Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengatur penggunaan seragam sekolah dalam Permendikbud No. 50 Tahun 2022. Dari peraturan ini, setidaknya terdapat empat jenis seragam sekolah, yaitu seragam nasional, seragam Pramuka, seragam khas sekolah, dan pakaian adat.Â
Selang dua tahun sejak peraturan tersebut diteken, murid-murid SD, SMP, dan SMA seluruh Indonesia akan mulai menerapkannya pada Tahun Ajaran Baru 2024. Mengutip lamanKemendikbudristek, Jumat (19/4/2024), disebutkan bahwa baju adat digunakan peserta didik pada hari atau acara adat tertentu.
Model dan warna pakaian adat, menurut aturan tersebut, ditetapkan Pemerintah Daerah dengan memerhatikan hak setiap peserta didik untuk menjalankan agama dan kepercayaan sesuai keyakinan masing-masing. Masih mencari inspirasi baju adat simpel untuk seragam sekolah? Berikut beberapa di antaranya, seperti dilansir dari berbagai sumber.Â
Advertisement
1. Kebaya Encim - Jakarta
Mengutip rangkumana kanal Hot Liputan6.com, kebaya encim merupakan pakaian adat tradisional khas Betawi. Pakaian ini merupakan perpaduan unik antara budaya Tionghoa dan Betawi yang menciptakan desain anggun dan memukau.Â
Desain asli kebaya encim terbuat dari kain brokat buatan Eropa yang dikombinasikan dengan bordiran lokal Betawi. Inspirasinya datang dari budaya Eropa yang masih memiliki pengaruh kuat di Batavia, yang sekarang bernama Jakarta.Â
2. Baju Kurung - Jambi
Baju kurung khas Jambi menonjol lewat keindahan dan keanggunannya. Pakaian ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi, seperti beludru, saten, atau santung, yang didekorasi sulaman benang emas yang indah.
Baju Kurung Jambi
Motif-motif yang digunakan dalam baju kurung sering kali terinspirasi alam sekitar, seperti bunga tanjung, teratai, kangkung, pucuk paku, dan pucuk rebung, yang menciptakan tampilan elegan. Pemakaian dipadankan dengan kain songket Jambi yang memiliki motif serupa baju kurung pun akan menambah kemewahan pakaian ini.
3. Baju Bodo - Sulawesi
Baju bodo adalah pakaian tradisional perempuan Sulawesi Selatan. Salah satu busana tertua di dunia ini memiliki bentuk segi empat dengan lengan pendek yang mencapai siku.
Kerap dipakai di upacara adat seperti pernikahan, baju bodo mulai dihidupkan kembali melalui berbagai acara budaya, menunjukkan keberlanjutan dan kebanggaan akan warisan leluhur. Model baju bodo tetap terlihat simpel, walau warnanya kebanyakan lebih mencolok.
Advertisement
4. Kebaya Laboh - Riau
Kebaya Laboh atau kebaya labuh adalah pakaian adat yang resmi dan sering kali digunakan dalam acara-acara formal di Provinsi Riau. Sementara untuk pria biasanya memakai kurung cekak musang. Keduanya memiliki desain yang elegan dan indah, mencerminkan keindahan alam dan kebudayaan Riau.Â
Kebaya Laboh sering kali terbuat dari bahan-bahan mewah seperti sutra atau beludru, dengan sulaman benang emas yang rumit di bagian-bagian tertentu. Motif-motif yang digunakan mencerminkan keanggunan dan keunikan budaya Riau, sementara kain songket yang dipakai sebagai paduan menambah kemewahan dan kemuliaan dari pakaian ini.
5. Pangsi - Banten
Pangsi adalah pakaian adat khas Banten dan beberapa suku lain di Indonesia, seperti Betawi dan Sunda. Pangsi terdiri dari setelan berupa baju kemeja dan celana panjang longgar, dengan panjang yang tidak melebihi mata kaki. Pakaian ini mencerminkan kesederhanaan, namun tetap anggun dalam secara visual.
6. Payas Alit - Bali
Baju adat Bali juga termasuk simpel untuk seragam sekolah. Kaum pria di Bali sering mengenakan Payas Alit bersama baju safari atau baju koko, disertai penutup kepala bernama udeng.
Payas Alit, atau juga dikenal sebagai Payas Nista, adalah pakaian adat Bali yang memiliki tingkat kesederhanaan tertinggi dan dapat dikenakan dalam kegiatan sehari-hari. Pada umumnya, pakaian ini terdiri dari kebaya dan songket. Bagi kaum pria, mereka biasanya hanya mengenakan kemeja putih yang dipadukan kamen dan udeng.Â
7. Pesa’an - Madura
Pesa’an merupakan salah satu pakaian adat dari Madura. Sebagaian orang menyebutnya sebagai baju sakera. Nama baju adat ini diambil dari nama pejuang kelahiran Madura yang dahulunya melawan penjajah pada abad ke-19.
Di Bangil, ia menentang Belanda di perkebunan tebu. Selain di Bangil, nama Pesa’an atau Sakera banyak dikenal di Madura dan Pasuruan. Baju atasan pria dari pakaian adat Madura ini adalah busana polos berwarna hitam dalam potongan longgar.
Pun dengan celananya longgar dan tidak dipakaikan karet di bagian pinggang, karena dilengkapi ikat pinggang. Sabuk ini disebut dengan sabuk katemang. Jika dilihat, celana ini menyerupai sarung yang dibentangkan.
Advertisement