Liputan6.com, Jakarta - Penembakan anggota caleg yang mengakibatkan korban meninggal dunia terjadi di Aceh. Bagi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, peristiwa itu tidak mengganggu penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April 2014.
"Nggaklah, (penembakan) ini kan hanya satu spot. Kalau itu terjadi di seluruh Indonesia, baru mengancam pemilu. Pemilu saja belum," ujar Djoko Suyanto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Menurut Djoko, kondisi keseluruhan di Tanah Air menjelang Pemilu pada dasarnya hingga saat ini masih sangat kondusif. Dan, dengan kondisi semacam ini, pemerintah pun belum perlu melakukan pengamanan khusus di sejumlah wilayah yang rawan konflik seperti Aceh atau Papua.
"Tidak, belum ada (pengamanan khusus). (Kasus penembakan di Aceh) saat ini sedang diusut, dan tidak boleh terjadi, di manapun tidak boleh terjadi," tegasnya.
Salah satu calon legislatif Partai Nasional Aceh (PNA), Faisal (40), tewas setelah diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal di Desa Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu sekitar pukul 21.00 WIB. Faisal menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit.
Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk daerah pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.
Pria tersebut ditemukan tewas di dalam mobilnya dengan luka tembakan. Dan pada saat olah tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan selongsong dan proyektil peluru dari kaliber 5,55 mm. Dia diberondong hingga 42 kali. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Advertisement