Mendikbud Tak Setuju Ada Pendidikan Seks Usia Dini di Sekolah

Meski kasus pelecehan seksual terhadap anak sekolah kini marak, Nuh tetap tak setuju adanya pendidikan seks bagi kalangan pelajar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Mei 2014, 15:43 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2014, 15:43 WIB
Mendiknas M. Nuh (kanan) saat melakukan sidak tempat penyimpanan naskah ujian nasional (unas) di Mapolsekta Gubeng, Surabaya. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan tak akan menambahkan mata pelajaran pendidikan seks di kurikulum kepada para siswa sekolah. Meski kasus pelecehan seksual terhadap anak kini marak, Nuh tetap tak setuju adanya pendidikan seks bagi kalangan pelajar.

"Saya terus terang menggunakan istilah pendidikan seks itu agak tabu," kata Nuh di Jakarta, Senin (5/5/2014).

Nuh menjelaskan, pendidikan seks usia dini bisa dilakukan dengan cara lain tanpa membuat mata pelajaran. Menurut Nuh, hal itu bisa dilakukan melalui pendekatan lain semisal memperkenalkan sistem reproduksi dan lainnya.

Namun, sambung dia, yang terpenting dalam memperkenalkan pendidikan seks usia dini kepada para pelajar harus dibarengi dengan pembentukan sikap.

"Itu tentu sudah kami pikiran, tapi yang esensial itu pembentukan sikap. Oleh karena itu setiap mata pelajaran di konsep kurikulum 13 harus mempunyai kontribusi di 3 ranah yaitu keterampilan, sikap, dan pengetahuan," jelasnya.

Untuk membentuk sikap para pelajar, lanjut Nuh, maka di setiap mata pelajaran sekolah harus dibarengi dengan pendidikan budi pekerti. "Semisal di pendidikan agama harus ada budi pekerti, di pelajaran lainnya pun juga harus ada budi pekerti," tukas Nuh.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya