Ahok Naikkan Dana Kartu Jakarta Pintar Jadi Beasiswa Penuh 2015

Ahok mengatakan, selama ini nilai dana KJP yang sebesar Rp 280-300 ribu per bulan hanya dapat membantu separuh biaya sekolah saja.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 20 Agu 2014, 13:58 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2014, 13:58 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana menaikkan nilai dana bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sesuai dengan biaya keperluan sekolah dan diberikan kepada siswa-siswa kurang mampu dalam bentuk beasiswa dari SD hingga jenjang SMA/SMK.

"Kami merancang tahun depan anak-anak sekolah dapat tunjangan beasiswa. KJP mau kita naikkan jadi kayak beasiswa gitu sampai sekolahnya selesai," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat provinsi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta Utara, Rabu (20/8/2014).

Pria yang karib disapa Ahok itu mengatakan, selama ini nilai dana KJP yang sebesar Rp 280-300 ribu per bulan hanya dapat membantu separuh biaya sekolah saja. Sementara kebutuhan siswa bisa mencapai Rp 800 ribu per bulan, belum lagi biaya perlengkapan sekolah seperti seragam, buku, tas, dan sepatu.

Karena itu, banyak siswa penerima KJP yang hanya mampu menyelesaikan sekolah hingga tingkat SD atau SMP saja. Tak sedikit dari mereka yang tak bisa meneruskan pendidikannya hingga ke jenjang SMA/SMK.

"Kita pengen kalau beasiswa itu cakup uang sekolah, uang hidup Anda, uang baju kita tanggung. Kami akan berikan penuh sampai anak bisa selesaikan sekolah," jelas Ahok.

Namun ia menegaskan, beasiswa dalam KJP itu nantinya akan dibatasi penggunaannya. Yang dapat ditarik secara tunai hanya untuk uang transportasi. Selebihnya, untuk iuran sekolah per bulan akan langsung didebet dan masuk ke rekening sekolah. Sedangkan untuk perlengkapan sekolah juga hanya bisa dibeli di beberapa toko yang ditunjuk Pemprov DKI. Itu pun pembayarannya juga dengan sistem debet.

Ahok menuturkan, aturan-aturan itu dibuat untuk menghindari adanya kwitansi palsu yang justru mengajar anak-anak memanipulasi uang bantuan pendidikan mereka.

"Terus kalau peralatan sekolah dirawat. Misalnya baju sekolah, siswa tidak perlu tiap tahun ajaran baru beli baru. Jadi uang KJP itu akan mengendap di rekening bank DKI-nya jadi tabungan. Dia lulus, uang itu bisa jadi hak anak itu," ujar Ahok.

Ahok menjelaskan, anggaran bantuan sosial KJP berbentuk beasiswa penuh ini akan dianggarkan pada APBD DKI tahun 2015. Anak-anak penerima beasiswa KJP penuh nantinya berdasarkan rekomendasi dari sekolah masing-masing usai melakukan seleksi anak kurang mampu di sekolah tersebut.

"Tahun anggaran 2015. Penerimanya nanti rekomendasi dari sekolah. Masa wali kelas nggak tahu anak pakai Blackberry (BB), pakai sepatu Nike, Reebook. Guru dan wali kelas aku sanksi kalau main. Copot. Kriminal," tegas Ahok. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya