Ulat Bulu 'Serang' Universitas Bengkulu, Perkuliahan Diliburkan

Ribuan ulat bulu menyerang Kampus Universitas Negeri Bengkulu sejak 4 hari terakhir. Aktivitas perkuliahan di gedung I dan J dihentikan.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 05 Mar 2014, 19:20 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 19:20 WIB
ulatbulu
Ulat bulu menyerang Kampus Universitas Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Bengkulu - Ribuan ulat bulu menyerang Kampus Universitas Negeri Bengkulu sejak 4 hari terakhir. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di gedung I dan gedung J terpaksa dihentikan. Artinya, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, Ekonomi Akuntansi dan Hukum diliburkan.
 
Pantauan Liputan6.com, ribuan hama ulat ini jelas terlihat berserakan di lantai, meja, kursi serta plafon ruang kuliah. Para mahasiswa yang bergerombol ingin mengikuti perkuliahan pun hanya duduk bergerombol pada radius aman atau sekitar 100 meter dari gedung perkuliahan.
 
Lidya Isyana Pratiwi, mahasiswi jurusan Akuntansi mengaku takut dan tidak berani jika dipaksakan untuk masuk ruang kuliah.
 
"Ulat ini sudah 4 hari ada di sini, kemarin tidak terlalu banyak, hanya di lantai luar ruang kuliah, sekarang kami takut dan geli melihat jumlahnya bertambah banyak," ujarnya saat ditemui di Kampus Universitas Bengkulu, Rabu (5/3/2014).
 
Akibat banyaknya ulat bulu, beberapa mahasiswa dan tenaga pengajar di Universitas Bengkulu mengalami gatal-gatal dan menimbulkan bintik kemerahan.
 
"Beberapa rekan kami dan salah seorang dosen Bahasa Inggris yang tersentuh atau terkena ulat yang jatuh dari plafon mengalami gatal-gatal dan berbintik merah," jelas Lidya.
 
Vini Falentini, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris menduga banyaknya ulat bulu ini berasal dari pepohonan sekitar gedung yang memang sangat rimbun. Diduga juga karena terjadinya perubahan musim dan sedang masuk fase kawin ulat bulu.

Para mahasiswa berharap segera ada tindakan dari pihak universitas. Apalagi kampus ini memiliki jurusan peternakan dan pengendalian hama yang mestinya bisa dilibatkan untuk mencegah berlanjutnya 'serangan' ini. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya