Jakarta Masuk Daftar Kota Termurah di Asia, Harga Kamar Hotel sampai Tukang Cukur Disebut Bagus dan Terjangkau

Sebuah situs traveling mencatat 10 kota dengan harga tiket pesawat pulang-pergi, kamar hotel, pijat hingga jasa potong rambut dinilai cenderung berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Jakarta berada di posisi ketiga di bawah Taipei, Taiwan dan Ho Chinh Minh, Vietnam.

oleh Henry diperbarui 06 Agu 2024, 08:01 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 08:01 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 5 Agustus 2024
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 5 Agustus 2024.  foto: (Tangkapan Layar Youtube Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Jakarta masuk dalam daftar kota paling terjangkau di Asia versi Travel+Leisure pada Senin, 5 Agustus 2024. Data tersebut diluncurkan untuk perjalanan antara Juni dan Desember 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno turut mengapresiasi prestasi ini. Menurutnya, Jakarta tentu punya daya saing dengan sejumlah kota serta destinasi wisata lainnya dari sejumlah negara.

“PencapaianIni menunjukkan Jakarta punya peluang untuk meningkatkan kualitasnya,” kata Sandiaga Uno dalam Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 5 Agustus 2024.

Situs traveling tersebut mencatat 10 kota dengan harga tiket pesawat pulang-pergi, kamar hotel, pijat hingga jasa potong rambut dinilai cenderung berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Jakarta berada di posisi ketiga di bawah Taipei, Taiwan dan Ho Chinh Minh, Vietnam dengan total biaya sekitar USD1.478 atau Rp23,8 juta.

“Dari harga kita sangat memiliki daya saing, ke depan bisa kita tingkatkan aspek daya wisata yang berkualitas. Karena Jakarta ini menjadi tujuan pebisnis-pebisnis mancenegara,” terang pria yang akrab disapa Sandi ini.

“Karena kamar hotelnya masih terjangkau, manicure, pijat, potong rambut atau tukang cukur  ini juga menjadi daya tarik pariwisata untuk menambah junlah kunjungan dan lama mereka tinggal di Jakarta,” lanjutnya.

Sandi menambahkan, Jakarta juga sangat potensial dalam hal MICE karena punya banyak tempat yang diminati untuk menggelar berbagai event.

Daftar kota paling terjangkau di Asia tersebut didasarkan pada penelusuran di situs perjalanan Kayak antara bulan Januari-Juni 2024 dengan rencana perjalanan antara Juni-Desember 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daftar 10 Kota Paling Terjangkau di Asia

Turis berduyun-duyun ke Taiwan saat pembatasan masuk COVID dilonggarkan
Rombongan pertama wisatawan asing tiba di Bandara Internasional Taoyuan di Taoyuan, Taiwan Utara, Kamis (13/10/2022). Biro pariwisata Taiwan memperkirakan total 244 wisatawan dari sekitar 20 kelompok wisata tiba Kamis ini. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Dari data penelusuran tersebut, Kayak menggabungkan rata-rata tiket pesawat ekonomi pulang pergi dengan rata-rata tarif menginap satu malam di kamar hotel, untuk menentukan 10 kota paling terjangkau di Asia untuk dikunjungi wisatawan saat ini. brikut daftar lengkapnya.

1. Taipei City, Taiwan

2. Ho Chi Minh City (HCMC) Vietnam

3. Jakarta, Indonesia

4. New Delhi, India

5. Bangkok, India.

6. Manila, Filipina

7. Tokyo, Jepang

8. Kuala Lumpur Malaysia

9. Hanoi, Vietnam

10. Osaka, Jepang

Di bulan lalu, agen asuransi perjalanan Paying Too Much membuat survei destinasi wisata paling stressful atau bikin stres di dunia di tahun ini. Hasilnya, Jakarta termasuk dalam daftar tersebut dengan berada di urutan ketiga.

Paying Too Much, dilansir dari laman resminya, Senin, 1 Juli 2024, mengklaim telah 50 kota global berdasarkan berbagai faktor yang memengaruhi, seperti tingkat kenyamanan, relaksasi, kebisingan, tingkat keramaian, lalu lintas, dan kualitas ruang hijau. Menurut survei tersebut, Jakarta menempati peringkat ketiga sebagai destinasi paling bikin stres setelah Mumbai di India dan Marrakesh di Maroko.


Jakarta Masuk Daftar Destinasi Paling Bikin Stres

Libur Nataru di Kota Tua Jakarta
Kota Tua, Jakarta, masih menjadi magnet wisata murah meriah bagi wisatawan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Paying Too Much lebih menyoroti tingkat stres di Jakarta yang disebabkan kepadatan penduduk serta indeks lalu lintas yang tinggi hingga mencapai skor 252. Lalu lintas yang ramai mencerminkan tantangan dalam mobilitas dan waktu yang banyak dihabiskan di perjalanan. Hal itu menambah beban bagi penduduk setempat dan wisatawan.

Meskipun dikenal dengan kepadatan dan kesibukan lalu lintasnya, Jakarta tetap menyediakan beberapa cara untuk menghindari kebisingan dan kegaduhan kota. Ada 148 taman tersebar di seluruh kawasan metropolitan yang menjadi pilihan populer untuk berlindung dari kesibukan kota.

Masuknya Jakarta dalam daftar kota paling bikin stres juga mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurut Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya, Jakarta punya banyak masalah yang harus dikelola dengan baik, seperti kemacetan lalu lintas yang belum kunjung terselesaikan sehingga sering memicu stres. Di sisi lain, Nia memambahkan, lalu lintas yang padat juga memcerminkan perekonomian semakin berkembang.


Jakarta Tetap Punya Daya Tarik

Cuaca Panas Melanda DKI Jakarta
Pancaran ultraviolet yang berasal matahari akan terasa lebih panas dari biasanya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Macet juga bisa menandakan perekionomian menggeliat, karena Jakarta tetap punya daya tarik dan jadi tujuan banyak orang walaupun nanti tidak jadi ibu kota lagi. Soal kemacetan pasti ada di kota-kota besar di seluruh dunia. Kalau mau berpergian, mungkin kita lihat dulu waktu yang pas, kalau di jam berangkat atau pulang kantor pastinya macet," ucap Nia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

"Kita selalu berkomunkasi dengan Pemprov buat mengatasi berbagai masalah di Jakarta termasuk soal transportasi ini. Sekarang ini rasanya sudah lebih bagus karena ada MRT, LRT dan busway juga terus bertambah," sambungnya.

Menparekraf) Sandiaga Uno menambahkan, Jakarta tetap punya daya tarik yang besar meski disebut sebagai destinasi paling bikin stres.

"Kan ada lagunya Koes Plus yang liriknya, ‘Ke Jakarta aku kan kembali walau apa pun yang kan terjadi’. Jakarta masih dan akan tetap diminati baik dari soal bisnis sampai wisata. Tapi bukan berarti kiat mengabaikan berbagai masalah yang harus diatasi," tutur Sandi.

 

Infografis Journal Langkah Pemerintah Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan sekitarnya
Langkah Pemerintah Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan sekitarnya
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya