Sosok Anggota DPD Bali Arya Wedakarna yang Kontroversial, Mantan Model dan Pernah Segrup dengan Indra Bekti

Sebelum menjadi politisi dan anggota DPD Bali, Arya Wedakarna pernah berkiprah di dunia hiburan. Ia bahkan pernah membentuk grup vokal FBI bersama Indrfa Bekti dan Roy Jordy pada 1999.

oleh Henry diperbarui 03 Jan 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 14:00 WIB
Sosok Anggota DPD Bali Arya Wedakarna yang Kontroversial, Mantan Model dan  Pernah Segrup dengan Indra Bekti
Sosok Anggota DPD Bali Arya Wedakarna yang Kontroversial, Mantan Model dan Pernah Segrup dengan Indra Bekti.  foto: Instagram @aryawedakarna

Liputan6.com, Jakarta - Potongan video anggota DPD Bali Arya Wedakarna tentang petugas di bandara Bali menghebohkan publik. Ia diduga rasis kepada wanita petugas bandara yang menggunakan penutup kepala. Arya berkelit sekaligus meminta maaf.

Dalam klarifikasinya, Arya mengaku bahwa video itu telah dipotong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Soal video viral yang beredar di masyarakat, itu adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ucap Arya dalam sebuah video unggahan di media sosial pribadinya, dikutip dari kanal Enam+ Liputan6.com, Selasa, 2 Januari 2024.

Menurut Arya, pernyataannya tersebut bermula saat dia menggelar rapat daerah. Ia saat itu sedang memberikan arahan kepada petugas Bea Cukai dan juga pimpinan bea cukai yang hadir di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Lalu, siapa sosok AWK yang pernyataannya kerap menimbulkan kontroversi?

Dilansir dari berbagai sumber, Arya memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, atau lebih dikenal sebagai AWK. Ia lahir di Bali pada 23 Agustus 1980. Ia adalah anak dari Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.

Semasa kuliah, ia sempat mengenyam pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Trisakti. Sebelum terjun ke dunia politik, Arya dikenal publik saat dirinya menjadi model dan cover boy di Majalah Aneka pada 1997. Selain itu ia pernah pula berkarier sebagai penyanyi. Bersama Indra Bekti dan Roy Jordy, dalam grup vokal bernama FBI (Fajar Bintang Indonesia) pada 1999.

Nama mereka sempat melejit dan jadi idola lewat lagu Zamrrud Khatulistiwa yang juga pernah dibawakan oleh Chrisye. Setelah merilis satu album, FBI membubarkan diri pada 2003 dan para personelnya menempuh kariernya masing-masing.

 

Arya Wedakarna Tinggalkan Dunia Hiburan

Viral Lantaran Ucapannya Dinilai Rasis, Arya Wedakarna Beri Klarifikasi
Viral Lantaran Ucapannya Dinilai Rasis, Arya Wedakarna Beri Klarifikasi

Beda dengan Indra dan Rou yang tetap berkiprah di dunia hiburan, Arya lebih memilih fokus di bidang Pendidikan dan kemudian terjun ke dunia politik. Ia melanjutkan Pendidikan S2 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Magister Ilmu Pemerintahan pada 2004 dan mengambil S3 di kampus yang sama Jurusan Doktor Ilmu Pemerintahan (Ph.d) pada 2007.

Pada 2014, ia menjadi anggota DPD Bali sampai dengan sekarang. Arya pernah tergabung dalam PNI Marhaenisme pada 2004 sampai 2013, namun namanya tidak dapat ditemukan sebagai anggota atau pengurus partai lain sejak saat itu.

Arya lalu menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dari Griya Suci Dencarik, Banjar Buleleng. Pernikahan digelar mewah dan eksklusif di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar, Bali, padal 23 Agustus 2017. Dari pernikahannya tersebut, Arya memiliki dua orang anak.

