Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak fasilitas di pesawat yang mungkin membuat orang bertanya-tanya terkait fungsinya, seperti pembatas tirai. Pelancong selalu melihat pramugari menutupnya sebelum lepas landas.
Melansir NY Post, Minggu, 20 Oktober 2024, pembatas itu secara harfiah memisahkan barisan depan dan belakang. "Pembatas tirai dirancang untuk menjaga privasi dan memisahkan kelas layanan yang berbeda, seperti kelas ekonomi dan kelas bisnis atau kelas satu,"Â kata Maddi Bourgerie, pakar perjalanan di RVshare, pada Thrillist.
Ia menyambung, "Pembatas tirai membantu menciptakan rasa ruang dan eksklusivitas bagi penumpang di kabin premium." Namun, tirai ini tidak benar-benar memberi banyak privasi atau pemisahan. Sebuah video TikTok baru-baru ini menjadi viral karena candaannya.
Advertisement
"Andai saja saya tahu apa yang terjadi di kelas utama," demikian bunyi teks pada video itu dengan nada sarkastis. Video beralih ke tirai pembatas yang sangat pendek, tidak menyembunyikan atau menutupi bagian mana pun dari kelas utama.Â
Kenyataannya, tirai sama sekali tidak memenuhi fungsi untuk privasi atau pemisahan. Konon, ini adalah hasil dari perombakan desain pesawat selama bertahun-tahun yang menyesuaikan standar keselamatan yang baru.Â
Tirai itu kemungkinan dulu menutupi seluruh bagian kabin dan memberi privasi, serta pemisahan dengan tepat. Namun seiring berjalannya waktu, karena adanya perubahan peraturan dan kebutuhan keselamatan, tirai tersebut tidak lagi berfungsi dengan cara yang sama.
Perubahan Setelah 11/9
"Kembali ke tahun-tahun keemasan perjalanan, pertengahan tahun 50-an melihat diperkenalkannya kabin dengan konfigurasi ganda, alias kelas utama dan kelas ekonomi. Cara untuk membagi kabin dan menciptakan rasa privasi adalah dengan tirai," jelas Katy Nastro, pakar perjalanan di Going, pada Thrillist.Â
Namun, setelah 11/9 yang mengerikan, pengaturan pesawat turut berubah. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada segi keamanan, tapi juga pada tirai privasi.Â
"Dulu, tirai yang lebih tebal digunakan, tapi seiring berjalannya waktu dan setelah 9/11, tirai tipis sering kita lihat memiliki pembatas fisik antara kelas, tapi tetap memungkinkan kru untuk menjaga visibilitas ke semua kabin demi alasan keselamatan," kata Katy
Meski tidak lagi memberi privasi seperti sebelumnya, beberapa penumpang masih mengharapkan adanya pemisahan. Mereka melihat tirai tersebut sebagai batas antara kelas-kelas di pesawat
"Ini mungkin hal yang menyenangkan untuk dilihat beberapa pelancong yang menginginkan sedikit ketenangan dari penumpang lain," jelas Bourgie. "Kita semua telah melihat video viral yang menyebar seperti api tentang penumpang tidak tertib dan penerbangan yang kacau."
Advertisement
Pilot Tak Jadi Terbang
Tidak hanya perubahan pesawat, peristiwa tragis pada September 2001 juga berdampak pada pilot yang bertugas. Dikutip dari kanal Internasional Liputan6.com, Minggu, 20 Oktober 2024, Steve Scheibner, seorang pilot memiliki kontrak kerja dengan American Airlines selama satu dekade, tidak jadi terbang. Sebelumnya, ia adalah pilot Angkatan Laut.Â
Pada 10 September 2001, Scheibner mendaftar sebagai pilot di American Airlines untuk tugas yang perlu diisi paling lambat sehari sebelum penerbangan. Ia menemukan bahwa hanya ada satu tugas yang tersedia untuk keesokan harinya, yaitu penerbangan pagi dari Boston menuju Los Angeles. Karena itu, ia mengambil slot yang ada dan segera menghubungi istrinya di sore hari untuk memberi tahu bahwa ia akan terbang ke Los Angeles pada 11 September 2001.Â
Dalam sistem American Airlines, setelah slot penugasan diklaim, pilot senior memiliki waktu setengah jam untuk menggantinya. Saat itu, McGuinness, seorang rekan dengan masa jabatan yang sedikit lebih lama, menggantikan posisi Scheibner untuk penerbangan tersebut.
Keesokan paginya, McGuinness dan co-pilot John Ogonowski, jadi dua korban pertama dalam serangan 9/11. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.18 ketika pembajak yang dipimpin Mohamed Atta menyerang kokpit pesawat dan diduga membunuh atau melumpuhkan para pilot. Akibatnya, 28 menit setelah serangan tersebut, American Airlines Penerbangan 11 menabrak Menara Utara World Trade Center (WTC).
Penumpang Wajib Mematuhi Peraturan Pesawat
Setelah serangan tragis 9/11, berbagai aturan perubahan di pesawat tetap harus dipatuhi oleh penumpang. Namun, berbagai kasus keributan selalu bermunculan akibat ulah penumpang. Dikutip dari kanal Lifestyle Liputan6.com, Minggu, 19 Oktober 2024, keributan antara awak kabin dan penumpang yang tak patuh sempat terjadi di beberapa maskapai Amerika Serikat (AS).
Keadaan tersebut mendorong lembaga pengatur penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA), untuk mengeluarkan pernyataan resmi. Menurut mereka, keributan di kabin pesawat bisa mempengaruhi konsentrasi kerja para pilot sehingga bisa membahayakan keselamatan semua orang di dalam pesawat.Â
"Keributan di dalam pesawat bisa membuat terdistraksi perhatiannya. Jadi, penumpang yang tidak mau mengikuti aturan tidak boleh terbang," demikian pernyataan resmi FAA melalui video di CNN.Â
Menurut pihak FAA video tersebut menayangkan rekaman kejadian sebenarnya dalam sebuah penerbangan namun, nama pesawat atau maskapai tidak diungkapkan. Sementara pilot melaporkan kepada petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) bahwa telah terjadi keadaan darurat. Pada saat yang sama, terdengar suara samar-samar yang menunjukkan adanya keributan di dalam kabin.Â
"Ada penumpang yang bermasalah. Kami mengumumkan situasi darurat dan akan mengalihkan penerbangan," ucap seorang pilot.Â
Saat video itu dirilis, insiden keributan akibat tindakan penumpang masih terus meningkat. Menurut laporan FAA pada Selasa, 24 Agustus 2021, telah ada 3.988 laporan kasus dari awak kabin sepanjang tahun itu, termasuk 99 laporan yang terjadi pada minggu sebelumnya.
Â
Advertisement