Dianggap Ilegal, Taksi Uber akan Dijebak Ahok

Ahok tak mau jasa transportasi gelap itu terus menjajakan jasanya tanpa izin.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 19 Agu 2014, 11:38 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2014, 11:38 WIB
Ahok Diminta Laksanakan Rekomendasi Ombudsman soal Revitalisasi L
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Jasa transportasi berbasis aplikasi, Uber merupakan salah layanan baru yang menyediakan kendaraan mewah. Namun, perusahaan teknologi asal San Francisco itu ternyata tidak memiliki izin usaha dan tak membayar pajak untuk Ibukota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pun tak mau jasa transportasi gelap itu terus menjajakan jasanya tanpa izin.

"Merugikan, itu pertama. Kedua, kalau nggak ada PT segala macam atau jadi apa-apa, yang tanggung jawab siapa? Kalau terjadi, misalnya sesuatu yang nggak diharapkan, tanggung jawabnya siapa," tegas Ahok di Balaikota, Selasa (19/8/2014).

"Mesti tangkap kalau ada mobil-mobil seperti itu. Gampang tangkapnya, jebak saja kan? Tinggal install aplikasi, pesan, mana mobilnya yang datang," tambahnya.

Bagi Ahok, Uber menjalankan usahanya secara ilegal karena menghindari bayar pajak. Apalagi tarif yang diberlakukan sama dengan tarif minimum taksi pada umumnya. Ahok menilai pemasangan tarif itu kurang masuk akal.

"Dibandingin dengan taksi, nggak bayar pajak tentu bisa beri tarif yang lebih murah," ujarnya.

Ahok meminta bila Uber mau secara serius mengelola usahanya, maka perlu melakukan pengurusan izin. "Kantornya nggak jelas, nggak ada SIUP. Kalau betul-betu dia mau (operasi di Jakarta), kenapa nggak dia mau resmiin gitu," tutur suami Veronica Tan itu.

Politisi Gerindra ini menyampaikan pihaknya tak mau menyulitkan pihak manapun membuka usahanya. Namun, hal itu harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Bila tidak, maka bakal menimbulkan kecemburuan di antara pebisnis di Ibukota.

"Makanya saya bilang kita tuh harus taat aturan, kita harus taat aturan dulu. Mereka mesti bayar pajak, karena merugikan orang lain, itu saja patokannya," tandas Ahok.

Uber menawarkan jasa angkutan layaknya taksi yang dapat disewa dan dipesan melalui aplikasi Mobile Uber yang terdapat di telepon selular. Tarifnya berlaku layaknya taksi yang dihitung berdasarkan waktu dan jarak.

Layanan itu sendiri saat ini baru merambah wilayah tertentu di pusat kota, area CBD Sudirman dan Kuningan. Sementara mobil-mobil yang disediakan antara lain Toyota Camry, Alphard, hingga Mercedes Benz S-Class.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya