Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama kembali mengomentari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, dalam acara Peringatan Hari Autisme se-dunia 2014 dan peresmian pusat layanan autisme DKI, ia menyebut wakil adalah 'ban serep'.
"Namanya juga wakil, harus selalu siap jadi 'serep'," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Hal itu dikatakannya karena seorang wakil gubernur harus selalu siap menggantikan gubernur kapanpun dibutuhkan. Terbukti dalam acara tersebut, ia menyampaikan permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berhalangan hadir.
"Seharusnya memang Pak Gubernur yang menghadiri acara ini. Tapi kalau sudah blusukan, beliau lihat kalau ada wakil (gubernur) yang bisa hadir, ya sudah diberikan ke wakilnya saja," imbuh pria yang akrab disapa Ahok itu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku lebih menghadiri acara-acara formal Pemprov DKI ketimbang Jokowi yang lebih sering melakukan blusukan.
Beberapa waktu lalu, Ahok 'mengeluhkan' bahwa jabatan orang nomor 2 tak mampu memecat atau memindahkan pejabat padahal ia kerap mengancam PNS. Dia lantas menilai jabatannya sebagai wakil gubernur yang menjadi kendala dalam memperbaiki birokrasi Pemprov DKI. Sebab, Wakil Gubernur harus mengikuti semua keputusan yang diambil oleh Gubernur.
Baca juga:
Ahok Pilih Perusahaan Jerman untuk Bersihkan Monas
Advertisement