Selama menjadi anggota DPD Bali, Arya pernah menimbulkan sejumlah kontroversi. Salah satunya pada Agustus 2023 usai influencer Jovi Adhiguna makan kerupuk babi dan dicampurkan ke dalam mangkuk Baso A Fung di gerai mereka di Bandara Bali. Hal itu jadi kontroversi karena Baso A Fung dikenal sebagai restoran yang punya sertifikasi halal.

Arya dan Gerai Bakso di Bandara Bali

Jadi Polemik dan Bermasalah dengan Perizinan, Gerai Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai Bali Terancam Ditutup
Jadi Polemik dan Bermasalah dengan Perizinan, Gerai Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai Bali Terancam Ditutup.  foto: Instagrm @aryawedakarna

Jovi yang mendapat banyak hujatan akhirnya meminta maaf. Pihak Baso A Fung dan Jovi Adhiguna bersepakat untuk menghancurkan semua mangkuk di gerai di Bandara Ngurah Rai Bali tersebut.

Video pihak Baso A Fung dan influencer Jovi Adhiguna menghancurkan mangkuk itu beredar viral hingga ditanggapi oleh AWK. AWK mengaku mendapat aduan dari masyarakat Bali sehingga dia mendatangi langsung gerai bakso tersebut di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk meminta klarifikasi.

"Pada hari ini tiang (saya) datang untuk meminta klarifikasi tentang adanya aduan dari umat Hindu Bali terkait dengan konten respons dari Bakso A Fung," ujar Arya Wedakarna, dikutip akun Tiktoknya @aryawedakarnasuyasa, Senin, 31 Juli 2023. Atas temuannya itu, AWK berencana akan mengirimkan surat kepada Dinas Perizinan Badung agar menegur pihak Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai yang dianggap lalai.

Selain itu, AWK meminta pihak bandara memperkat aturan terhadap penumpang yang membuat konten-konten liar. Video kunjungan AWK tersebut dibagikan ulang oleh akun Instagram @permadiaktivis2 dengan narasi dukungan terhadap AWK untuk menutup gerai bakso tersebut. 

Beda Pendapat Arya dengan Niluh Djelantik

Masuk Bali Harus Tes PCR, Niluh Djelantik Kirim Surat ke Gubernur Koster
Masuk Bali Harus Tes PCR, Niluh Djelantik Kirim Surat ke Gubernur Koster. (dok.Instagram @niluhdjelantik/https://www.instagram.com/p/CI8G2EpFkpL/Henry)

Namun, masalahnya belum selesai begitu saja. Kehadiran AWK di Tengah polemik itu dipertanyakan oleh desainer sekaligus politikus dari Bali, Niluh Djelantik. Ia mempertanyakan pernyataan akun Instagram @permadiaktivis2 tersebut.

"Rakyat Bali mana yang kamu wakili? @permadiaktivis2 Mbok harap jangan bikin pernyataan berpotensi mengadu domba kami. Kami rakyat Bali baik-baik saja," terang Niluh melalui akun Instagramnya pada 30 Juli 2023.Niluh menilai polemik Baso A Fung seharusnya sudah selesai. Hal itu ditandai dengan pihak A Fung dan influencer Jovi Adhiguna telah meminta maaf.

"Pihak yang bikin konten @joviadhiguna sudah minta maaf, pihak restoran @basoafung @basoafungbali sudah minta maaf. Lalu masalah di mana? Pahami dulu proses sertifikasi halal karena Baso A Fung tidak hanya berada di Bali," tutur Niluh Djelantik.

"Kalau bicara toleransi tidak perlu mengatasnamakan rakyat Bali. Rakyat Bali sejak lahir sudah toleran. Sampai hari ini belum ada umat Bali yang bikin postingan yang menghujat Baso A Fung ataupun pihak yang bikin konten," sambungnya.

 

Infografis Prosedur dan Tahapan Kedatangan Wisman di Bandara Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Prosedur dan Tahapan Kedatangan Wisman di Bandara Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya