Walikota Bekasi Dapat Kado Sofa Rusak dari Korban Banjir

Puluhan warga dari 9 perumahan itu berasal dari wilayah Jatiasih dan Pondok Gede.

oleh Thariq Gibran diperbarui 12 Mar 2014, 14:35 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 14:35 WIB
Korban Banjir Bekasi
Puluhan warga korban banjir bekasi melakukan unjukrasa di depan Pemkot Bekasi.

Liputan6.com, Bekasi - Ratusan warga dari 9 perumahan yang kerap menjadi korban banjir untuk kali kedua mendatangi gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat. Warga dari 9 Perumahan itu berasal dari wilayah Jatiasih dan Pondok Gede.

"Kami meminta untuk merealisasikan janjinya agar fungsi Situ Rawabogo dikembalikan," teriak Sulaiman Yusuf, salah satu warga perumahan Chandra Baru di Gedung Pemkot Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/3/2014).

9 Wilayah yang menjadi langganan banjir itu yakni, perumahan Chandra Baru, Griya Asri, Duta Indah, Intan Lestari, Sanctuary, Cahaya Kemang Permai, Sigma, Dosen Ikip, serta perumahan Jatibening Dua.

Kedatangan puluhan warga ini untuk menagih janji Walikota Bekasi, Rahmat Effendi terkait pengembalian fungsi situ Rawabogo di Jati Asih, Kota Bekasi. Menurut warga, situ Rawabogo sangat penting bagi warga yang tinggal di sekitar situ, karena sebagai fungsi resapan air.

Warga sangat menyangkan, situ Rawabogo yang kini akan disulap menjadi perumahan itu sudah menimbulkan dampak banjir yang semakin parah. Maka itu, warga sangat mengharapkan Rahmat mengembalikan fungsi lahan seluas 2,2 hektar itu sebagai lahan resapan.

Menurut Sulaiman, terkait warga yang kerap terkena imbas banjir ini sangat sederhana, yakni mencabut izin Pengembang Perumahan Grand Lotus yang menurutnya menjadi biang masalah banjir di permukiman warga, dan menjadikan situ sebagai fungsi resapan air.

HM Sahlani, selaku koordinator aksi damai ini mengatakan, warga sudah kesal dengan janji-janji Rahmat yang akan membuat resapan air di sekitar Perumahan Chandra Baru. Namun, hingga kini belum terealisasi. Bahkan, lahan yang di janjikan oleh Walikota Bekasi untuk daerah resapan air sekarang sudah dikuasai pengembang Perumahan Grand Lotus.

"Saya sudak muak dengan janji-janji Walikota, bahkan seluruh warga di 9 perumahan mengancam tidak akan ikut pemilu dan memilih pemimpin yang tidak amanah," ujar Sahlani.

Pantauan Liputan 6.com di lokasi, selain orasi, warga juga menghadiahi Rahmat dengan sofa rusak akibat terendam banjir. Hal ini sebagai simbol penderitaan warga korban banjir. Warga juga menyayangkan kehadiran mereka di depan gedung Pemkot Bekasi, karena aksi kedua kalinya ini tidak dapat menemui Walikota Bekasi. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Pulau Misterius di Muaragembong Bekasi Jadi Obyek Wisata

Tak Kuat Tahan Deras Arus Kali Bekasi, Pabrik Tahu Ambruk

Diguyur Hujan, Katulampa dan Seluruh Bendungan di Jakarta Siaga IV

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya