Liputan6.com, Jakarta - Hampir saja deretan kecelakaan pesawat yang begitu memilukan dalam beberapa minggu terakhir bertambah. Beruntung, pengendali lalu lintas udara di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) bertindak cepat mencegah potensi kecelakaan antara sebuah pesawat komersial dan jet pribadi di landasan pacu.
Melansir news18.com, Kamis (2/1/2025), sebuah jet pribadi yang membawa tim basket perguruan tinggi nyaris bertabrakan dengan penerbangan yang akan berangkat di salah satu bandara tersibuk di dunia tersebut. Penerbangan Key Lime Air 563 diperintahkan "berhenti sebentar" sebelum melintasi landasan pacu tempat pesawat lain lepas landas.
Baca Juga
Insiden itu terjadi pada Jumat malam, 27 Desember 2024, waktu setempat. Detik-detik momen menegangkan itu jadi viral di media sosial, memperlihatkan kontroler sontak berteriak, "Stop, stop, stop," untuk mencegah tragedi.
Advertisement
"Stop, stop, stop! ATC LAX segera memanggil jet Key Lime Air saat jet Delta lepas landas dari landasan pacu 24L. Apakah ini penyerobotan landasan pacu? Semua itu terekam langsung selama siaran langsung Airline Videos Live hari Jumat," bunyi keterangan video viral yang dibagikan di X, sebelumnya Twitter, baru-baru ini.
Video tersebut merekam jet yang melaju kencang di landasan pacu dan lepas landas, nyaris bertabrakan dengan pesawat Key Lime Air. Rekaman ini juga memperlihatkan pesawat Key Lime Air berhenti setelah diberi instruksi pengawas lalu lintas udara. Beberapa saat kemudian, pesawat itu melanjutkan pergerakannya di landasan pacu.
Diselidiki FAA
"Wow! Selama bertahun-tahun saya melakukan ini, saya belum pernah mendengar seorang pengendali ATC memberi tahu pesawat untuk 'Stop, stop, stop,'" kata pengamat pesawat Kevin Ray, lapor The Independent. Setelah insiden tersebut, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) merilis pernyataan bahwa mereka telah memulai penyelidikan atas masalah tersebut.
"Pengendali lalu lintas udara memerintahkan penerbangan Key Lime Air 563 untuk berhenti sebelum melintasi landasan pacu di Bandara Internasional Los Angeles karena pesawat kedua sedang lepas landas dari landasan pacu saat itu," kata FAA dalam sebuah pernyataan.
Pihaknya menambahkan, "Ketika jet Embraer E135 melewati palang penahan, pengendali lalu lintas udara memerintahkan pilot untuk berhenti. Jet tersebut tidak pernah melewati garis tepi landasan pacu... FAA akan menyelidikinya."
Di insiden berbeda, seorang pramugari di pesawat Swiss International Air Lines yang terpaksa mendarat darurat karena asap di dalam pesawat dikonfirmasi meninggal dunia pada Senin, 30 Desember 2024, setelah menjalani perawatan medis intens. Saat kejadian, pesawat Airbus A220-300 itu membawa 74 penumpang dan lima awak di dalamnya.
Â
Advertisement
Pesawat Mendarat dengan Selamat, tapi ...
Melansir CNA, Selasa, 31 Desember 2024, pesawat maskapai Swiss itu terbang dari Bukares ke Zurich pada Senin, 23 Desember 2024, ketika harus mendarat di Graz, Austria setelah terjadi masalah mesin dan asap memenuhi kokpit dan kabin. Pesawat mendarat dengan selamat.
"Kami harus melaporkan, dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam, bahwa rekan kami meninggal di rumah sakit di Graz pada Senin," kata Swiss dalam sebuah pernyataan. Kepala Eksekutif Swiss Jens Fehlinger menyebut, kehilangan tersebut membuat maskapai penerbangan yang merupakan anak perusahaan Lufthansa Jerman itu terkejut dan berduka.
"Kami sangat terpukul atas kepergian rekan kami yang terkasih," ujar dia. "Pikiran kami bersama keluarganya, yang kesedihannya tidak dapat kami bayangkan. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus atas nama kami semua di Swiss."
Setelah pesawat mendarat darurat, seorang awak kabin diterbangkan dengan helikopter ke sebuah rumah sakit di Graz dan dirawat intensif. Awak kabin lainnya juga dibawa ke rumah sakit. Semua penumpang dievakuasi dan 12 orang menerima perawatan medis. Swiss pada Selasa, 24 Desember 2024, mengatakan bahwa semua penumpang yang dirawat telah meninggalkan rumah sakit.
Kecelakaan Pesawat di Akhir Tahun 2024
Duka juga masih dirasakan dari kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu, 29 Desember 2024. Seorang awak kabin berusia 33 tahun jadi salah satu dari dua korban selamat kecelakaan yang menewaskan 179 orang. Ia dilaporkan sudah sadar dan berbicara dengan staf medis, menurut seorang pejabat rumah sakit.
Korban selamat, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Lee, mengatakan pada dokter bahwa ia "sudah diselamatkan" ketika sadar dari kecelakaan nahas di Bandara Internasional Muan pada Minggu, 29 Desember 2024, kata Direktur Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul, Ju Woong, seperti dikutip dari ABC News, Selasa.
Lee dan pramugari lain di penerbangan Jeju Air 7C2216, yang diidentifikasi dengan nama belakang Koo, adalah dua orang yang selamat dari "kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa dekade dan salah satu yang terburuk dalam sejarah penerbangan," menurut pihak berwenang setempat.
Terpisah, seorang korban selamat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines bersaksi bahwa pilot mencoba mendarat di Grozny, Chechnya, sebanyak tiga kali, menurut rekaman audio yang dibagikan saluran TV Rusia, RT, melansir Anadolu Agency, Jumat, 27 Desember 2024.
Pesawat Azerbaijan Airlines terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny di Chechnya, Rusia, ketika pesawat itu berbelok dari rutenya dan mencoba melakukan pendaratan darurat di dekat Aktau, di barat daya Kazakhstan. Namun, pesawat itu jatuh, hancur berkeping-keping, dan terbakar.
Melansir news.com.au, Kamis, belum ada penjelasan pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi atau mengapa pesawat itu berbalik dan menyeberangi Laut Kaspia, menuju Aktau, sementara Grozny lebih dekat.
Advertisement