Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim membuat aparan sinar matahari semakin intens. Bahkan di tengah cuaca mendung, memakai tabir surya alias sunscreen jadi hal yang wajib. Krim tersebut punya kandungan yang bisa membantu melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV A dan B yang bisa menembus kulit.
Jenis sunscreen yang dijual di pasaran pun beragam, di antaranya adalah sunscreen anak-anak. Apa bedanya jenis sunscreen ini dan apakah bisa juga dipakai oleh orang dewasa?
Baca Juga
Dikutip dari laman Wirecutter, Senin, 3 Juni 2024 yang berisikan ulasan ahli soal produk-produk harian, ternyata tidak ada perbedaan signifikan antara sunscreen dewasa dengan sunscreen untuk anak-anak. Tabir surya untuk anak ini kebanyakan hanyalah sunscreen biasa yang diberi aroma harum dan kemasan yang lebih cerah.
Advertisement
Soal kandungannya, setidaknya ada tiga jenis tabir surya yang biasa diperjualbelikan di pasaran. Pertama adalah physical sunscreen atau tabir surya fisik yang mengandung bahan aktif dan mineral yang memantulkan sinar matahari.
Kedua, chemical sunscreen atau tabir surya kimia yang menggantikan peran kulit dalam menyerap sinar matahari. Terakhir, adalah jenis sunscreen yang mengandung campuran dari keduanya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa label pembeda pada sunscreen terletak pada tingkat SPF, spektrum perlindungan, dan ketahanan terhadap air. FDA tidak mengatur soal jenis-jenis sunscreen berdasarkan subjek pemakainya seperti bayi, anak-anak, orang tua, atau sunscreen khusus olahraga.
Kenyataannya, kebanyakan sunscreen anak-anak yang beredar merupakan jenis physical sunscreen. Bukan berarti sunscreen untuk bayi atau anak-anak tidak layak dibeli, terutama jika bayi atau anak lebih menyukai losion yang wangi.
Â
Cara Menghindari Anak dari Efek Sinar Ultraviolet
Kulit anak-anak dan bayi memang masih sangat muda, namun bukan berarti tidak ada kemungkinan kulit bayi dan anak-anak tidak bisa mengalami kerusakan karena paparan sinar matahari tanpa tabir surya.
Lalu, bagaimana cara mencegah kerusakan kulit tersebut terjadi pada anak-anak, terlebih lagi mereka sedang aktif-aktifnya bermain di luar? Pertama, hindari menghabiskan waktu lama di bawah sinar matahari jika memungkinkan.
Kontak langsung matahari terhadap kulitlah yang jadi pengantar sinar ultraviolet yang membahayakan tersebut. Kedua, ketika berada di luar, coba selalu cari tempat berteduh. Jika tidak memungkinkan, memakai topi, kacamata hitam, masker, dan pakaian anti-ultraviolet juga bisa jadi pengganti. Benda-benda tersebut bisa jadi pertahanan pertama terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa bayi di bawah 6 bulan harus sebisa mungkin dijauhkan dari sinar matahari langsung dan tetap mengenakan topi dan pakaian setiap kali keluar rumah. Anak-anak yang berusia lebih dari 6 bulan boleh memakai sunscreen, menurut The Skin Cancer Foundation, namun tetap harus menghindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10.00--16.00.
Advertisement
Cara Memilih Sunscreen yang Sesuai untuk Anak
Memilih sunscreen yang tepat bagi anak akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana reaksi kulit anak dan ketahanan terhadap paparan sinar matahari. Jika Anda lebih menyukai tabir surya fisik, pilihlah yang teksturnya lebih encer agar lebih mudah diaplikasikan.
Sedangkan untuk tabir surya jenis kimia, ada banyak pilihan dengan jenis beragam bahkan yang memiliki pilihan sesuai dengan shades kulit. Sunscreen semprot tidak disarankan untuk digunakan terus-menerus.
Dokter kulit juga menyarankan bahwa jenis sunscreen ini bisa membahayakan dan menimbukan risiko kesehatan jika partikel aerosolnya terhirup. Bisa dikatakan jika Anda mencium bau tabir surya semprot, berarti Anda menghirupnya.
Para ahli menyarankan untuk tidak menggunakan sunscreen yang mengandung bahan anti-serangga karena dapat mengurangi efektivitas sunscreen itu sendiri. Tentu saja, sunscreen yang paling ampuh biasanya memiliki SPF tinggi dan punya tekstur sedikit tidak nyaman untuk dipakai oleh anak-anak.
Jadi, semakin baik sebuah sunscreen bekerja, biasanya teksturnya akan semakin tidak disukai oleh anak-anak. Silakan pilih sunscreen yang disukai anak karena faktor kesukaan jadi salah satu penentu anak akan senang dengan kebiasaan tersebut atau tidak.
Memilih Sunscreen yang Tepat untuk Kulit Kering
Dilansir dari kanal Citizen6 Liputan6.com, meskipun perlindungan dari sinar UV sangat penting bagi kesehatan kulit, beberapa produk sunscreen bisa meninggalkan sensasi kekeringan atau menyebabkan iritasi pada kulit yang sudah cenderung kering. Kulit kering cenderung kurang memiliki kelembaban alami, sehingga memerlukan perawatan ekstra untuk menjaga keseimbangan kelembaban dan mencegah kerusakan akibat paparan sinar UV.Â
Dengan berbagai formula dan kandungan bahan aktif yang berbeda dalam setiap produk, pemilihan produk sunscreen yang tepat menjadi kunci dalam menjaga kesehatan kulit kering, sehingga pengguna dapat menemukan solusi perlindungan matahari yang efektif tanpa mengorbankan kesehatan kulit.
Pertama, pilihlah chemical sunscreen untuk kulit kering, berjerawat, dan beruntusan. Dengan tekstur yang ringan, terutama jika bersifat non-comedogenic, diharapkan chemical sunscreen tidak akan menyumbat pori-pori, sehingga mengurangi risiko munculnya jerawat atau komedo.Â
Kedua, pilihlah physical sunscreen jika kulit kering dan sensitif. Physical sunscreen yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide bertindak sebagai perisai bagi kulit dengan cara memantulkan sinar UV. Karena mereka tidak menyerap sinar UV, physical sunscreen ini bisa menjadi opsi yang aman untuk kulit kering dan sensitif.Â
Terakhir, pastikan kamu untuk utamakan sunscreen yang mengandung pelembab. Untuk menjaga kulit kering agar tetap terhidrasi dengan baik, disarankan untuk memilih sunscreen yang mengandung bahan-bahan pelembab. Beberapa contoh pelembab yang sering ditemukan dalam sunscreen adalah hyaluronic acid, ceramide, collagen, dan allantoin.
Â
Advertisement