Korban Lapindo Gelar Istighasah di Atas Tanggul

Aktivitas itu dilakukan dengan harapan janji pelunasan ganti rugi yang selama 8 tahun terkatung-katung segera dipenuhi.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Mei 2014, 13:35 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2014, 13:35 WIB
(Lip6siang) Korban Lapindo
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Sidoarjo - Para warga korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang masuk di dalam peta area terdampak pada Kamis pagi menggelar istighosah di atas tanggul lumpur Lapindo titik 21.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (29/5/2014), aktivitas itu dilakukan dengan harapan janji pelunasan ganti rugi yang selama 8 tahun terkatung-katung segera dipenuhi.

Tak ada usaha lain yang bisa dilakukan kecuali berdoa bersama memohon kepada Tuhan. Mereka berharap pelunasan ganti rugi sebesar 80 persen yang selama ini belum dibayarkan oleh pihak Minarak Lapindo Jaya segera dilunasi.

Para korban lumpur Lapindo mengaku pada tahun ini belum sepeser pun uang ganti rugi dari pihak Minarak Lapindo Jaya yang mereka terima.

Tak ada 1 pun perwakilan dari pihak Lapindo yang memberikan penjelasan kepada para korban lumpur. Hingga kini, pihak Lapindo masih memiliki tanggungan membayar ganti rugi senilai Rp 780 miliar untuk 3.000 warga.

Sudah 8 tahun, sekitar 3.000 warga korban lumpur Lapindo kenyang dengan janji-janji yang tak kunjung terpenuhi. Tak punya rumah, bahkan pekerjaan pun melayang. Belum lagi ganti rugi yang diharapkan seolah hanya sebatas mimpi.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, para korban Lapindo melakukan apa saja. Agar bisa mendapatkan nafkah secara halal, ada yang menjadi tukang ojek sekaligus memandu warga yang berniat melihat dari dekat isi tanggul lumpur Lapindo, ada pula yang berdagang VCD, dan lain-lain.

Para warga korban lumpur Lapindo tidak tahu kemana harus mengadu. Karena pemerintah dianggap bertindak tebang pilih dalam menangani korban lapindo yang di dalam peta terdampak dengan di luar peta terdampak. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya