Makan Nasi Padang di Kota Breukelen Belanda, Menu Rendang Jengkolnya Sampai Bikin Pelanggan Nangis

Seorang warga Indonesia yang tinggal di Belanda sengaja berpindah kota hingga Breukelen untuk mengunjungi salah satu restoran Padang yang katanya enak. Restoran padang bernama Warung Annisah itu menyediakan menu yang beragam, termasuk rendang jengkol.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Des 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 09 Des 2023, 07:02 WIB
Makan Padang di Kota Breukelen Belanda, Menunya Lengkap Bahkan Ada Rendang Jengkol
Makan Padang di Kota Breukelen Belanda, Menunya Lengkap Bahkan Ada Rendang Jengkol. (Dok: TikTok @jerhemynemoo)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak suka makan nasi Padang? Gurih berbumbu dengan kuah yang bisa mengundang selera makan dan makin ingin nambah nasi.

Bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, tentu tidak mudah mencari rumah makan Padang. Hal itu pula yang dialami seorang mahasiswa Indonesia di Belanda yang juga seorang kreator konten, Jerhemy Owen.

Pria yang akrab disapa Owen itu sengaja berpindah kota hingga Breukelen untuk mengunjungi salah satu restoran Padang yang kabarnya enak. Restoran padang ini bernama Warung Annisah, dengan tagline yang tertulis di pintu restoran 'Authentiek Indonesisch Eten'.

"Ada orang kemarin nangis karena ketemu rendang jengkol kita," ungkap Irman, pemilik rumah makan tersebut di video yang diunggah di TikTok @jerhemynemoo pada 14 November 2023.

"Kapan lagi coba ngerasain rendang jengkol di Belanda," kata Jerhemy membalas bapak tersebut.

Menurutnya tempat tersebut termasuk hidden gem tempat makan nasi Padang di Belanda yang orang jarang banyak tahu. "Gua sama temen-temen rela ke luar kota demi cobain restoran ini. Authentic Indonesie Sumatrans Eaten," jelas Jerhemy.

Di dalam video tersebut, ia memperlihatkan seperti apa wujud restoran Padang tersebut. Tampilannya mengingatkan pada restoran Padang di Indonesia. Dari pintu masuk sudah tampak etalase kaca yang memajang berbagai jenis menu pilihan. Owen mengaku itu adalah kali pertama ia bersama teman-temannya datang ke restoran tersebut. 

 

Delivery Makanan Beku Juga ke Seluruh Eropa

Menu yang dijual secara delivery untuk makanan frozen di Warung Annisah di kota Breukelen, Belanda. (Dok: TikTok @jerhemynemoo)
Menu yang dijual secara delivery untuk makanan frozen di Warung Annisah di kota Breukelen, Belanda. (Dok: TikTok @jerhemynemoo)

"Kaget banget karena pilihan makanannya banyak banget. Jujur ini salah satu restoran Indonesia yang menunya tuh paling lengkap sih," cetusnya.

Dari masakan Padang, nasi rames, nasi kuning, nasi uduk, sate kambing, soto ayam, es cendol, hampir semuanya ada. Bahkan, kata Owen, restoran ini juga melayani pesan antar makanan beku ke seluruh Eropa. Ia pun membuka lemari pendingin dan menunjukkan sambal teri frozen dan cumi cabe hijau yang sudah dikemas rapat.

Setelah puas melihat-lihat, Owen mulai makan bersama teman-temannya. Di meja makan sudah tersedia menu favorit masakan Padang di Warung Anisah, seperti rendang sapi, ayam gulai, ayam cabai hijau, perkedel, sate Padang, telur balado, kikil tunjang, dan rendang jengkol. Ia pun tercengang dan penasaran bagaimana Irman, sang pemilik restoran bisa mendapatkan jengkol di Belanda. 

Setelah mencicipi berbagai menu tadi, Owen berkomentar bahwa hampir semua makanan yang disajikan tadi enak semua. Rasanya mirip dengan menu masakan Padang yang ada di Indonesia. "Gua sampai nambah nasi tiga kali coba," akunya. 

