Italia Siap Beri Insentif Rp1,7 Miliar bagi Orang yang Mau Pindah ke Kota Ini

Insentif tersebut diberikan dengan syarat bahwa penerima bantuan harus menetap atau menyewakan rumah tersebut selama 10 tahun.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 23 Mar 2025, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 20:40 WIB
Menikmati Suasana Klasik Kota Venesia Italia
Pemandangan dari gedung "Fondaco dei Tedeschi" menunjukkan Kanal Besar di Venesia, Italia (4/11/2019). Kota kanal ini terkenal dengan sarana transportasi air, di antaranya gondola. (AFP Photo/Miguel Medina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Roma - Pernah membayangkan tinggal di rumah yang berdekatan dengan resor ski, kebun anggur, atau mata air panas?

Pemerintah Italia kini menawarkan kesempatan langka bagi warganya, termasuk diaspora, untuk membeli dan merenovasi rumah terbengkalai di Trentino, kawasan pegunungan yang indah di utara negara itu.

Mengutip BBC, Minggu (23/3/2025), sebagai bagian dari upaya mengatasi penurunan populasi di desa-desa terpencil, pemerintah Trentino menawarkan bantuan finansial sebesar 80.000 euro (sekitar Rp1,4 miliar) untuk renovasi rumah serta 20.000 euro (sekitar Rp360 juta) untuk pembelian properti. Total dana yang bisa diperoleh mencapai 100.000 euro (sekitar Rp1,7 miliar).

Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Penerima bantuan harus tinggal di rumah tersebut selama 10 tahun atau menyewakannya kepada satu penyewa dalam jangka panjang. Jika aturan ini dilanggar, mereka harus mengembalikan dana bantuan yang telah diterima.

Sebanyak 33 kota di wilayah Trentino akan menjadi bagian dari proyek ini. Kota-kota tersebut mengalami depopulasi signifikan, di mana jumlah rumah kosong dan terbengkalai lebih banyak dibandingkan rumah yang dihuni.

Inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan nasional Italia untuk mengatasi krisis populasi di desa-desa kecil dengan penduduk kurang dari 5.000 jiwa. Pemerintah Italia telah mengalokasikan 30 juta euro (sekitar Rp540 miliar) untuk membantu revitalisasi desa-desa yang terancam punah akibat berkurangnya penduduk dan menurunnya ekonomi lokal.

Berbeda dengan program "rumah seharga satu dolar" yang populer di Italia selatan, Trentino memilih untuk memberikan bantuan dana renovasi guna meningkatkan daya tarik daerah tersebut sekaligus mendorong pertumbuhan sektor konstruksi dan pemasok lokal.

Promosi 1

Syarat dan Pembatasan Program

Ilustrasi Italia
Ilustrasi Italia (Pexels/Maria Lucia P Sampaio)... Selengkapnya

Ada beberapa batasan dalam program ini. Biaya renovasi maksimal yang diperbolehkan adalah €200.000 (sekitar Rp3,6 miliar), dengan pemilik rumah wajib menanggung sendiri minimal 120.000 euro (sekitar Rp2,1 miliar). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa rumah yang direnovasi tetap sesuai dengan karakter desa dan tidak berubah menjadi vila mewah yang tidak sejalan dengan lingkungan sekitar.

Meskipun tidak ada batasan harga untuk pembelian rumah, bantuan 20.000 euro hanya dirancang untuk menutupi sekitar 35-40 persen dari total harga properti.

Pemerintah juga melarang properti digunakan untuk sewa jangka pendek seperti Airbnb, demi mencegah spekulasi properti yang dapat mengubah karakter desa-desa ini menjadi area wisata semata.

Setiap individu dibatasi memiliki maksimal tiga properti dalam program ini, sehingga tidak ada investor yang bisa membeli seluruh desa dan mengubahnya menjadi investasi pribadi.

Menariknya, warga lokal yang berusia di bawah 45 tahun tidak diizinkan mendaftar. Kebijakan ini dibuat agar pemilik rumah yang sudah tinggal di daerah tersebut tidak menggunakannya untuk memperbaiki rumah yang mereka tempati. Fokus utama program ini adalah merevitalisasi rumah kosong dan terbengkalai yang bisa membahayakan properti di sekitarnya jika dibiarkan.

Kota-Kota Pegunungan yang Masuk Daftar

Ilustrasi bendera Italia (AFP/Marco Bertorello)
Ilustrasi bendera Italia (AFP/Marco Bertorello)... Selengkapnya

Pemerintah Trentino berencana merilis daftar resmi 33 kota yang akan menerima bantuan ini pada bulan April. Beberapa daerah yang diperkirakan masuk daftar adalah Val di Non, di mana tingkat depopulasi telah mencapai lebih dari 11%, serta Val di Sol, yang mencakup desa Rabbi dan Vermiglio – lokasi syuting film "Vermiglio" (2024) yang berlatar Perang Dunia I.

Menurut Nicola Teofilo, seorang analis real estat dari Immobiliare News, banyak dari desa-desa ini masih memiliki identitas budaya dan lanskap yang kuat, tetapi mengalami penurunan populasi yang progresif dalam dekade terakhir.

“Desa-desa ini umumnya berada di pegunungan atau lembah, sehingga kehidupan sehari-hari di sana lebih menantang karena jarak ke layanan utama cukup jauh,” ujar Teofilo.

Jika program ini tidak mendapatkan cukup peminat atau jumlah rumah yang tersedia tidak mencukupi, pemerintah Trentino dapat menyesuaikan kembali daftar kota yang masuk dalam proyek ini.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya