Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan melarang penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) mulai 1 Januari 2015. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin akan terjadi penolakan. Namun pihaknya akan tetap memberlakukan aturan tersebut.
"Pasti mereka akan tolak. Nggak apa-apa. Mereka pasti tolak. Kalau bus kita cukup, kita akan lakukan nanti. Kita sosialisasi dulu," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014).
Ahok juga tak menampik, SPBU berpotensi mengalami penurunan pendapatan jika BBM bersubsidi tidak lagi dijual di tempat mereka. Tapi hal ini justru sebagai keuntungan. Karena dengan berkurangnya pembeli BBM bersubsidi, sama halnya pengguna kendaraan pribadi di Ibukota ikut berkurang.
Kendati Ahok memastikan, pihaknya akan melakukan sejumlah penawaran dan insentif kepada SPBU untuk menekan agar kerugian tidak besar. "Kalau rugi, berarti pembeli kurang kan? Kalau pembeli kurang, yang bawa mobil juga kurang di Jakarta. Logikanya itu."
"Yang penting jumlah busnya cepet. Ya harus ada penawaran dan insentif," tegas dia.
Yang jelas, menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, Pemprov DKI Jakarta akan mencabut izin operasi SPBU yang bersikukuh menjual BBM bersubsidi. "Kan mereka mesti minta izin gubernur untuk pemakaian bensin apa? Saya lupa suratnya," jelas Ahok.
Ahok sebelumnya juga mengatakan, akan segera mengeluarkan surat edaran larangan menjual BBM bersubsidi Jakarta. Surat itu nantinya ditujukan kepada seluruh SPBU yang berada di wilayah Ibukota.
Dengan begitu, masyarakat Jakarta perlahan menyesuaikan diri menggunakan transportasi umum. Karena BBM bersubsidi tidak lagi dijual di SPBU, sehingga mau tak mau masyarakat menggunakan transportasi umum yang sudah disediakan Pemprov DKI. Pada akhirnya, warga Jakarta diharapkan mulai mengubah kebiasannya menggunakan kendaraan pribadi.
Menurut Ahok, mengurangi kemacetan bukan hanya masalah BBM, melainkan pemerintah daerah juga harus menyediakan low cost transportation (transportasi murah). Maka itu, Pemprov DKI Jakarta sedang dalam proses menyediakan transportasi umum, dengan jumlah yang cukup dan nyaman serta murah. (Mut)
Baca juga:
Ahok: Pejabat Tak Diberi Mobil Dinas, Hemat Rp 250 Miliar
Ragukan Teknologi Transjakarta Merek Inobus, Ahok Sarankan Volvo
Konsep Kota Pintar Impian Ahok
Meski Ada Penolakan, Ahok Tetap Larang SPBU Jual BBM Bersubsidi
Bahkan, kata Ahok, Pemprov DKI Jakarta akan mencabut izin operasi SPBU yang bersikukuh menjual BBM bersubsidi.
Diperbarui 11 Agu 2014, 15:49 WIBDiterbitkan 11 Agu 2014, 15:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Kucing Hamil dan Gendut, Perhatikan Ciri dan Tips Perawatannya
Perbedaan There Is dan There Are, Panduan Lengkap Penggunaan yang Tepat
Jepang Tetapkan Target Baru Terkait Iklim dan Energi hingga 2040
Bawa Beragam EV, Wuling Berikan Banyak Promo Menarik di BCA Expoversary
456 Kepala Daerah Mengikuti Retret di Magelang, 47 Lainnya Belum Hadir
Riset: Hanya 40% Persen Responden di Indonesia yang Siap Hadapi Serangan Siber AI
Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Peluang Emas Lulusan SMA!
Ketahanan Pangan Nasional, Petani di Banten Panen Raya 80 Ton Jagung
Lamine Yamal Tegaskan Kesetiaan Bersama Barcelona
15 Destinasi Wisata Jakarta Terpopuler dan Low Budget, Nikmati Liburan Seru tapi Tetap Hemat
VIDEO: Buntut Hasto Ditahan, Megawati Perintahkan Kepala Daerah dari PDIP Tak Ikut Retret?
Tak Ada Itikad Baik, Della Puspita Laporkan Temannya Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan Dana Umrah