Pangeran Harry Kalah di Pengadilan, Harus Bayar Hampir Rp1 Miliar ke Tabloid Inggris

Pangeran Harry telah diperintahkan untuk membayar tabloid Inggris Mail on Sunday lebih dari 48 ribu pound sterling untuk biaya hukum setelah ia kalah dalam upaya untuk membatalkan sebagian pembelaan surat kabar tersebut dalam kasus pencemaran nama baik.

oleh Putu Elmira diperbarui 13 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 11:00 WIB
Pangeran Harry
Pangeran Harry, Duke of Sussex dari Inggris saat meninggalkan Royal Courts of Justice, Pengadilan Tinggi Inggris, di pusat kota London pada 28 Maret 2023. (DANIEL LEAL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry telah diperintahkan untuk membayar tabloid Inggris Mail on Sunday lebih dari 48 ribu pound sterling untuk biaya hukum setelah ia kalah dalam upaya membatalkan sebagian pembelaan surat kabar tersebut dalam kasus pencemaran nama baik. Duke of Sussex menggugat penerbit surat kabar tersebut, Associated Newspapers Limited (ANL), atas sebuah artikel tentang pertarungan hukumnya dengan Kementerian Dalam Negeri mengenai pengaturan keamanannya di Inggris.

Dikutip dari Independent, Selasa, 12 Desember 2023, hakim lalu memerintahkan suami Meghan Markle itu untuk membayar sebesar 48.447 pound sterling (Rp947 juta) setelah gugatannya gagal. Kasusnya untuk mencabut sebagian pembelaan ANL disidangkan pada Maret 2023.

Pekan lalu, hakim Pengadilan Tinggi Hakim Nicklin memutuskan bahwa ANL dapat melanjutkan pembelaan "pendapat jujur" dalam kasus pencemaran nama baik, dengan Harry menggugat grup berita tersebut atas artikel pada Februari 2022. Artikel itu berisi keputusan pemerintah untuk melepaskan fasilitas keamanan yang didanai pembayar pajak setelah Harry sekeluarga pindah ke AS.

Hakim Nicklin berpendapat bahwa ANL mempunyai "prospek nyata" untuk memperdebatkan pendiriannya dan bahwa kasus tersebut harus dibawa ke pengadilan. Harry harus membayar tabloid Inggris itu paling lambat pada 29 Desember 2023, perintah hakim. 

Pengacara Harry berpendapat bahwa artikel asli tersebut mencemarkan nama baik dan menyebutnya sebagai serangan terhadap "kejujuran dan integritasnya." Artikel itu bertajuk, "How Prince Harry tried to keep his legal fight with the government over bodyguards a secret … then – just minutes after the story broke – his PR machine tried to put positive spin on the dispute."


Sanggahan Pihak Harry

Bersaksi di Pengadilan, Pangeran Harry Akui Sebagian Informasi di Buku Biografinya Sendiri Hasil Asumsi
Pangeran Harry, Duke of Sussex tiba di Pengadilan Tinggi di London saat dia mengajukan gugatan terhadap penerbit surat kabar atas dugaan peretasan telepon. (dok. Daniel LEAL / AFP)

Pengacaranya mengatakan artikel tersebut memberi kesan bahwa Harry telah "berbohong" dan "berusaha merahasiakan rincian perjuangan hukumnya untuk mengembalikan rahasia perlindungan polisi dari publik." ANL membantah klaimnya, dengan pengacara mereka berpendapat bahwa klaim tersebut menyatakan "pendapat yang jujur" dan tidak menyebabkan "kerugian serius" pada reputasi Harry.

Dalam pengajuan tertulisnya, pengacara Harry, Justin Rushbrooke KC berpendapat bahwa pembelaan surat kabar tersebut harus dibatalkan karena "berpijak pada dua premis yang terbukti salah" sehubungan dengan pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Harry ketika dia mengajukan gugatan hukum. Harry menantang keputusan Komite Eksekutif Royalti dan VIP (Ravec) yang tidak memberinya perlindungan polisi di Inggris otomatis sejak mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan Inggris, dan pindah ke California bersama keluarganya.

