Ayam Cemani, Ayam Termahal di Dunia yang Harganya Bisa Mencapai Rp93,1 Juta

Ayam cemani adalah ayam berwarna hitam legam dari mulai bulu, paruh, bahkan hingga organnya. Jenis ayam ini tergolong langka, dan harganya bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 26 Nov 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2023, 19:00 WIB
Melestarikan Si Hitam Cemani
Safak (46) saat menunjukkan ayam Cemani di peternakan rumahan kawasan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (27/2/2023). Kecamatan Kedu yang berada di Kabupaten Temanggung terkenal sebagai pusat ternak sekaligus daerah asal ayam Cemani. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ayam cemani adalah ayam berwarna hitam legam dari mulai bulu, paruh, bahkan hingga organnya. Jenis ayam ini tergolong langka, dan harganya bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah. 

Dikutip dari Business Insider, Minggu (26/11/2023), harga ayam cemani bisa dijual hingga 6 ribu dolar AS atau sekitar Rp93,1 juta. Telurnya dihargai 16 dolar AS atau sekitar Rp284 ribu, untuk satu butirnya.

"Ayam cemani itu diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya hitam legam," ungkap Anas Ariffudin, seorang peternak ayam cemani kepada Business Insider.

Warna unik dari ayam cemani berasal dari mutasi genetik yang disebut sebagai fibromelanosis. Pada jenis ayam lain hanya sel-sel tertentu saja yang mengeluarkan pigmentasi, sedangkan pada ayam cemani semua sel melepaskan pigmentasi. Hal ini menyebabkan semua bulu, paruh, tulang, bahkan organ dari ayam tersebut berwarna hitam.

Ayam cemani berasal dari Indonesia. Untuk mendapatkan ayam cemani dengan kualitas yang baik, para peternak lokal membutuhkan kerja keras untuk mendapatkannya. Jika ayam tidak memiliki dua salinan mutasi genetik, ia dapat memiliki karakteristik yang berbeda seperti bulu putih, bantalan jari kaki lebih terang, atau mulut yang berwarna merah muda.

Di Indonesia para peminat ayam cemani datang dari berbagai negara. "Orang dari China, Taiwan, Thailand, kemudian dari Belanda juga pernah datang kesini untuk mengambil telur ayam cemani dari peternakan kita," jelas Anas.

 

Dipercaya Dapat Menambah Rejeki

Melestarikan Si Hitam Cemani
Salah satu ayam Cemani milik Safak (46) di peternakan rumahan kawasan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (27/2/2023). Sebagian warganya berprofesi menjadi peternak, Safak salah satunya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Walaupun seluruh tubuh ayam berwarna hitam, yang mengejutkan adalah telur dari ayam ini tidak berwarna hitam. Warna dari telur ayam cemani sama dengan telur pada umumnya.

Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, ayam cemani sudah dipelihara sejak waktu yang lama. Seorang pemilik ayam cemani bernama Ari Kusworo bahkan rela menghabiskan uang sebesar Rp30 juta untuk membeli dua ekor ayam cemani.

"Memang kalau beli ayam cemani itu entah dari anakannya atau apa tapi rezekinya itu bertambah," ungkap Ari, yang mempercayai bahwa dengan memelihara ayam tersebut dapat menambah keberuntungan, kepada Business Insider.

Ayam ini juga dipercaya dapat menjadi salah satu syarat untuk masuk ke dunia supranatural. Selain itu, dengan makan telur ayam pertama yang dihasilkan seekor ayam cemani juga dipercaya dapat membantu seorang ibu agar bisa mendapatkan keturunan.

Cara mengonsumsinya, telur ayam cemani akan dimasak hingga menjadi bubuk hitam. "Ketika sudah menjadi bubuk halus, kemudian diminum dengan madu dan diminum oleh kedua mempelai, yaitu istri dan suami. Diminum satu kali saja sampai habis untuk satu telur," jelas Fathiyatun Nisa, seorang penyembuh.

Telur ayam pertama itu disebut dengan Tembean. Telur tersebut akan diberikan secara gratis kepada seorang pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan.

Peternak Ayam Cemani yang Terinspirasi dari Leluhur

Melestarikan Si Hitam Cemani
Safak (46) saat memegang ayam Cemani di peternakan rumahan kawasan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (27/2/2023). Ayah dua anak ini merupakan generasi ketiga peternak ayam Cemani meneruskan kakeknya sejak tahun 2000. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dengan harganya yang tinggi, para peternak ayam cemani merasa bahwa bisnis tersebut cukup menjanjikan. Dilansir dari Merdeka.com, Minggu, (26/11/2023), Anas Ariffudin adalah salah satu dari peternak ayam cemani di daerah Temanggung, Jawa Tengah, ia mengaku memulai bisnis tersebut yang terinspirasi dari leluhurnya.

Pada zaman dahulu kala, di daerah Temanggung, Jawa Tengah, hiduplah seorang tokoh bernama Ki Ageng Makukuhan. Ia merupakan penyebar agama Islam di wilayah Temanggung dan sekitarnya. Dalam kesehariannya, ia mempunyai seekor ayam cemani, saat ada salah satu dari anggota kerajaan yang sakit, Ki Ageng Makukuhan berhasil menyembuhkan dengan media ayam cemani.

Namun pada awal-awal mencoba beternak ayam cemani, percobaannya bisa dibilang gagal. Ia sempat menyerah mencoba beternak hewan asli Indonesia tersebut.

Saat itulah ada seorang tour guide yang menghubunginya. Ia membawa beberapa peneliti peternakan dari China ke peternakannya.

"Mereka lihat ada ayam yang bertelur. Telur itu mereka beli cukup mahal saat itu. Dari situlah saya berpikir orang luar saja jauh-jauh ke sini untuk meneliti ayam cemani. Saya yang sudah punya cemani kok menyerah," ungkap Anas, dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.

Persiapan Untuk Beternak Ayam Cemani

Melestarikan Si Hitam Cemani
Safak saat memberi pakan pada anakan ayam Cemani di peternakan rumahan kawasan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (27/2/2023). Sebagian warganya berprofesi menjadi peternak, Safak salah satunya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Anas mengatakan bahwa ayam cemani tergolong ayam hias. Selain itu, tak ada patokan harga untuk penjualannya. Untuk usia 1--2 bulan ayam cemani di tempatnya dihargai mulai dari Rp1 juta per pasang. Sedangkan ayam cemani remaja dijual dengan harga Rp3 hingga Rp5 juta per pasang.

Ia mengatakan, untuk memelihara ayam cemani, yang perlu dipersiapkan adalah kandang. Untuk satu paket ternak yang terdiri dari satu ayam jantan dan 4--6 betina, ia menggunakan kandang ukuran 3x3 meter.

Sedangkan untuk pakannya ia menggunakan pakan pabrikan untuk usia 1 hari hingga 2 bulan. Sedangkan untuk 2 bulan ke atas biasanya pakan pabrikan itu ia campur dengan bekatul, jagung giling, dan sebagainya.

"Kunci beternak itu kita harus suka dulu terhadap apa yang kita ternak. Jadi tanpa ada rasa suka untuk memelihara dengan sepenuh hati itu susah. Jangan hanya mementingkan hasil di situ karena sudah terbukti peternak yang hanya mementingkan hasil di awal tidak akan bertahan lama," kata Anas terkait kunci keberhasilan beternak ayam.

Infografis harga telur dan ayam naik
Infografis harga telur dan ayam naik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya