Cara Mudah Turunkan Panas Bumi dan Kurangi Sampah Makanan untuk Kaum Mageran

Sebagaimana diketahui, sampah makanan dapat menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

oleh Henry diperbarui 26 Jan 2024, 12:42 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 12:00 WIB
Turunkan Panas Bumi dan Kurangi Sampah dengan Cara Mudah Termasuk Bagi yang Suka Mager
Turunkan Panas Bumi dan Kurangi Sampah dengan Cara Mudah Termasuk Bagi yang Suka Mager.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang mungkin kurang tahu cara ikut berkontribusi mengurangi sampah dan melestarikan lingkungan. Karena itu, Campaign, startup pengembang aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld, membagikan cara-cara mudah untuk melestarikan lingkungan sekaligus menurunkan panas bumi.

Natasha Manuella, kreator konten dan tim Food Cycle Indonesia, mengungkap, salah satu cara mengurangi panas bumi adalah dengan mengurangi sampah makanan. Limbah ini dapat menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

"FoodCycle Indonesia berusaha mengurangi sampah makanan dengan menyalurkan makanan surplus dari acara-acara besar pada masyarakat prasejahtera yang sudah kita pantau dan riset sebelumnya,” terang Natasha di acara Changemakers & Media Gathering bertajuk "Cuaca Panas Banget! Terus, Harus Gimana?" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Januari 2024.

"Kita bekerja sama dengan Campaign untuk menjalankan program andalan bertajuk 'Semangat Pagi Indonesia' guna mendistribusikan sarapan pagi untuk anak-anak sekolah," lanjutnya.

Di program ini, Natasha menambahkan, FoodCycle bersama Campaign menggandeng 36 organisasi sosial untuk meluncurkan kampanye di aplikasi Campaign #ForABetterWorld dengan target dukungan 18 ribu suporter. Mereka harus menyelesaikan tantangan dengan mengunggah foto aksi sosial terkait ketahanan pangan dan gizi.

Setiap tantangan yang selesai akan bernilai donasi Rp50 ribu. Program ini menargetkan 36 ribu paket sarapan sehat yang akan didistribusikan ke 12 sekolah untuk seribu murid.

"Lewat program ini, kita bisa berkontribusi dengan berbagai cara sesuai kemampuan dan keinginan masing-masing. Kalau mau terjun langsung untuk membantu para relawan juga bisa, bahkan buat mereka yang mager (malas gerak) juga bisa berperan dengan memberi donasi sesuai kemampuan," tuturnya.

Habiskan Makanan dan Masak Seperlunya

Ilustrasi
Ilustrasi sampah makanan. (dok. unsplash.com/simon peel)

Natasha berkata, "Yang lebih gampang lagi, habiskan makanan yang kita pesan di restoran atau tempat makan lain. Kalau memang sudah merasa kenyang, tapi makanann belum habis, minta dibungkus atau dibawa pulang saja, tapi sampai di rumah tetap dihabiskan ya.

"Begitu juga kalau kita memasak di rumah, masak seperlunya, jangan berlebihan supaya tidak ada makanan yang tersisa, jadi bisa mengurangi sampah makanan," tambahnya.

Program ini membuka kesempatan bagi banyak orang untuk berpartisipasi, termasuk anak muda. Natasha berharap, anak muda bisa membagi waktu dan hidupnya untuk kegiatan-kegiatan sosial.

"Hidup kita bukan untuk diri sendiri, tapi juga orang lain. Saat ini, banyak anak muda yang fokus terhadap kondisi lingkungan sekitarnya," kata Miss Indonesia 2016 ini. Ia juga mengungkap, Food Cycle sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah hotel yang sering mengalami kelebihan makanan, terutama di waktu sarapan.

"Masalah kelebihan makanan ini juga banyak dialami hotel-hotel, ya kita pasti tahu kalau saat breakfast itu sering banyak makanan tersisa, apalagi di hotel-hotel besar yang menyediakan porsi makanan cukup besar. Itu akan kita cari solusi untuk penyalurannya," ungkapnya.