Pernyataannya berbunyi, "Duke pertama kali menawarkan untuk membayar secara pribadi untuk perlindungan polisi Inggris untuk dirinya dan keluarganya pada bulan Januari 2020 di Sandringham. Tawaran itu ditolak. Dia tetap bersedia menanggung biaya keamanan, agar tidak membebani pembayar pajak Inggris."


Bantahan Tabloid Inggris

Pangeran Harry meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, 7 Juni 2023.  (AP Photo/Frank Augstein)
Pangeran Harry meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, 7 Juni 2023. (AP Photo/Frank Augstein)

Namun, Ravec pada Februari 2022 mengatakan bahwa tawarannya untuk pendanaan swasta "tidak diajukan" kepada departemen tersebut, dalam sebuah dokumen yang disiapkan untuk sidang pendahuluan atas klaim keamanan tersebut. The Mail on Sunday menggambarkan hal ini sebagai "bantahan keras terhadap pernyataan publik awal Harry yang menyiratkan bahwa dia selalu bersedia membayar tagihannya" sambil menambahkan bahwa pernyataan pers yang dikeluarkan atas nama sang duke membingungkan media dan memberikan informasi yang salah kepada publik.

Pada sidang di Maret 2023, Rushbrooke KC mengatakan "sangat jelas" bahwa pernyataan Harry tidak mengajukan klaim bahwa penggugat (sang duke) mengajukan penawaran kepada Ravec atau Kementerian Dalam Negeri atau bahwa proses peninjauan kembali adalah untuk menantang penolakan untuk menerimanya."

Sementara itu, Andrew Caldecott KC, dari ANL, mengatakan upaya untuk mengabaikan pembelaan "pendapat jujur" tanpa pengadilan adalah "sepenuhnya tidak berdasar" dan menambahkan bahwa kasus Harry terhadap kliennya "tidak mempunyai dasar yang kuat dan tepat, sehingga kemungkinan besar akan gagal."

"Penggugat bertanggung jawab atas pernyataan pers yang mengatakan dia akan membayar untuk keamanan padahal dia tidak pernah menyatakan kesediaannya untuk membayar sampai peninjauan kembali selesai," ungkapnya.


Mundur dari Kerajaan

Publisitas yang BurukPangeran Harry dan Meghan Markle Dituding Permainkan Perasaan Ratu Elizabeth dan Pangeran Charles
Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadiri Invictus Games di The Hague, Minggu, 17 April 2022. (dok. Sem van der Wal / ANP / AFP)

Putra bungsu Raja Charles III itu memutuskan mundur dari perannya di kerajaan dan meninggalkan Inggris pada 2020. Mengutip laman People, Sabtu, 9 Desember 2023, Harry melalui pengacaranya mengungkap alasannya terkait masalah keamanan keluarganya yaitu istrinya, Meghan Markle dan kedua anak mereka, Pangeran Archie (4) dan Putri Lilibet (2).

"Kami berdua sangat sedih karena saya dan istri merasa terpaksa mundur dari peran ini dan meninggalkan negara ini pada tahun 2020," katanya dalam pernyataan, menurut ITV.

Harry merasa Inggris sebagai rumahnya, tanah kelahirannya dan ia ingin istrinya merasa seperti di rumah sendiri, sama seperti tempat mereka tinggal saat ini di Amerika Serikat. "Hal itu tidak dapat terjadi jika tidak ada kemungkinan untuk melakukannya, menjaga mereka tetap aman saat berada di tanah Inggris," ungkapnya.

Ia melanjutkan, "Aku tidak bisa menempatkan istriku dalam bahaya seperti itu, dan mengingat pengalamanku dalam hidup, aku juga enggan menempatkan diriku dalam bahaya yang tidak perlu."

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya