Liputan6.com, Jakarta -
Pernyataan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang menyebut tim pemerintah gagal menurunkan jumlah uang diyat karena tak pandai bahasa Arab, telah mengusik ketua tim Maftuh Basyuni.
Dalam konferensi pers di Media Center Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM, Jakarta Pusat, mantan menteri agama itu mengaku merasa terhina dengan pernyataan Muhaimin.
"Kalau dengan pemberitaan semacam itu yang disampaikan Menakertrans, tentu saya sebagai manusia biasa merasa sangat terhina," ujar Maftuh, Selasa (15/4/2014).
Pada 9 April 2014, tepatnya setelah mencoblos, Muhaimin yang juga Ketua Umum PKB ini mengatakan pemerintah gagal dalam negosiasi menurunkan jumlah uang diyat karena tim negosiasi tak fasih berbahasa Arab.
"Soal kenaikan diyat Satinah itu karena diplomasi kita lemah. Masa tim negosiasi pakai penerjemah, baru tahu saya. Harusnya rekrut yang bisa Bahasa Arab," kata Muhaimin.
Pernyataan ini membuat Maftuh heran. Sebab Tim Khusus Negosiasi Kasus TKI Satinah yang dipimpinnya merupakan utusan dari Kemenakertrans sendiri. Menurut Maftuh, timnya telah bekerja sebaik-baiknya dalam mencari kesepakatan dengan keluarga korban agar jumlah uang diyat diturunkan dan Satinah tak dieksekusi.
"Padahal 5 hari harus selesai, tapi sampai 12 hari kita menyelesaikan," jelasnya.
Maftuh membeberkan, selama diutus untuk bernegosiasi dengan pihak keluarga majikan Satinah, Kemenakertrans dalam hal ini Menteri Muhaimin Iskandar tak memberikan kontribusi apapun.
"Saya sudah katakan tidak ada kontribusi, tapi untuk mengecek itu tanyakan kepada mereka. saya sudah selesaikan tugas saya. Menakertrans nanti selesaikan," tandas maftuh. (Raden Trimutia Hatta)
Disebut Muhaimin Tak Fasih Bahasa Arab, Maftuh: Saya Terhina
Maftuh membeberkan, selama diutus untuk bernegosiasi dengan pihak keluarga majikan Satinah, Muhaimin tak lakukan apapun.
Diperbarui 15 Apr 2014, 16:59 WIBDiterbitkan 15 Apr 2014, 16:59 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pakistan Desak Investigasi Internasional atas Pembunuhan 26 Turis di Kashmir
Prediksi Persib Bandung vs PSS Sleman di BRI Liga 1: Tanpa Cleberson, Super Elja Menanti Keajaiban
Chery Targetkan Bisa Jual 1 Juta Unit di Global dalam 2 Tahun, Punya Modal Apa?
Berkaca dari Film JUMBO, Psikolog Ulas Soal Adverse Childhood Experiences
China Bakal Bebaskan Sejumlah Barang Impor AS dari Tarif 125%
8 Model Tanaman Hias yang Cocok untuk Rumah Minimalis, Bikin Hunian Cantik dan Asri
Gegara Misinformasi, Anak Difabel Tak Dapatkan Hak Imunisasi dan Zero Dose Indonesia Tinggi
PPATK: Perputaran Dana Judi Online di Indonesia Tembus Rp1.200 Triliun
Top 3: Gejala NPD dan Cara Menghadapi Orang Narsis
Bajak Target Liverpool, Chelsea Siapkan Tawaran Bombastis untuk Pewaris Takhta Mohamed Salah
Bendungan Marangkayu Rampung, Dukung Swasembada Pangan Kaltim
Pemkot Bandung: Masalah Sampah Pasar Gedebage Paling Kritis Dibanding Pasar Lain