Makan untuk 6 Orang Habis Hampir Rp3 Juta

Menu yang dijual di Warung Annisah di kota Breukelen, Belanda
Menu yang dijual di Warung Annisah di kota Breukelen, Belanda. (Dok: TikTok @jerhemynemoo)

Makanan favorit yang ia coba adalah rendang sapi dan ayam cabai hijau. Menurutnya, teman-temannya juga suka dengan menu gulai tunjang dan rendang jengkol. Dengan beragam makanan yang disantap, ia harus membayar hampir Rp3 juta untuk enam orang plus es cendol yang dipesan.

Harganya jelas jauh lebih mahal dibandingkan makan nasi padang di Indonesia. Namun menurut Owen, untuk makan di Belanda, harga tersebut cukup lumayan. Ia merasa tidak menyesal apalagi rasanya enak, mengingatkan pada Tanah Airnya.

Konten yang disukai oleh lebih dari 90 ribu pengguna TikTok itu pun menuai beragam reaksi. Di antaranya banyak yang kaget bahwa ada restoran padang yang menjual rendang jengkol di Belanda.

"Aku orang asli Minang, pengen jualan nasi Padang di Belanda. Tapi modal ke Belanda nggak ada wwkwkwk," tulis seorang warganet.

"Kalo beli nasi Padang di Indonesia Rp3 juta bisa dapet 100 bungkus kalo yang Rp30 ribuan," sambung warganet lain.

"Termasuk murah Rp500 ribuan satu orang di Belanda," komentar warganet.

"Ga ada Pempek Palembang ya?" Tanya warganet lain yang kemudian dijawab ada oleh pembuat video.

"Kurang satu gaes, kerupuk kulit atau peyek biar ada kriuk kriuknya," kata yang lain menimpali.

Masakan Padang Identik Pedas dan Pakai Santan

Masakan Padang
Erick Thohir menyebutkan sejumlah rumah makan Padang favoritnya di Jakarta (Dok.Instagram/@https://www.instagram.com/p/Bwop_Okg-1f/Komarudin)

Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Selasa, 5 Desember 2023, masakan Padang dari ranah Minangkabau termasuk salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia. Khazanah kuliner khas Sumatra Barat ini sudah tak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Kalau diperhatikan, hampir sebagian besar masakan Padang mengandung santan dan cabai, sehingga memiliki cita rasa pedas yang dominan.

Penggunaan kedua bahan tersebut memang jadi kunci sajian untuk menciptakan kelezatan masakan. Rahasia ini pun yang membedakan masakan Padang dengan masakan dari daerah lain.

Air perasan daging kelapa ini memberikan rasa gurih pada masakan. Menurut buku 'Kuliner Indonesia', terdapat 60 jenis makanan khas Minangkabau yang bersantan. Jumlah itu jauh lebih banyak dari masakan Aceh yang hanya memiliki 21 jenis makanan bersantan.

Di buku 'Dunia Maritim Pantai Barat Sumatra' karya sejarawan Gusti Asnan, pada abad ke-16, Sumatera Barat jadi salah satu kawasan yang dilewati jalur perdagangan di pantai barat Sumatera. Wilayah ini menjadi persinggahan para pedagang dari India dan Timur Tengah

Seorang pengelana asal Portugis, Tome Pires mengatakan, ada kapal dari Gujarat, India, yang singgah di pantai-pantai Sumatra Barat, khususnya di Pelabuhan Pariaman dan Tiku (kini dikenal dengan nama Kabupaten Agam) pada abad ke-16. Mereka mendarat di kawasan ini untuk berdagang. Para pedagang tersebut mayoritas membawa serta menjajakan rempah-rempah. Mereka pun menularkan kebiasaan memakan masakan yang kaya rempah, santan, dan cabai.

 

Infografis Etika Makan Fine Dining
Infografis Etika Makan Fine Dining. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya