BUMN Mulai Alihkan Saham Seri B ke Danantara

Melalui skema inbreng ini, diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN yang tergabung dalam holding dapat lebih fleksibel dalam mengambil kebijakan strategis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 24 Mar 2025, 15:35 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 15:35 WIB
Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan saham Seri B dan Seri C di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI. Langkah strategis ini dilakukan melalui mekanisme inbreng sebagai bagian dari pembentukan Holding Operasional Danantara, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat sinergi antar-BUMN, serta menciptakan daya saing yang lebih kuat di tingkat nasional maupun global.

Dengan pengalihan saham ini, BKI akan menjadi perusahaan induk yang bertanggung jawab atas pengelolaan saham mayoritas di berbagai sektor strategis. Pembentukan Holding Operasional Danantara sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan restrukturisasi dan optimalisasi aset BUMN.

Melalui skema inbreng ini, diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN yang tergabung dalam holding dapat lebih fleksibel dalam mengambil kebijakan strategis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing. Langkah ini juga diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi serta meningkatkan kontribusi BUMN terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025), berikut daftar saham seri B yang dilakukan pemerintah kepada BKI:

  • Garuda Indonesia (GIAA): 15.670.777.620 saham Seri B dan 43.367.346.782 saham Seri C atau total 59.038.124.402 lembar saham (64,536% dari total saham).
  • Bank Negara Indonesia (BNI): 22.378.387.749 saham Seri B dan Seri C atau setara dengan 60% dari total saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh.
  • Bank Mandiri (BMRI): 48.533.333.333 saham Seri B atau 52% dari total saham.
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): 48.533.333.333 saham Seri B atau 52% dari total saham.
  • Bank Tabungan Negara (BBTN): 8.420.666.647 saham Seri B atau 60% dari total saham.
  • Semen Indonesia (SMGR): 3.457.023.004 saham Seri B atau 51,20% dari total saham yang sebelumnya dimiliki oleh Negara RI melalui Kementerian BUMN.
  • Telkom Indonesia (TLKM): 51.602.353.559 saham Seri B atau 52,09% dari total saham.
  • Jasa Marga (JSMR): 5.080.509.839 saham Seri B atau 70% dari total saham.

 

Promosi 1

Apa Itu Holding Operasional Danantara?

Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Holding Operasional Danantara adalah entitas induk yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola kepemilikan saham mayoritas di berbagai BUMN strategis. Holding ini berfungsi sebagai pusat kendali yang mengoordinasikan kebijakan operasional dan keuangan BUMN anggota, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, sinergi, serta daya saing perusahaan-perusahaan milik negara di pasar domestik dan internasional.

Sebagai holding operasional, Danantara memiliki peran utama dalam mengawasi serta mengarahkan strategi bisnis BUMN di bawah naungannya, memastikan bahwa setiap perusahaan dapat beroperasi lebih efektif dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional. Holding ini juga diharapkan dapat menarik investasi asing dan domestik dengan meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan yang lebih baik.

Adapun PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI merupakan Perusahaan Induk Operasional (Holding Operasional) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN (UU BUMN), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (RI). Pengalihan saham milik negara sebagaimana Akta Inbreng tersebut merupakan pelaksanaan peraturan perundang undangan, yaitu UU BUMN dan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2025.

Rosan Roeslani Umumkan Pengurus Danantara, Ray Dalio dan Mantan PM Thailand Jadi Penasihat

Pengurus Danantara
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani mengumumkan daftar pengurus lengkap BPI Danantara, di Jakarta, Senin (24/3/2025). (Maul/Liputan6.com)... Selengkapnya

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengumumkan daftar pengurus lengkap BPI Danantara. Beberapa nama profesional dalam dan luar negeri masuk di dalamnya.

Pada kesempatan ini, Rosan mengakui ada keterlambatan dalam pengumuman nama-nama pengurus Danantara. "Saya tahu ini sangat ditunggu-tunggu. Kami perkirakan minggu lalu, tapi ternyata dapat orang terbaik sesuai kompetensinya dan bersih, kami akui tidak mudah," ujar Rosan Roeslani dalam sesi pengukuhan di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Dalam jajaran kepengurusan ini, Rosan Roeslani duduk sebagai Kepala sekaligus CEO Danantara. Didampingi Pandu Sjahrir sebagai CIO, dan Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria sebagai COO.

Selain ketiga nama itu, BPI Danantara juga memasukan nama Menteri BUMN Erick Thohir di jajaran dewan pengawas. Bersama Muliaman Hadad, para menteri koordinator, dan Mensesneg.

Sementara di dewan pengarah ada dua nama eks Presiden RI, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Di sisi dewan penasihat, BPI Danantara juga merekrut konglomerat asal Amerika Serikat, Ray Dalio. Nama beken lain yang muncul di posisi ini, yakni eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, hingga Chapman Taylor.

Berikut daftar lengkap jajaran pengurus terpilih BPI Danantara:

  • Managing Director Legal, Robertus Billitea
  • Managing Directors Risk and Sustainibility, Lieng-Seng Wee
  • Managing Director Finance, Arief Budiman
  • Managing Director Treasury, Ali Setiawan
  • Managing Director Global Relations and Governance, Mohamad Al-Arief
  • Managing Director Stakeholder d Management, Rohan Hafas
  • Managing Director Internal Audit, Ahmad Hidayat
  • Managing Director Human Resources, Sanjay Bharwani
  • Managing Director/Chief Economist, Reza Yamora Siregar
  • Managing Director Head of Office, Ivy Santoso

 

  • Komite Manajemen Risiko, John Prasetio

 

  • Komite Investasi dan Portofolio, Yup Kim

 

Holding operasional

  • Managing Director, Agus Dwi Handaya
  • Managing Director, Febriany Eddy
  • Managing Director, Riko Banardi

 

Holding Investasi

  • Managing Director Finance, Djamal Attamimi
  • Managing Director Legal, Bono Daru Adhi
  • Managing Director Investment, Stefanus Ade Hadiwidjaja

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya