Isi Tas Suvenir dari Hamas untuk Sandera Israel yang Dibebaskan Usai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Selain tas suvenir, tatanan rambut salah satu sandera Israel yang rapi dikepang pun menarik perhatian.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 12:00 WIB
Gencatan Senjata Gaza
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis Kantor Media Hamas menunjukkan sandera Israel (dari kiri ke kanan) Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbracher, yang ditawan militan Palestina selama serangan 7 Oktober 2023 saat mereka duduk di dalam kendaraan Hamas sebelum diserahkan pada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025. (KANTOR MEDIA HAMAS/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa detail dalam rekaman pembebasan tiga sandera Israel menyusul gencatan senjata Gaza, Minggu, 19 Januari 2025, menarik perhatian warganet setelah videonya beredar di media sosial. Selain tatanan rambut salah satu sandera Israel yang rapi dikepang, paper bag cokelat yang ditenteng ketiganya pun menarik perhatian.

"Mereka sepertinya diperlakukan sangat baik. Lihat saja rambut salah satu gadis yang dikepang rapi! Mereka terlihat sangat sehat dan segar, pulang membawa tas suvenir dari Hamas. Jangan lupakan bagaimana ketiganya menebar senyum sebelum masuk mobil!" kata salah satu pengguna X mengomentari klip yang dimaksud.

Melansir CNN, Selasa (21/1/2025), saat tiga sandera Israel: Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari, masuk ke dalam SUV Palang Merah di Kota Gaza, Minggu, seorang militan Hamas menyerahkan tiga tas kertas dengan logo Brigade Qassam. Ini merupakan semacam "tas hadiah."

Militan bertopeng itu kemudian mengangkat sebuah sertifikat yang, dalam bahasa Ibrani dan Arab, bertuliskan "keputusan pembebasan." Ketiga perempuan itu masing-masing membawa tas tersebut dalam rekaman yang dirilis Minggu malam oleh Pasukan Pertahanan Israel, meski kali ini dengan logo Brigade Qassam yang diburamkan.

Seorang perwakilan keluarga Gonen mengatakan pada CNN, Senin, 20 Januari 2025, tas yang diterimanya berisi sertifikat, kalung, dan foto. Ia mengatakan bahwa Badan Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) telah menyita materi tersebut.

Mereka tidak menjelaskan secara rinci tentang foto pemberian Hamas, tapi media Israel melaporkan bahwa gambar-gambar itu memperlihatkan momen para perempuan tersebut ditawan. Selama serah terima, seorang perwakilan Palang Merah diminta menandatangani dokumen berbahasa Arab.

Perayaan yang Mengharukan

Gencatan Senjata Gaza
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis Kantor Media Hamas menunjukkan sandera Israel (dari kiri ke kanan) Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbracher, yang ditawan militan Palestina selama serangan 7 Oktober 2023 saat mereka duduk di dalam kendaraan Hamas sebelum diserahkan pada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025. (KANTOR MEDIA HAMAS/AFP)... Selengkapnya

"Bukti Penerimaan Tahanan Israel," demikian bunyi dokumen tersebut. "Saya, perwakilan Palang Merah Internasional, mengakui bahwa saya telah menerima dari Brigade Izz Eddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, total tiga tahanan, yang…" dan kemudian memuat nama-nama sandera.

Mengutip Business Standard, para sandera dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan membebaskan 90 tahanan Palestina berdasarkan gencatan senjata selama 42 hari yang dimediasi Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Mesir. Kepulangan tiga sandera Israel disambut perayaan yang mengharukan, dengan orang-orang berjejer di jalan untuk menyambut mereka.

Ketiganya diperkirakan akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit untuk memulihkan diri. Militer Israel membagikan rekaman yang memperlihatkan momen emosional saat ayah Romi menangis tersedu-sedu menyaksikan pembebasan putrinya.

Keluarga Doron mengungkap kelegaan luar biasa setelah putrinya kembali dan menyampaikan rasa terima kasih pada mereka yang telah mendukung selama masa sulit tersebut. Emily, dengan tangan yang diperban, terlihat bersatu kembali dengan ibunya, Mandy Damari, yang selamat dari serangan tersebut dengan mencari perlindungan di ruang aman.

 

Pembebasan Sandera Palestina

Suasana Haru Selimuti Penyambutan Pembebasan 90 Tahanan Palestina
Gencatan senjata memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza. (Zain JAAFAR/AFP)... Selengkapnya

Keluarga Doron Steinbrecher mengeluarkan pernyataan yang memuji ketangguhannya, "Dodo kami yang heroik, yang bertahan hidup selama 471 hari di tahanan Hamas, memulai perjalanan rehabilitasinya hari ini." Bersamaan dengan itu, perayaan digelar di Beitunia, Tepi Barat, saat tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

Gencatan senjata yang sedang berlangsung ini bertujuan memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza yang hancur akibat serangan militer Israel. Gencatan senjata ini menandai perjanjian kedua sejak konflik dimulai. Gencatan senjata selama seminggu sebelumnya pada November 2023 juga melibatkan pertukaran sandera dan tahanan.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan sekitar 1.200 kematian, terutama warga sipil, dan 251 orang disandera. Serangan Israel di Gaza menyebabkan kerusakan yang meluas dan hilangnya nyawa yang signifikan, dengan kementerian kesehatan setempat melaporkan 46.899 kematian, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Jumlah itu diperkirakan bertambah, karena warga Palestina menemukan puluhan jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan di Gaza. Kini, mereka tengah mencari ribuan jenazah lain saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlanjut hingga hari kedua.

Kehancuran yang Tidak Terbayangkan

15 Bulan Perang Israel-Hamas, Begini Kondisi Kota Rafah di Gaza
Secara resmi, milisi Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel pada Minggu (19/1/2025). Semenatara, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Sumber medis mengatakan pada Al Jazeera, Senin, jenazah 97 warga Palestina ditemukan di kota Rafah yang hancur di Gaza selatan sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025. Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, pihaknya memperkirakan ada 10 ribu mayat di bawah bangunan yang hancur di seluruh wilayah kantong tersebut.

Setidaknya 2.840 mayat "mencair" dan tidak ada jejaknya, kata Mahmoud Basal, juru bicara Layanan Darurat Sipil Palestina di Gaza. Sementara itu, banyak penduduk yang mengungsi kembali ke rumah mereka dan mendapatinya hampir tidak dapat dikenali karena kehancuran akibat perang selama lebih dari 15 bulan.

Sementara itu, lebih dari 630 truk bantuan memasuki Jalur Gaza pada Minggu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Dewan Keamanan pada Senin. Sedikitnya, 300 truk tersebut menuju ke wilayah utara daerah kantong itu, di mana PBB mengatakan kelaparan mengancam.

Dengan semakin banyaknya bantuan yang masuk ke Gaza penduduk berbondong-bondong ke pasar. Beberapa di antaranya mengungkap kebahagiaan mereka atas harga yang lebih rendah dan adanya bahan makanan baru, seperti cokelat impor.

Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya