Liputan6.com, Pekanbaru - Lebih dari 2 minggu kabut asap menyelimuti Provinsi Riau. Bahkan kini telah meluas ke sejumlah provinsi tetanggga, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (5/3/2014), asap akibat kebakaran hutan ini kontan mengganggu sejumlah aktivitas masyarakat, terutama mengganggu jarak pandang berkendara.
Untuk itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencanca (BNPB) Syamsul Maarif bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pagi ini memimpin langsung modifikasi cuaca di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau. Modifikasi cuaca itu untuk mengurangi titik api di lahan terbakar yang menyebabkan kabut asap.
Negara mencatat total kerugian ekonomi akibat mencana kabut asap ini mencapai Rp 10 triliun. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk penanganan bencana kabut asap.
Bencana kabut asap selain melanda Provinsi Riau dan Jambi, kini juga merembet ke wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Selain kabut asap dari Riau, asap di Tapanuli Selatan juga disebabkan kebakaran lahan perkebunan sawit yang terbakar.
Akibatnya, kualitas udara di kawasan ini mulai tidak sehat. Dinas Kesehatan setempat membagikan masker gratis kepada warganya agar tidak terkena penyakit ISPA. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
[VIDEO] Setelah Riau dan Jambi, Kebakaran Lahan Merembet ke Tapanuli Selatan
Baca Juga
[VIDEO] Ribuan Warga Riau Salat Minta Hujan - Polisi Joget Saat Atur Lalu Lintas
Advertisement
Angkut 4 Ton Air, Heli Sikorsky Bantu Padamkan Kebakaran Riau