang. Kelompok paduan suara anak ini dibentuk dari hasil "audisi yang sangat ketat" dari anak-anak yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
Advertisement