Harimau di Medan Zoo Mati Lagi, Disebut karena Sakit Keras

Empat harimau: dua harimau Sumatra dan dua harimau Benggala, telah mati di Medan Zoo selama Novemer 2023 sampai Januari 2024.

oleh Asnida Riani diperbarui 27 Jan 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 13:00 WIB
Harimau Sumatera
Harimau sumatera bernama Bintang Baringin. Saat ini usianya 10 tahun dan berjenis kelamin jantan. Harimau Bintang Baringin merupakan satwa asli yang lahir dan besar di Medan Zoo (Liputan6.comReza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi harimau di Medan Zoo, yang disorot karena kondisi yang memprihatikan, mati. Sebelumnya, kebun binatang di kota Medan, Sumatra Utara ini telah melaporkan kematian tiga harimau dalam kurun waktu dua bulan.

Di kasus terbaru, melansir VOA Indonesia, Sabtu (27/1/2024), harimau jenis Benggala bernama Wesa dilaporkan mati. Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, Fifin Arfiana Jogasara, mengatakan, harimau Benggala jantan itu mati pada 22 Januari 2023 karena sakit keras.

"Wesa memang (mengidap) dubius infausta, penyakitnya sudah kronis," katanya pada wartawan di Medan, Jumat, 26 Januari 2024.

Dengan kematian Wesa, empat harimau: dua harimau Sumatra dan dua harimau Benggala, telah mati di Medan Zoo selama Novemer 2023 sampai Januari 2024. Saat ini, harimau yang tersisa di Medan Zoo berjumlah sembilan ekor, yakni lima harimau jenis Benggala dan empat harimau Sumatra.

Fifin mengatakan, sembilan harimau itu dalam kondisi kurang sehat, termasuk satu harimau Sumatra bernama Bintang Sorik yang beberapa waktu lalu viral di media sosial karena tubuhnya kurus. "Bintang Sorik masih parah," sebut dia.

Tata kelola kandang dan pakan yang kurang baik, kata Fifin, jadi salah satu penyebab kesehatan harimau-harimau di Kebun Binatang Medan mengalami penurunan. "Kami sudah bantu menyediakan secara berkala, pengecekan visual, kemudian dari (pemeriksaan) medis. Dari lingkungannya, kami juga memperbaiki (kandang) ringan," bebernya.

 

Punya Opsi Dipindahkan

Harimau di Medan Zoo
Harimau sumatera bernama Bintang Baringin, jenis kelamin jantan, berusia 10 tahun, di Medan Zoo (Liputan6.com/Reza Efendi)

Selain terus dirawat di Medan Zoo, BBKSDA Sumut menilai harimau-harimau itu juga punya opsi untuk dipindahkan. "Tapi semua atas persetujuan pemilik (pemerintah kota Medan)," kata Fifin.

Kondisi memprihatikan Medan Zoo tengah mengundang atensi publik, termasuk sejumlah influencer lokal. Di antaranya ada kelompok anak muda pegiat lingkungan, Bumantara Team, yang memutuskan ikut serta membersihkan kebun binatang di kota Medan, Sumatra Utara itu pada Rabu, 24 Januari 2024.

Melalui unggahan kolaborasi di akun Instagram-nya, Kamis, 25 Januari 2024, mereka menulis keterangan, "Sebuah kolaborasi influencer Medan dengan 400 lebih volunteer yang bergerak bersama untuk membersihkan Medan Zoo yang butuh perhatian lebih."

"Upaya ini dilakukan untuk membuat Medan Zoo bisa lebih baik (lagi), dan besar harapan kami untuk tetap beroperasi kembali sebagai ikon Medan. Selain kegiatan bersih-bersih, donasi inisiasi para influencer Medan juga sudah terkumpul untuk membantu kegiatan di Medan Zoo."