Selain mengurangi sampah makanan, masyarakat juga dapat mengurangi panas bumi dengan menanam pohon. Pohon menyerap karbon dari atmosfer, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pelestarian Bumi dan Pilpres 2024

Turunkan Panas Bumi dan Kurangi Sampah dengan Cara Mudah Termasuk Bagi yang Suka Mager
Turunkan Panas Bumi dan Kurangi Sampah dengan Cara Mudah Termasuk Bagi yang Suka Mager.  foto: dok. Campaign

Menurut Wisnu Mohammad Rizky selaku Strategic Partnership Executive LindungiHutan, sebagai upaya mengurangi emisi karbon, pihaknya berkolaborasi dengan Campaign dalam flagship project untuk bersama-sama menjaga alam dan meredakan dampak perubahan iklim.

Sebagai bentuk kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, pihaknya merilis beberapa program kerja dan inisiatif penghijauan, serta project mengenai karbon yang telah berjalan sejak 2023. "Tentunya akan terus melanjutkan program kami melalui aksi penanaman pohon, dan pada 2024, kami akan merilis Imbangi 2.0 yang berfokus pada karbon," ucap Wisnu di kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, "Di bulan Januari (2024), ada program #PilihLestari, yang merupakan program fundraising penanaman pohon dengan Campaign.com. Program ini menjawab tantangan bagaimana program crowdplanting bisa tetap eksis di hingar bingar pemilu 2024."

Ramainya pemilu 2024 diharapkan sejalan dengan banyaknya aksi yang dapat diberikan pada lingkungan. Bersama Campaign, LindungiHutan akan meluncurkan kampanye #PilihLestari yang berupaya menanam 20.240 pohon di 24 lokasi di Indonesia.

"Kampanye #PilihLestari ini akan dilakukan di aplikasi Campaign #ForABetterWorld dengan target lima ribu supporters untuk menyelesaikan 24 challenge yang diinisiasi oleh 50 organisasi sosial," jelas Wisnu. 

Edukasi Pengurangan Sampah yang Menyenangkan

Contoh ilustrasi seseorang memasang aplikasi Threads
Sebelum menggunakan sebuah aplikasi, ada baiknya mempelajari kebijakan aplikasi khususnya berkaitan dengan akun pengguna (Foto: Unsplash.com/Julio Lopez)

Sementara itu, Ahmad Fathul Aziz selaku Engagement Lead Campaign mengatakan bahwa Campaign sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berkolaborasi, baik sebagai organisasi sosial maupun perusahaan atau individu yang ingin mensponsori flagship projects ini.

"Campaign telah melakukan berbagai macam project di bidang lingkungan untuk mengurangi emisi karbon, seperti kampanye Green Jobs, edukasi pengurangan sampah makanan, dan lain-lain," terang Aziz.

Ia menambahkan, pihaknya ingin lebih menyuarakan hal ini dengan cara yang menyenangkan dan mudah dimengerti lewat proyek sosial. Cara mendukung kampanye ini pun sangat mudah. "Cukup unduh aplikasi Campaign #ForChange di App Store atau Google Play Store, daftarkan dirimu, lalu cari kedua kampanye tersebut," katanya.

Untuk dampak lebih luas, mereka menginisiasi flagship projects. Proyek ini merupakan program kolaborasi antara Campaign dengan organisasi sosial yang harapannya bisa berdampak berkali-kali lipat lebih besar, serta mendukung organisasi sosial dalam mengamplifikasi misi mereka melalui platform kampanye digital.

"Anda bisa berkontribusi sebagai sponsor dengan mendaftar langsung di laman campaign.com/becomeoursponsor. Jika memiliki organisasi sosial dan ingin mengembangkan dampak, jangan ragu mengirimkan surat elektronik ke engagement@campaign.com," kata Aziz.

 

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya