Liputan6.com, Jakarta - Lokasi strategis buat berjualan adalah tempat yang ramai. Bila ingin membuka tempat usaha berupa ruko di Yogyakarta, Malioboro jadi salah satu pilihan menarik.
Namun, ternyata membeli ruko tidak semudah itu, apalagi berada di lokasi wisata yang amat ramai seperti Malioboro. Lokasi yang terkenal sebagai tempat jualan oleh-oleh di Jogja itu banyak terdapat ruko mahal. Hal itu diungkapkan akun Instagram @jogja24jam.
Baca Juga
Melalui video yang diunggah pada Senin, 21 Agustus 2023, akun tersebut mengungkap harga ruko di Malioboro saat seorang pria melakukan survei harga. Ia mengirim pesan pada pemilik ruko di Malioboro, tepatnya di sebelah Kampung Ketandan, yang memasang spanduk informasi perihal penjualan ruko.
Advertisement
Saat mengirim pesan, pria tersebut mengaku ingin menanyakan harga ruko untuk teman yang sedang mencari lapak untuk bisnisnya. Pemilik ruko kemudian menjawab bahwa ruko itu dibanderol dengan harga Rp12 miliar dengan luas 129 meter persegi.
Pengunggah pun lanjut menanyakan pemilik ruko lain yang berada di sebelah gedung Panidraya Kaistimewaan. Ruko tersebut dijual dengan sistem lelang dan ternyata sudah laku.
Harga ruko tersebut tak kalah mencengangkan dan bikin mengelus dada, yaitu Rp18,5 miliar. Padahal, diketahui ruko-ruko di Malioboro itu dijual dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) saja, bukan sertifikat hak milik yang tentunya akan lebih mahal harganya.
Video tersebut viral di Instagram dan sampai berita ini ditulis sudah dilihat lebih dari 47 ribu kali dan disukai lebh dari 3.910 komentar. Sebagian besar warganet mengaku kaget dan tak menyangkan harga bangunan seperti ruko harganya terbilang sangat tinggi.
Harga Ruko Saingan dengan Jakarta dan Bali
"Sewa atau jual ruko di Yogya untuk usaha harganya di luar nalar. UMR kecil tp harga properti nya udah saingan sama Jakarta dan Bali," komentar seorang warganet.
"Jangan dikira umr rendah, harga properti di diy murah, salah besar,” tulis warganet lainnya.
"Kira2 bisa balik modal dlm waktu berapa lama ya. Sebab tak lihat2, walaupun rame pengunjung di Malioboro, tapi jarang ada pembeli yg belanja di ruko2, lebih milih ke Beringharjo+teras Malioboro kecuali di sewain ke mixue kali ya,” timpal warganet lainnya.
Dengan repitasi yang sudah dikenal luas, terkadang ada sejumlah oknum yang memanfaatkannya dengan menawarkan jasa maupun barang dagangan dengan harga jauh lebih mahal dari harga pada umumnya. Pada tahun lalu, wisatawan curhat di media sosial mengeluhkan pelayanan dan tarif nuthuk atau di luar batas kewajaran untuk becak kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
Curhat itu diunggah warganet di akun Instagram @infocegatan_jogja pada Minggu (17/4/2022) dan menjadi viral. Tarif becak nuthuk tentu menjadi ketakutan tersendiri bagi para wisatawan, terutama bagi para wisatawan yang baru pertama kali menyambangi Malioboro. Namun tenang, tarif nuthuk becak Malioboro yang nakal ini dapat dihindari.
Advertisement
Tarif Becak di Malioboro
Melansir kanal Regional Liputan6.com, wisatawan di Yogyakarta disarankan untuk menyampaikan tujuannya kepada tukang becak secara jelas dan meyakinkan. Hal ini untuk menghindari tawaran tempat wisata lainnya dari tukang becak.
Yang tidak kalah penting adalah, para wisatawan harus menanyakan kepastian tarif jasa tukang becak sesuai dengan tujuan wisata. Jika perlu, wisatawan bisa membandingkan tarif jasa beberapa tukang becak di kawasan Malioboro, sehingga mendapatkan gambaran tarif yang sesuai.
Para wisatawan juga dapat meminta informasi seputar Malioboro kepada petugas di Tourist Information Centre (TIC) Malioboro. Lokasinya berada di kompleks Kepatihan tepatnya di Jalan Malioboro No.16, Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Melalui TIC Malioboro, wisatawan bisa mendapatkan informasi seputar obyek wisata di kawasan Malioboro maupun Yogyakarta pada umumnya.
Di sisi lain, Malioboro masih termasuK kawasan yang ramai dan selalu diminati para wisatawan yang datang dari berbagai daerah dan bahkan dari berbagai negara. Presiden Jokowi (Joko Widodo) bahkan cukup sering berkunjung ke Malioboro untuk liburan atau sekadar jalan-jalan santai.
Pada Juli lali, usai menjalani lawatan ke luar negeri, Australia dan Papua Nugini, Jokowi kembali ke Yogyakarta untuk berakhir pekan. "Presiden Joko Widodo kembali berkunjung ke Jalan Malioboro, Yogyakarta, pada Sabtu malam, 8 Juli 2023. Suasana Jalan Malioboro yang tengah ramai menjadi makin ramai dengan kedatangan Presiden Jokowi," tulis siaran pers dari pihak Istana seperti dikutip Minggu, 9 Juli 2023, dilansir dari kanal News Liputan6.com.
Presiden Jokowi Sering ke Malioboro
Sang kepala negara tampil santai dengan mengenakan kaus lengan panjang berwarna merah. Presiden Jokowi tampak jalan-jalan dengan didampingi Paspampres usai keluar dari Istana Kepresidenan Yogyakarta, sekitar pukul 21.15 WIB.
"Kedatangan Presiden Jokowi sontak membuat terkejut masyarakat yang juga sedang berkunjung ke Jalan Malioboro," ungkap Istana. Salah satu warga disapa Jokowi bernama Saras. Dia mendapatkan kesempatan bertemu dan berswafoto bersama Presiden Jokowi. Ia tidak menyangka kesempatan tersebut datang saat ia sedang berbelanja di kawasan Malioboro.
Sebelumnya, Jokowi juga berkunjung ke Jalan Malioboro, pada Kamis, 29 Juni 2023 malam. Orang nomor satu di Indonesia itu tampil santai dengan mengenakan kaus lengan panjang berwarna hijau.
Sekitar pukul 20.51 WIB, Jokowi keluar gerbang Istana Kepresidenan Yogyakarta menuju Jalan Malioboro. Suasana lokasi yang memang ramai menjadi meriah dengan kedatangannya.Masyarakat tampak antusias menyambut Jokowi. Bahkan, beberapa dari mereka mengajak bersalaman hingga berfoto bersama atau swafoto.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi," teriak warga disambut lambaian tangan dan senyuman Jokowi.Selain menyapa warga, Jokowi juga tampak membagi-bagikan kaus di sepanjang jalan. Tidak hanya itu, dia juga sempat melihat pertunjukan para pengamen jalanan yang membawakan lagu "Ojo Dibandingke".
Advertisement