"Terima kasih untuk seluruh tim terlibat atas kegiatan #AksiBersihBersihMedanZoo #Savemedanzoo #Medanbergerak bersama @bumantarateam dan seluruh influencer Medan @f4mz @sulaimanginting @kevinluthfi @hai_raniilubis @fikrylubiss @ekorore @kasyaray @sylvidheaa @adiputra29.id@utiehasibuann @kania.azuraa."

"Juga, terima kasih untuk support konsumsi yang diberikan (sebagai) kolaborasi antara ARP Indonesia dan @ayamkicaplakeepeng @cobekayampenyet. Semoga upaya ini dapat memberi semangat baru untuk warga Medan agar peduli pada lingkungan. #savemedanzoo," tandasnya.

 

Kata Bobby Nasution

Raffi Ahmad di Medan Zoo
Begitu tiba di Medan Zoo, Raffi Ahmad langsung diulosi Bobby Nasution sebagai ucapan selamat datang di Ibu Kota Provinsi Sumut (Istimewa)

Sebelumnya, Bumantara memang sudah memberi informasi secara berkata tentang kondisi terkini Kebun Binatang Medan. Di salah satu video yang dibagikan ke Instagram pada Selasa, 23 Januari 2024, mereka bahkan sempat bertemu Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk membahas masalah ini.

Di rekaman video Bumantara, Bobby Nasution berkata, "Untuk Medan Zoo, tentunya kami minta tolong sama kita semua. Kami dari Pemkot Medan pasti nantinya ke depan ada yang kami perbuat, tapi untuk sekarang, kalau mau nyelametin hewan,nyelametin harimau yang ada di Medan Zoo, minimal kita datanglah ke Medan Zoo."

"Kita tahu fasilitasnya kurang bagus hari ini, tapi akan kita bagusin. Tapi kalau mau ngomongin menyelamatkan harimau kita, minta tolong datang (ke Medan Zoo)," sambungnya.

Di video itu, Bumantara juga menyebut bahwa pihaknya dan sejumlah influencer Medan telah mengumpulkan donasi sebanyak Rp82 juta untuk membantu memperbaiki kondisi memprihatikan di Medan Zoo. Di video berikutnya, mereka memperlihatkan kegiatan bersih-bersih Kebun Binatang Medan.

Ratusan relawan yang terlibat dalam aksi bersih-bersih itu terlihat membawa alat-alat kebersihan, termasuk sapu dan kantong sampah. "Bangga jadi anak Medan!," tulis Bumantara dalam keterangan video yang dibagikan Rabu, 24 Januari 2024.

KLHK Bantu Kelola

Harimau Sumatera
Harimau Sumatera di Medan Zoo (Liputan6.com / Reza Efendi)

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah turun tangan membantu memperbaiki pengelolaan satwa di Medan Zoo.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Satyawan Pudyatmoko mengatakan, masalah finansial jadi salah satu problem di Kebun Binatang Medan, sehingga berdampak terhadap pengelolaan satwa yang belum memenuhi standar.

"KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia tengah melakukan pendampingan, serta upaya perbaikan pengelolaan satwa di Medan Zoo," kata Satyawan saat dihubungi Antara, dikutip 18 Januari 2024.

Pendampingan yang diberikan KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) khususnya dalam menyediakan pakan hewan; tenaga medis, yakni keeper dan dokter hewan; perbaikan kendang; pemeriksaan kesehatan satwa; perawatan medis maupun pengobatan; serta fasilitasi ahli dan praktisi lembaga konservasi.

Satyawan menegaskan, manajemen lembaga konservasi bertujuan mendorong lembaga konservasi meningkatkan pengelolaan dan mempertahankan mutu pengelolaan. Selain, juga menetapkan, memelihara, dan meningkatkan standar operasional pengelolaan lembaga konservasi, serta meningkatkan kesejahteraan satwa secara khusus.

"Kami berharap manajemen Medan zoo dengan dukungan pemerintah daerah dan stakeholders lain dapat segera melakukan berbagai tindakan perbaikan yang diperlukan untuk keberlanjutan pengelolaan Medan Zoo," harapnya

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia dan dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya