TNI: 20 Anggota OPM Baku Tembak 4 Jam di Lanny Jaya

Hingga kini, korban dari pihak OPM belum dapat diketahui identitasnya.

oleh Katharina Janur diperbarui 01 Agu 2014, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2014, 22:00 WIB
Penembakan Papua, TNI AD Gunakan Alutsista `Pengintai`
Anggota TNI menyisir lokasi kelompok bersenjata di Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih mengaku kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan baku tembak dengan aparat gabungan siang tadi di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, berjumlah sekitar 20 orang.

Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan kontak tembak yang terjadi berlangsung sekitar 4 jam itu menewaskan 5 anggota OPM akibat terkena tembakan. Hingga kini, korban dari pihak OPM belum dapat diketahui identitasnya.

"Situasi masih belum memungkinkan untuk dilakukan pengecekan. Sementara korban luka tembak dari anggota kami telah berhasil dievakuasi ke Jayapura dan saat ini dalam perawatan di RS TNI Marthen Indey," ujar Zebua di Jayapura, Jumat (1/8/2014)

Zebua mempersilakan pihak kepolisian jika ingin berkonsolidasi dengan kelompok tersebut. Namun pihaknya mengaku akan tetap melumpuhkan kelompok itu setelah mereka tak menghiraukan pendekatan persuasif yang telah dilakukannya.

"Kami hanya ingin mengamankan jalur perekonomian agar tetap lancar dan tidak boleh ada gangguan dari kelompok itu. Kami juga ingin masyarakat tetap terlindungi dan tidak terjadi pengungsian. Roda pemerintahan juga harus berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan adanya aksi dari kelompok pengacau tersebut," paparnya.

Penembakan yang terjadi hari ini, menurutnya telah diantisipasi dan diprediksi oleh pihak TNI. Sehingga minim anggotanya yang menjadi korban. Ia mengaku tidak ingin menembak habis kelompok separatis, jika kelompok tersebut tak melakukan penembakan terlebih dahulu.

"Kami tetap berduka dan menyayangkan kontak tembak hari ini. Mereka yang menjadi korban adalah juga saudara-saudara kami yang masih berbeda pendapat. Lima orang yang menjadi korban hari ini cukuplah untuk membuat kelompok tersebut instropeksi," jelas Zebua.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya