Liputan6.com, Jakarta - Gigi Hadid dihadapkan pada reaksi keras pemerintah Israel setelah berbagi pesan dukungan untuk Palestina di tengah perang dengan Hamas. Model, yang ayahnya, Mohamed Hadid, adalah warga Palestina, mengunggah ulang sebuah gambar ke Instagram Story-nya, akhir pekan kemarin.
Ia menulis, "Tidak ada yang berbau Yahudi dalam perlakuan pemerintah Israel terhadap warga Palestina. Mengutuk pemerintah Israel bukanlah antisemitisme dan mendukung Palestina tidak berarti mendukung Hamas."
Baca Juga
8 Potret Gigi Hadid yang Selalu Memukau di Victoria's Secret Fashion Show dari Tahun ke Tahun
Ajang Reuni, Intip 8 Gaya Para 'Angels' dengan Sayap Mewah di Victoria's Secret Fashion Show 2024
8 Potret Reuni 'Angels' Behati Prinsloo, Adriana Lima, hingga Alessandra Ambrosio di Victoria's Secret Fashion Show 2024
Akun resmi negara Israel kemudian mempermasalahkan unggahan Gigi. Pihaknya mengambil tangkapan layar dari Story-nya dan mengunggah ulang ke akun mereka sendiri dengan sebuah pesan, "Tidak ada yang patut dibanggakan dalam (peristiwa) pembantaian warga Israel oleh Hamas."
Advertisement
"Mengutuk Hamas atas apa yang dilakukan bukanlah tindakan anti-Palestina dan mendukung Israel dalam melawan teroris barbar adalah hal yang benar untuk dilakukan," imbuh mereka dalam sebuah infografis.
Akun tersebut kemudian membidik langsung ke Gigi sambil bertanya, "@gigihadid apakah Anda tertidur seminggu terakhir? Atau apakah Anda merasa baik-baik saja saat 'menutup mata' terhadap nasib bayi-bayi Yahudi yang terbunuh di rumah mereka? Anda bungkam, dan itu sudah sangat jelas tentang di mana Anda berdiri. Kami melihat Anda."
Pemerintah Israel juga mengunggah foto kamar tidur milik seorang anak yang berlumuran darah, menambahkan, "Jika Anda tidak mengutuk ini, kata-kata Anda TIDAK berarti apa-apa," yang masih ditujukan pada kakak Bella Hadid tersebut.
Mengecam Teror
Minggu lalu, Gigi Hadid sudah lebih dulu mengecam "teror terhadap orang-orang yang tidak bersalah" menyusul serangan dahsyat terhadap Israel, yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 warga negara itu. Perempuan berusia 27 tahun itu memulai unggahannya dengan memberi tahu hampir 80 juta pengikutnya bahwa ia menyampaikan belasungkawa pada semua korban terdampak.
Ia juga menyebut itu sebagai "tragedi yang tidak dapat dibenarkan," yang menghilangkan banyak nyawa tidak berdosa, dan sebagian besarnya adalah anak-anak. Gigi menjelaskan, meski ia berempati mendalam dan turut merasakan kesedihan perjuangan Palestina dan kehidupan "di bawah pendudukan," merujuk pada wilayah Palestina yang diduduki secara militer oleh Israel sejak 1967, ia merasa bertanggung jawab untuk memperjelas di mana ia berdiri saat ini.
"Walau saya memiliki harapan dan impian untuk orang-orang Palestina, tidak ada satupun yang mencakup kerugian bagi orang Yahudi," tulisnya. "Teror terhadap orang-orang yang tidak bersalah tidak sejalan dan tidak memberi manfaat apapun bagi gerakan 'Palestina Merdeka.'"
Advertisement
Vokal Mendukung Palestina
Gigi Hadid menyambung, "Gagasan bahwa hal ini telah memicu siklus pembalasan yang menyakitkan selama berpuluh-puluh tahun (yang mengorbankan warga sipil tidak bersalah, Palestina atau Israel), dan membantu melanggengkan gagasan keliru bahwa pro-Palestina = antisemit."
Model, yang menonaktifkan komentar di unggahannya, menyimpulkan dengan menyatakan bahwa meski "ada banyak perasaan yang kompleks, pribadi, dan valid" yang terlibat, kita semua berhak hidup damai. "Setiap manusia berhak mendapatkan hak-hak dasar, perlakuan, dan keamanan; tidak peduli kebangsaan, agama, etnis, atau di mana mereka dilahirkan," sebut ibu satu anak itu.
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, 2.670 warga Palestina dilaporkan terbunuh. Baik Gigi maupun saudara perempuannya, Bella Hadid, telah jadi pendukung vokal Palestina selama bertahun-tahun. Namun, Bella belum angkat bicara soal perang yang terjadi saat ini.
Di sisi lain, aktris dan model Mia Khalifa baru saja dipecat majalah Playboy usai menyuarakan dukungan pada Palestina. Perempuan asal Lebanon ini secara terbuka menyatakan dukungan terhadap perjuangan Palestina melalui media sosial.
Playboy telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk memberi tahu pelanggan mereka bahwa Khalifa sudah tidak lagi bekerja sama dengan mereka. "Dengan ini, kami ingin mengumumkan keputusan kami mengakhiri hubungan bisnis dengan Mia Khalifa, termasuk menghapus konten yang dibuat Mia di platform kreator kami," terang pihak Playboy dalam pernyataannya, dilansir dari dari laman TMZ, Kamis, 12 Oktober 2023.
Tidak Menyesal Kehilangan Pekerjaan
Khalifa dianggap telah merayakan serangan yang dilakukan Hamas terhadap Israel sejak akhir pekan lalu. Konten yang terkait dengannya sudah sepenuhnya dihapus dari laman resmi Playboy pada Selasa,10 Oktober 2023, waktu Amerika Serikat.
"Mia telah membuat komentar yang sangat meresahkan dan tercela dalam merayakan serangan Hamas terhadap Israel yang berdampak pada kematian pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah," tulis seorang sumber.
Pihak Playboy menambahkan selalu mendukung kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif, tapi mereka memiliki kebijakan yang sangat ketat dalam hal ujaran kebencian. Playboy berharap Mia Khalifa dapat memahami bahwa kata-kata dan tindakannya memiliki konsekuensi.
Sebelumnya, Mia membagikan pendapatnya mengenai konflik Israel dan Palestina lewat berbagai cuitan di akun media sosialnya. "Jika Anda bisa melihat situasi di Palestina dan tidak mendukung Palestina, Anda berada di pihak yang salah dalam konflik ini, dan sejarah nantinya akan membuktikan hal itu," tutur Khalifa.
Khalifa juga sudah mengonfirmasi ia kehilangan pekerjaannya imbas dukungan pada Palestina. Meski kontraknya dengan Playboy dicabut, wanita berusia 30 tahun itu mengaku sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Baginya, membela kemanusiaan merupakan panggilan jiwa, dan ia akan merasa lebih menyesal jika terus diam saat tahu banyak manusia yang tidak bersalah jadi korban kekerasan.
Advertisement