Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Borong Dua Penghargaan Bapanas Award 2024

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih dua penghargaan dalam ajang Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award pada tahun 2024.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 29 Jul 2024, 12:24 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 12:23 WIB
Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Borong Dua Penghargaan Bapanas Award 2024
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil memborong dua penghargaan dalam ajang Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award pada tahun 2024. Perhargaan pertama, Pemprov Jateng dinobatkan sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II. Kedua, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng berhasil meraih penghargaan untuk kategori Integrasi Data Pangan Inovatif pada aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id). 

Penghargaan itu diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam. 

Dalam acara tersebut, Provinsi Jawa Tengah juga memperoleh 1 unit mobil yang akan digunakan untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Selain itu, Pemprov Jateng juga memperoleh bantuan sarana prasarana penguatan logistik pangan untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak.

Nana menyatakan, penghargaan tersebut menjadi penyemangat bagi Pemprov Jateng dalam mengelola pangan di wilayahnya, khususnya pangan untuk masyarakat.

"Sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, kami akan melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Jateng," kata dia usai menerima penghargaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award 2024
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Program GPM dilakukan secara masif di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah. Program tersebut diselenggarakan melalui sinergi dengan berbagai instansi.

Hingga Juli 2024 ini telah dilaksanakan sebanyak 808 Kali dengan omzet Rp39,7 miliar. Jumlah itu  mengalami kenaikkan dibanding tahun 2023 lalu yang mencapai 553 kali dengan omzet Rp35,59 miliar.

"Kami akan terus mengelola supaya ketersediaan pangan di Jateng ini aman," kata dia.

Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Selain GPM, upaya lain yang dilakukan adalah secara rutin melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen. 

"Kami juga ada Satgas Pangan, ini yang selalu melakukan pengawasan terhadap naik turunnya harga pangan," kata Nana.


Stok Pangan di Jateng Surplus

Stok Pangan di Jateng Surplus
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, stok pangan di kabupaten/kota wilayahnya sebagian besar cukup dan surplus. Bahkan, proyeksi ketersediaan beras tahun 2024 mencapai  6.185 220 ton, padahal kebutuhannya mencapai 4.060.888 ton. Sehingga mengalami surplus 2.124.331 ton.

Sebagai upaya untuk stabilisasi harga pangan, Pemprov Jateng berkerja sama dengan instansi lain seperti BUMN, BUMD, BUMP, Gapoktan/Poktan, Asosiasi, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan pelaku usaha lainnya. Selain itu, juga ada program fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga konsumen mendapatkan harga yang lebih terjangkau bila dibandingkan harga pasar.


Pemprov Jateng Fasilitasi Kios Pangan Murah

Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat. Program ini bekerja sama dengan kios masyarakat/kios pemerintah desa (BUMDes). 

Dalam program tersebut, lokasi diprioritaskan pada desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan dan daerah pantauan inflasi. Bahan pangan yang difasilitasi adalah beras dan telur. Sampai dengan saat ini telah terfasilitasi 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi penyerapan beras 411.675 Kg dan telur 70.430 kg.

Sementara itu, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Hadi mengatakan, penghargaan yang diberikan tersebut sebagai bentuk apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang aktif dalam bidang pangan. 

Arief menekankan, pentingnya kolaborasi yang solid antara seluruh stakeholder di bidang pangan. “Dengan Bapanas Awards 2024, kita ingin dapat terkoneksi dengan seluruh stakeholder di bidang pangan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya